Lihat versi lengkap di tengah situs web👇
Motor Expo 2025: Gelegar Penjualan 36 Ribu Unit dalam 8 Hari! Dominasi Mobil Listrik Mengubah Lanskap Otomotif Thailand
Sebagai seorang veteran dengan lebih dari satu dekade pengalaman di jantung industri otomotif, saya telah menyaksikan berbagai pasang surut, inovasi, dan pergeseran paradigma. Namun, Thailand International Motor Expo 2025 (Pameran Otomotif Internasional Thailand ke-42) adalah fenomena yang benar-benar patut diperhatikan. Dalam delapan hari pertama gelaran akbar yang berlangsung dari 28 November hingga 5 Desember ini, kita telah menyaksikan lonjakan pemesanan yang mencapai 36.174 unit—sebuah angka yang tidak hanya mencengangkan tetapi juga menegaskan arah baru tren otomotif 2025.
Motor Expo selalu menjadi barometer pasar otomotif regional, dan tahun ini, sinyalnya sangat jelas: era mobil listrik terbaru 2025 dan hibrida telah tiba, didorong oleh investasi kendaraan listrik yang masif dan kebijakan pemerintah yang strategis. Lonjakan ini, yang mencerminkan pertumbuhan luar biasa 30-45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, bukan sekadar statistik; ini adalah manifestasi dari perubahan preferensi konsumen dan strategi agresif produsen di tengah dinamika pasar yang terus bergerak.
Di Balik Angka Penjualan: Desakan Insentif dan Inovasi
Analisis mendalam dari delapan hari pertama Motor Expo 2025 mengungkapkan bahwa lebih dari 52% minat pembeli tertuju pada kendaraan listrik (EV) murni. Ini adalah dominasi yang tak terbantahkan, diikuti oleh kendaraan hibrida (xEV), mesin pembakaran internal (ICE) konvensional, dan plug-in hybrid (PHEV). Angka ini bukan kebetulan. Pemicu utama di balik lonjakan penjualan mobil listrik ini adalah tenggat waktu berakhirnya insentif pemerintah.
Dengan berakhirnya program subsidi mobil listrik EV3.0 pada 31 Desember 2025—yang memberikan diskon hingga 150.000 Baht per unit—dan transisi ke EV3.5 yang mengurangi subsidi untuk mobil impor menjadi 50.000 Baht serta menaikkan pajak cukai dari 2% menjadi 10%, ada urgensi yang tak terhindarkan. Konsumen menyadari ini adalah jendela peluang terakhir untuk mendapatkan harga mobil listrik terbaik, sementara produsen bergegas mengosongkan stok dan memperkenalkan model-model kendaraan masa depan dengan teknologi mobil hybrid dan EV mutakhir sebelum perubahan kebijakan berlaku penuh.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Chalatchai Paphatphong, Wakil Presiden Penyelenggara Motor Expo ke-42, antusiasme ini jauh melampaui ekspektasi. “Kami awalnya memproyeksikan penjualan setara tahun lalu, namun efek dari penyesuaian pajak dan berakhirnya insentif EV membuat keputusan membeli mobil menjadi lebih mudah bagi banyak orang,” ujarnya. Proyeksi total pemesanan untuk tahun ini diperkirakan akan melampaui 54.513 unit mobil dan 7.982 unit sepeda motor yang tercatat tahun lalu, dengan peningkatan minimal 30-40%.
10 Brand Teratas: Siapa yang Mendominasi Panggung?
Mari kita selami lebih dalam data pemesanan dari delapan hari pertama Motor Expo 2025 untuk memahami siapa saja pemain kunci dan model mana yang paling menarik perhatian:
Toyota (6.013 Unit): Tetap menjadi raksasa yang tak tergoyahkan, Toyota menunjukkan kekuatan abadi merek Jepang. Toyota Yaris Cross menjadi model andalan, menegaskan bahwa segmen SUV kompak, terutama dengan opsi hibrida, masih sangat diminati oleh konsumen yang mencari kombinasi keandalan, efisiensi, dan gaya.
BYD (3.154 Unit): Raksasa Tiongkok ini terus menggebrak pasar otomotif dengan strategi harga mobil listrik yang sangat kompetitif dan inovasi cepat. BYD Atto3 tetap menjadi favorit, dan perusahaan ini bahkan memberikan garansi baterai seumur hidup sebagai bagian dari promo mobil listrik agresifnya, menunjukkan komitmen kuat terhadap teknologi dan kepuasan pelanggan. BYD Indonesia juga turut merasakan dampaknya sebagai merek global.
Honda (3.039 Unit): Dengan Honda HR-V e:HEV sebagai bintangnya, Honda menunjukkan komitmennya terhadap teknologi mobil hybrid yang canggih. Merek ini berhasil menawarkan keseimbangan antara performa mobil listrik yang responsif dan efisiensi bahan bakar yang menjadi prioritas banyak konsumen modern.
Omoda & Jaecoo (2.678 Unit): Pendatang baru yang mencengangkan dari Tiongkok ini dengan cepat merebut hati pasar. Jaecoo 5 EV menjadi sorotan utama, membuktikan bahwa produsen mobil listrik China mampu bersaing ketat dengan merek-merek mapan melalui desain menarik, fitur modern, dan harga mobil listrik yang agresif. Jaecoo Indonesia juga sedang dalam ekspansi.
MG (2.360 Unit): MG terus mempertahankan relevansinya di segmen EV dengan MG S5 EV memimpin. Merek ini dikenal karena menawarkan mobil listrik dengan fitur lengkap dan harga mobil listrik yang terjangkau, menjadikannya pilihan menarik bagi pembeli pertama dan mereka yang ingin beralih ke EV tanpa investasi besar.
GAC (Aion) (2.187 Unit): Aion, merek EV dari GAC, berhasil mencatatkan namanya di daftar ini dengan Aion UT. Mereka menarik perhatian dengan desain futuristik, jaminan kualitas, dan promo mobil listrik yang berani seperti iPhone 17 gratis, menunjukkan strategi pemasaran yang kreatif dan berani. AION V Indonesia juga menjadi incaran.
Geely (2.134 Unit): Geely, melalui Geely EX2, menunjukkan pendekatan uniknya. Meskipun tidak mengandalkan subsidi mobil listrik pemerintah, mereka fokus pada harga mobil listrik yang inheren terjangkau (mulai 399.990 Baht) dan kualitas produk yang kuat. Ini adalah strategi berani yang bisa mengubah perbandingan mobil listrik di masa depan.
Deepal (2.117 Unit): Merek EV premium dari Changan ini menarik perhatian dengan Deepal S05. Dengan penawaran finansial yang menarik seperti uang muka 0% dan cicilan rendah, Deepal berhasil memposisikan dirinya sebagai pilihan EV yang bergaya dan mudah diakses. Deepal Indonesia semakin menunjukkan eksistensinya.
Great Wall Motor (2.015 Unit): GWM menunjukkan keragamannya dengan GWM Tank 300 Diesel, sebuah SUV off-road yang tangguh. Ini menunjukkan bahwa meskipun pasar mobil listrik dominan, masih ada ceruk pasar untuk kendaraan ICE yang berkarakter kuat dan spesifik. Namun, mereka juga memiliki portofolio EV yang kuat seperti ORA Good Cat.
Mitsubishi (1.588 Unit): Mitsubishi Xforce HEV menegaskan kehadiran merek Jepang ini di segmen hibrida. Mitsubishi terus beradaptasi dengan menawarkan kendaraan yang memadukan keandalan khas Jepang dengan teknologi mobil hybrid yang semakin populer.
Perang Harga dan Strategi Agresif Produsen EV
Motor Expo 2025 ini benar-benar menjadi ajang perang harga yang sengit, khususnya di segmen EV. Dengan berakhirnya insentif pemerintah, setiap produsen berpacu untuk menawarkan promo mobil listrik terbaik demi menghabiskan stok dan menarik pembeli.
BYD misalnya, melalui Rever Group, menawarkan harga mobil listrik terbaik untuk BYD Dolphin dan BYD Atto3, termasuk garansi baterai seumur hidup senilai 50.000 Baht bagi pembeli hingga 31 Desember 2025. Untuk model impor seperti BYD SEAL, mereka memberikan diskon fantastis hingga 525.000 Baht, menjadikan BYD SEAL Dynamic seharga 799.000 Baht dari harga normal 1.325.000 Baht.
MG juga tidak ketinggalan, dengan MG4 ELECTRIC XPOWER ditawarkan seharga 849.000 Baht (dari 1.119.900 Baht) untuk 90 unit terbatas, serta diskon besar untuk MG ZS EV dan MG EP PLUS. Bapak Phongsak Leetruedeewattanawong, Wakil Direktur Pelaksana MG Sales (Thailand), menegaskan bahwa harga mobil listrik terbaru MG adalah harga final mereka.
GAC AION memukau dengan promo 4 keuntungan, termasuk AION V seharga 899.000 Baht (dari 1.020.900 Baht), serta iPhone 17 gratis senilai 43.900 Baht dan garansi baterai seumur hidup untuk beberapa model. Ini adalah strategi yang sangat inovatif untuk menarik perhatian di pasar mobil listrik yang ramai.
Changan (Deepal) menawarkan uang muka 0%, cicilan mulai 2.990 Baht, dan diskon hingga 150.000 Baht untuk Deepal S05, lengkap dengan garansi baterai seumur hidup bagi pemesan di periode pameran.
Jaecoo juga sangat agresif, menawarkan JAECOO 5 EV LONG RANGE DYNAMIC seharga 549.000 Baht (dari 629.000 Baht) untuk 3.000 unit terakhir sebelum akhir tahun, menunjukkan upaya kuat untuk merebut pangsa pasar.
Geely, di sisi lain, memilih jalur yang berbeda. Bapak Narong Sitalayarn, CEO Thonburi Noister, distributor Geely, menegaskan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam subsidi mobil listrik pemerintah. Sebaliknya, mereka berfokus pada kolaborasi dengan perusahaan induk untuk menawarkan harga mobil listrik yang terjangkau secara inheren, seperti Geely EX2 yang mulai dari 399.990 Baht untuk 2.000 unit pertama. Ini adalah pertaruhan yang menarik pada nilai intrinsik produk.
Leapmotor (melalui PNA) juga hadir dengan C10 Limited Edition Kinetix Model seharga 928.000 Baht (100 unit) dan paket perawatan 5 tahun/100.000 km senilai 20.000 Baht.
Proyeksi Pasar Otomotif 2025 dan Selanjutnya
Dengan semua dinamika ini, pasar otomotif Thailand secara keseluruhan menunjukkan ketahanan. Meskipun pertumbuhan pasar mobil konvensional di 10 bulan pertama 2025 hanya sekitar 3%, total penjualan diperkirakan mencapai 600.000 unit pada akhir tahun. Namun, pasar mobil listrik adalah bintang utamanya. Proyeksi menunjukkan lebih dari 100.000 unit mobil listrik akan terjual pada tahun 2025, dengan angka yang diperkirakan naik menjadi 120.000 unit pada tahun 2026. Ini mengindikasikan bahwa infrastruktur stasiun pengisian EV dan ekosistem kendaraan listrik juga akan terus berkembang pesat.
Bapak Wayne Chou, Managing Director Great Wall Motor Thailand, memprediksi bahwa perang harga yang sengit di tahun 2025 mungkin akan mereda pada tahun 2026, seiring dengan stabilisasi kebijakan subsidi pemerintah dan penyesuaian biaya produksi. Hal ini akan mengalihkan fokus dari diskon murni ke nilai tambah produk, layanan purna jual, dan inovasi teknologi.
Kesimpulan: Era Baru Otomotif Telah Dimulai
Sebagai seorang analis dengan satu dekade pengalaman, saya melihat Motor Expo 2025 ini bukan hanya pameran, melainkan sebuah titik balik bagi industri otomotif regional. Ini adalah transisi dari pasar yang didominasi mesin konvensional ke ekosistem kendaraan listrik yang dinamis, didorong oleh inovasi teknologi, persaingan harga yang ketat, dan kesadaran lingkungan yang semakin tinggi.
Manfaat mobil listrik dari pengurangan emisi hingga efisiensi biaya operasional, semakin dikenal masyarakat. Konsumen kini semakin cerdas dalam melakukan perbandingan mobil listrik dan menuntut lebih dari sekadar promo mobil listrik; mereka mencari nilai jangka panjang, keandalan, dan dukungan purna jual yang kuat. Kehadiran produsen mobil listrik China yang agresif telah mempercepat evolusi pasar, memaksa pemain-pemain tradisional untuk berinovasi lebih cepat.
Masa depan otomotif kini ada di tangan kita. Jadi, apakah Anda siap menjadi bagian dari revolusi ini? Jelajahi opsi kendaraan listrik dan hibrida terbaru 2025 yang tersedia di dealer mobil listrik terdekat, dan temukan investasi kendaraan listrik yang paling sesuai untuk gaya hidup dan kebutuhan mobilitas Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perjalanan menuju mobilitas berkelanjutan yang lebih cerah!
Motor Expo 2025: Gelegar Revolusi Otomotif dan Dominasi Mobil Listrik di Tengah Pasar Asia Tenggara yang Dinamis
Sebagai seorang praktisi industri otomotif dengan pengalaman lebih dari satu dekade, saya telah menyaksikan berbagai pasang surut dan transformasi fundamental yang membentuk lanskap mobilitas global. Tahun 2025 tidak terkecuali, bahkan mungkin menjadi titik balik signifikan, terutama di kawasan Asia Tenggara. Perhelatan akbar Thailand International Motor Expo 2025, yang telah memasuki paruh waktu penyelenggaraannya, bukan sekadar pameran kendaraan; ia adalah cermin dari pergeseran paradigma, panggung inovasi, dan barometer tren yang akan mendefinisikan jalan kita ke depan. Dengan data pemesanan yang mencapai angka luar biasa, pameran ini secara gamblang menunjukkan bahwa mobil listrik (EV) bukan lagi sekadar tren masa depan, melainkan realitas yang mendominasi saat ini. Mari kita selami lebih dalam apa yang membuat Motor Expo 2025 begitu fenomenal dan pelajaran berharga apa yang bisa kita petik untuk pasar otomotif regional, termasuk potensi Investasi Kendaraan Listrik yang kian prospektif.
Penyelenggaraan Motor Expo ke-42, yang berlangsung dari 28 November hingga 5 Desember 2025, telah mengukir capaian impresif di delapan hari pertamanya. Total pemesanan kendaraan menembus angka 36.174 unit, sebuah indikator jelas akan gairah pasar dan kepercayaan konsumen yang melonjak. Angka ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan pameran dalam menarik minat beli, tetapi juga mengindikasikan pemulihan ekonomi yang solid serta kesiapan konsumen untuk beradaptasi dengan inovasi. Dalam konteks regional, lonjakan penjualan ini memberikan sinyal positif bagi seluruh ekosistem otomotif, dari produsen hingga penyedia layanan purnajual. Ini adalah momentum krusial yang menegaskan bahwa pasar otomotif tengah berakselerasi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, didorong oleh gelombang adopsi teknologi baru dan kesadaran akan manfaat mobil listrik.
Analisis mendalam terhadap data pemesanan mengungkap tren yang tak terbantahkan: dominasi kendaraan listrik murni (EV) dan hibrida (xEV). Lebih dari 52% dari total pemesanan adalah EV, diikuti oleh kendaraan hibrida, sebelum disusul oleh mesin pembakaran internal (ICE) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Ini bukan kebetulan semata. Konsumen modern semakin sadar akan dampak lingkungan dan tertarik pada efisiensi biaya operasional jangka panjang yang ditawarkan EV. Kemajuan pesat dalam teknologi baterai EV terbaru, peningkatan infrastruktur pengisian daya, dan desain kendaraan yang semakin menarik, menjadikan EV pilihan yang logis dan menarik. Ini adalah perwujudan dari visi solusi mobilitas berkelanjutan yang kini mulai menjadi kenyataan, membuka peluang baru dalam pengembangan ekosistem EV yang lebih komprehensif, sekaligus memberikan gambaran jelas tentang masa depan otomotif.
Salah satu narasi paling menonjol dari Motor Expo 2025 adalah keberanian dan agresi pasar dari pabrikan asal Tiongkok. Merek-merek seperti BYD, Omoda, Jaecoo, MG, GAC Aion, Geely, dan Deepal tidak hanya memperkenalkan model-model terbaru, tetapi juga meluncurkan strategi pasar agresif dengan penawaran kampanye diskon yang menggiurkan. BYD, misalnya, mengejutkan pasar dengan diskon fantastis lebih dari 500.000 Baht untuk BYD SEAL. Pendekatan ini berhasil menarik perhatian dan mengonversi minat menjadi penjualan, membuktikan bahwa harga mobil listrik kompetitif yang dikombinasikan dengan fitur canggih adalah formula kemenangan di tengah perang harga otomotif yang memanas. Mereka telah berhasil menancapkan kuku di pangsa pasar EV dan mengubah persepsi konsumen terhadap kualitas mobil listrik buatan Tiongkok, menawarkan kendaraan premium terjangkau yang sebelumnya sulit dibayangkan.
Mari kita telusuri lebih dekat performa gemilang dari 10 merek teratas yang mendominasi daftar pemesanan, dan apa yang membuat mereka begitu memikat:
Toyota (6.013 unit – Model Unggulan: Toyota Yaris Cross): Keandalan nama besar Toyota tak tergoyahkan. Yaris Cross, dengan kombinasi efisiensi bahan bakar dan fitur modern, membuktikan daya tarik mobil hybrid yang praktis untuk penggunaan sehari-hari. Ini juga menjadi pilihan rasional dalam perbandingan mobil listrik dan hibrida, menawarkan keseimbangan sempurna antara inovasi dan keandalan yang telah teruji.
BYD (3.154 unit – Model Unggulan: BYD Atto 3): BYD terus menjadi kekuatan dominan di segmen EV. Atto 3, dengan desain futuristik dan teknologi baterai EV terbaru yang canggih, menawarkan paket lengkap yang resonan dengan konsumen yang mencari investasi kendaraan listrik jangka panjang. Performa baterai yang unggul dan integrasi teknologi pintar menjadikannya salah satu pilihan terdepan.
Honda (3.039 unit – Model Unggulan: Honda HR-V e:HEV): Honda menunjukkan konsistensinya dengan HR-V e:HEV. Model ini menyoroti preferensi konsumen terhadap SUV ringkas yang efisien, menyeimbangkan performa dengan mobil ramah lingkungan melalui teknologi hibridanya yang telah teruji. Keandalan dan kenyamanan khas Honda tetap menjadi daya tarik utama.
Omoda & Jaecoo (2.678 unit – Model Unggulan: Jaecoo 5 EV): Sebagai pemain baru otomotif yang menarik perhatian, Jaecoo 5 EV berhasil menembus pasar dengan tawaran harga yang kompetitif dan desain yang segar. Ini menunjukkan bagaimana strategi harga mandiri dan inovasi otomotif pada produk dapat menarik perhatian, terutama dengan fitur keamanan dan konektivitas yang mumpuni.
MG (2.360 unit – Model Unggulan: MG S5 EV): MG terus memperkuat posisinya dengan MG S5 EV. Merek ini dikenal karena menyediakan kendaraan EV dengan fitur lengkap dan nilai tambah kendaraan yang tinggi, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang mencari mobil listrik yang terjangkau namun berkapasitas premium. Fleksibilitas simulasi kredit mobil yang ditawarkan juga sangat membantu.
GAC (Aion) (2.187 unit – Model Unggulan: Aion UT): Aion UT, dengan desain futuristik dan daya jelajah baterai yang impresif, menarik segmen yang mencari EV modern dengan performa andal. Ini adalah contoh bagaimana inovasi otomotif pada desain dan efisiensi dapat memikat pasar, ditopang oleh garansi mobil listrik yang meyakinkan.
Geely (2.134 unit – Model Unggulan: Geely EX2): Geely EX2 memasuki pasar sebagai pilihan EV urban yang terjangkau. Strategi ini menargetkan segmen konsumen yang baru beralih ke EV, menekankan kemudahan aksesibilitas dan mobil urban yang efisien, menjadikannya opsi ideal untuk mobilitas perkotaan.
Deepal (2.117 unit – Model Unggulan: Deepal S05): Deepal S05 menampilkan perpaduan desain premium dan performa EV yang kuat, menunjukkan bahwa merek Tiongkok mampu bersaing di segmen menengah ke atas dengan menawarkan kendaraan premium terjangkau. Desain interior yang mewah dan teknologi infotainment canggih menjadi nilai jual.
Great Wall Motor (2.015 unit – Model Unggulan: GWM Tank 300 Diesel): Meskipun dominasi EV, GWM Tank 300 Diesel tetap menunjukkan kekuatan SUV tangguh. Ini menyoroti bahwa masih ada permintaan kuat untuk kendaraan off-road yang multifungsi dan andal, meskipun pergeseran ke listrik, khususnya untuk konsumen yang menghargai kekuatan dan kapabilitas.
Mitsubishi (1.588 unit – Model Unggulan: Mitsubishi Xforce HEV): Mitsubishi Xforce HEV menarik perhatian sebagai SUV keluarga yang efisien dengan teknologi hibrida. Ini adalah pilihan menarik bagi konsumen yang mencari keandalan dan kenyamanan, sekaligus berkontribusi pada efisiensi energi tanpa mengorbankan performa.
Keberhasilan merek-merek ini tidak hanya didasarkan pada kualitas produk, tetapi juga pada kemampuan mereka memahami dan merespons dinamika pasar. Dari simulasi kredit mobil yang fleksibel hingga masa depan otomotif yang berorientasi listrik, setiap merek menawarkan proposisi nilai yang unik yang relevan dengan kebutuhan konsumen 2025.
Chalatchai Paphatphong, Wakil Presiden Penyelenggara Motor Expo 2025, mengungkapkan optimismenya terhadap respons pasar. Ia mencatat peningkatan pemesanan kendaraan sebesar 30-45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan ekspektasi total penjualan akan melampaui 30-40% dari angka tahun lalu yang mencapai 54.513 unit mobil dan 7.982 unit sepeda motor. Proyeksi ambisius ini didasarkan pada kepercayaan konsumen yang tinggi dan “arus kas” kebijakan pemerintah. “Kami percaya empat hari libur panjang yang tersisa akan menjadi periode yang sangat sibuk, dan kami telah mempersiapkan diri untuk memfasilitasi lalu lintas pengunjung,” ujarnya, menggarisbawahi pentingnya perencanaan matang. Ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang siklus pembelian konsumen dan potensi pertumbuhan penjualan mobil di tengah akhir tahun, sebuah analisis pasar otomotif yang cermat.
Lonjakan penjualan di Motor Expo 2025 tidak bisa dilepaskan dari peran kebijakan pemerintah dan strategi pengelolaan stok kendaraan para pabrikan. Perluasan insentif EV dari pemerintah Thailand, terutama skema EV 3.0 yang akan berakhir pada 31 Desember 2025, menjadi pendorong utama. Insentif ini memberikan subsidi sebesar 150.000 Baht per unit untuk mobil EV yang memenuhi syarat. Namun, untuk skema EV 3.5, dukungan subsidi impor EV akan berkurang drastis dari 150.000 Baht menjadi 50.000 Baht per unit, dan pajak kendaraan listrik akan naik dari 2% menjadi 10%. Perubahan kebijakan ini mendorong pabrikan untuk mempercepat penjualan dan strategi penjualan otomotif mereka, terutama untuk menghabiskan stok kendaraan dan menghindari beban biaya tambahan akibat perubahan regulasi. Ini adalah pelajaran berharga bagi negara lain, termasuk Indonesia, dalam merumuskan dukungan pemerintah EV yang efektif, dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap peluang bisnis EV.
Data registrasi kendaraan listrik selama 11 bulan terakhir dari Departemen Transportasi Darat Thailand semakin menguatkan dominasi EV. Dengan total 10.330 unit terdaftar, lima merek teratas adalah JAECOO (2.498 unit), BYD (1.885 unit), MG (1.265 unit), AION (888 unit), dan Deepal (558 unit). Angka-angka ini tidak hanya menunjukkan brand dominan EV tetapi juga mengindikasikan preferensi tren konsumen EV yang bergerak menuju kendaraan dengan teknologi canggih, harga kompetitif, dan harga purnajual mobil listrik yang menjanjikan. Ini adalah indikator kuat bahwa pasar EV berkembang pesat, dengan pemain-pemain baru yang siap menantang dominasi merek tradisional, serta menunjukkan arah pentingnya pengembangan stasiun pengisian EV yang merata.
Para pemain industri telah merespons dinamika pasar dengan strategi yang beragam. Pongsak Lertrudeewattanawong, Wakil Direktur Pelaksana MG Sales (Thailand), menyatakan bahwa pasar otomotif Thailand tumbuh 3% dalam 10 bulan, dengan proyeksi total penjualan 600.000 unit untuk tahun 2025. Ia juga memproyeksikan pasar EV akan mencapai lebih dari 100.000 unit di 2025 dan 120.000 unit di 2026. MG sendiri menegaskan tidak akan menurunkan harga EV mereka lagi, mengklaim bahwa harga saat ini sudah merupakan “harga terakhir”. Penawaran spesial seperti NEW MG4 ELECTRIC XPOWER seharga 849.000 Baht (dari 1.119.900 Baht) dengan diskon 279.000 Baht untuk 90 unit terbatas, serta paket MG IM6 yang mencakup asuransi mobil dan suku bunga kredit mobil rendah, menunjukkan pendekatan MG dalam memberikan nilai tambah kendaraan selain hanya diskon harga, serta mengelola depresiasi mobil listrik melalui paket komprehensif.
Sementara itu, Wayne Zhou, Managing Director Great Wall Motor Thailand, mengakui perang harga otomotif yang sengit di tahun 2025 dan memperkirakan sedikit mereda di 2026. GWM berencana menaikkan harga ORA Good Cat di 2026, tetapi akan menyeimbangkannya dengan layanan purnajual dan garansi mobil listrik yang lebih baik, seperti program bantuan cicilan bulanan, asuransi komprehensif dua tahun, dan biaya perawatan gratis lima tahun. Ini adalah model bisnis leasing mobil dan penjualan yang cerdas untuk menarik konsumen di tengah persaingan ketat, dengan fokus pada pengalaman kepemilikan jangka panjang.
Sebagai penutup dari skema insentif EV 3.0, berbagai produsen EV melancarkan promosi akhir tahun yang paling agresif. BYD-Rever Group menawarkan garansi seumur hidup baterai untuk BYD Dolphin dan BYD Atto 3, senilai 50.000 Baht, berlaku hingga 31 Desember 2025, bahkan retroaktif untuk pembelian sejak 24 Oktober 2025. Untuk model impor seperti BYD SEAL, M6, SEALION 7, dan DENZA D9 yang masuk skema EV 3.5, diskon fantastis diberikan. BYD SEAL Dynamic, misalnya, mendapat potongan harga hingga 525.000 Baht, dijual seharga 799.000 Baht dari harga normal 1.325.000 Baht. BYD SEALION 7 juga mendapat diskon 175.000 Baht. Penawaran ini diperkuat dengan paket kredit mobil yang menarik dan beragam stimulus pembelian mobil lainnya.
GAC AION tidak mau kalah, menghadirkan “4-step promo” untuk AION V dengan harga spesial 899.000 Baht (dari 1.020.900 Baht) dan AION UT mulai dari 469.000 Baht. Mereka juga menawarkan garansi baterai, motor penggerak, dan kotak kontrol seumur hidup, diskon aksesoris, dan bonus iPhone 17 senilai 43.900 Baht. Changan (CHANGAN) untuk Deepal S05 menawarkan paket kredit mobil dengan uang muka 0%, cicilan mulai 2.990 Baht, dan diskon hingga 150.000 Baht, plus garansi seumur hidup baterai untuk pemesanan dalam periode pameran. Ini semua adalah penawaran eksklusif EV yang dirancang untuk memaksimalkan penjualan sebelum batas waktu insentif berakhir, memberikan nilai lebih bagi konsumen yang cerdas.
Beberapa merek mengambil pendekatan unik untuk menonjol di pasar yang semakin ramai. Cedric Chui, Presiden Omoda & Jaecoo (Thailand), mengungkapkan kesuksesan JAECOO 5 EV dengan pengiriman lebih dari 12.000 unit hingga Oktober 2025 dan target 14.000 unit untuk tahun ini. Mereka menawarkan harga spesial untuk 3.000 unit terakhir JAECOO 5 EV, dengan diskon hingga 80.000 Baht untuk varian Long Range Dynamic dan Max, serta diskon hingga 250.000 Baht untuk JAECOO 6 EV. Ini menunjukkan kekuatan inovasi produk otomotif yang didukung oleh strategi harga mandiri dan fokus pada nilai jangka panjang.
Narong Seetalaian, CEO Thonburi Noisterrn Co., Ltd., distributor Geely, menegaskan Geely tidak ikut serta dalam skema insentif pemerintah. Sebaliknya, mereka berfokus bekerja sama dengan kantor pusat untuk menawarkan harga yang lebih terjangkau langsung kepada konsumen. Geely EX2, yang diluncurkan di Motor Expo dengan harga mulai 399.990 Baht untuk 2.000 unit pertama, adalah buktinya. Ia yakin kebijakan harga yang tepat sejak awal lebih penting daripada diskon sporadis, membangun kepercayaan melalui transparansi harga.
Tak ketinggalan, Tawatchai Chungsanguanporsuk, Direktur Eksekutif Phranakhon Yontrakarn Co., Ltd., distributor Leapmotor, memperkenalkan model spesial C10 Limited Edition Kinetix seharga 928.000 Baht untuk hanya 100 unit. Mereka juga menawarkan kampanye perawatan gratis 5 tahun atau 100.000 km senilai 20.000 Baht bagi pelanggan yang memesan dan menerima mobil pada Desember 2025. Ini menyoroti beragam model bisnis leasing mobil dan penawaran layanan purnajual yang menarik, yang dirancang untuk memperkuat loyalitas pelanggan.
Motor Expo 2025 telah mengukuhkan posisinya sebagai epicentrum revolusi otomotif di Asia Tenggara. Data pemesanan yang membludak, dominasi kendaraan listrik dan hibrida, serta agresivitas merek-merek Tiongkok, menjadi bukti nyata akan pergeseran preferensi konsumen dan dinamisme pasar yang luar biasa. Peran insentif EV pemerintah dan strategi pengelolaan stok kendaraan para pabrikan juga memainkan bagian penting dalam menciptakan gelombang penjualan ini. Kita berada di tengah-tengah era di mana masa depan otomotif adalah listrik, cerdas, dan berkelanjutan. Peluang Investasi Kendaraan Listrik dan inovasi dalam ekosistem EV belum pernah sebesar ini. Bagi para pelaku industri, konsumen, dan investor, memahami tren otomotif 2025 ini adalah kunci untuk menavigasi lanskap yang terus berubah ini. Motor Expo 2025 bukan sekadar ajang perkenalan produk, melainkan sebuah deklarasi bahwa era baru mobilitas telah tiba, membawa serta janji akan efisiensi, keberlanjutan, dan teknologi yang mendefinisikan ulang pengalaman berkendara.
Sebagai bagian dari evolusi ini, inilah saatnya Anda terlibat. Jangan hanya menjadi penonton, tetapi jadilah bagian dari perubahan. Kunjungi dealer resmi merek-merek otomotif favorit Anda, uji coba model-model terbaru, dan konsultasikan simulasi kredit mobil atau opsi leasing mobil yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Eksplorasi berbagai penawaran eksklusif EV dan garansi mobil listrik yang tersedia. Masa depan mobilitas yang Anda impikan kini ada di genggaman. Jadikan tahun 2025 sebagai titik awal petualangan Anda dengan teknologi otomotif terdepan.

