Lihat versi lengkap di tengah situs web👇
Motor Expo 2025: Gejolak Pasar Otomotif, Dominasi EV, dan Strategi Jitu Merebut Hati Konsumen
Sebagai seorang veteran dengan lebih dari satu dekade berkecimpung di industri otomotif Asia Tenggara, saya telah menyaksikan berbagai pasang surut, evolusi teknologi, dan perubahan perilaku konsumen. Namun, gelaran Thailand International Motor Expo 2025 yang baru saja berlalu, atau yang akrab disebut Motor Expo ke-42, menghadirkan sebuah lanskap yang jauh lebih dinamis dan penuh kejutan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Paruh kedua pameran akbar ini, khususnya delapan hari pertama dari 28 November hingga 5 Desember, menjadi saksi bisu dari ledakan minat konsumen yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan total pemesanan kendaraan mencapai angka fantastis: 36.174 unit. Ini bukan sekadar angka; ini adalah cerminan seismik pergeseran fundamental dalam preferensi pasar dan strategi agresif para pabrikan yang berlomba-lomba menarik perhatian di tengah iklim persaingan yang makin memanas.
Tahun 2025 telah mengukuhkan statusnya sebagai titik balik krusial bagi industri otomotif. Dengan urgensi perubahan iklim yang semakin nyata dan dukungan pemerintah melalui berbagai insentif, mobil listrik terbaru 2025 bukan lagi sekadar tren pinggir, melainkan poros utama pertumbuhan. Di Motor Expo 2025, segmen Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/EV) memimpin dengan gemilang, diikuti ketat oleh kendaraan hibrida (xEV). Merek-merek asal Tiongkok, dengan strategi kampanye yang berani dan penawaran diskon yang menggiurkan, berhasil mendominasi sebagian besar percakapan, sebut saja diskon lebih dari 500.000 Baht untuk BYD SEAL yang sontak menjadi buah bibir.
Antusiasme Meledak: Analisis Data Penjualan Motor Expo 2025
Angka 36.174 unit dalam delapan hari adalah sinyal yang jelas. Ini adalah pertumbuhan yang signifikan, diperkirakan mencapai 30-45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Wakil Presiden Penyelenggara Motor Expo 2025, Bapak Chalatchai Paphatphong, mengonfirmasi lonjakan minat pengunjung, yang ia yakini akan mendorong total pemesanan melebihi target awal, bahkan melampaui angka tahun lalu (54.513 unit mobil dan 7.982 unit motor) setidaknya 30-40%. Faktor utama di balik antusiasme ini? Tentu saja, euforia seputar promo mobil listrik dan berakhirnya masa berlaku kebijakan insentif EV pemerintah yang mendiskon pajak dan memberikan subsidi langsung.
Jika kita bedah lebih lanjut, komposisi pemesanan kendaraan menunjukkan dominasi yang tak terbantahkan: lebih dari 52% adalah kendaraan listrik penuh (BEV), diikuti oleh hibrida, mesin pembakaran internal (ICE) konvensional, dan plug-in hibrida (PHEV). Ini menggarisbawahi bahwa konsumen semakin memprioritaskan efisiensi energi dan dampak lingkungan, sejalan dengan konsep kendaraan ramah lingkungan yang makin populer.
Top 10 Bintang Penjualan di Motor Expo 2025: Siapa yang Mendominasi Panggung?
Menganalisis daftar 10 merek teratas berdasarkan jumlah pemesanan memberikan gambaran jelas tentang peta kekuatan pasar saat ini. Meskipun Toyota masih memegang kendali di puncak, pergeseran signifikan terjadi dengan masuknya merek-merek Tiongkok yang agresif ke jajaran teratas.
Toyota: Dengan 6.013 unit, Toyota tetap menjadi raksasa yang tak tergoyahkan. Model andalan mereka, Toyota Yaris Cross, membuktikan daya tariknya di segmen SUV kompak, menawarkan kombinasi keandalan dan efisiensi yang menjadi ciri khas merek Jepang ini.
BYD: Menduduki posisi kedua dengan 3.154 unit, BYD adalah bukti nyata kebangkitan raksasa EV Tiongkok. Meskipun angka ini dihitung berdasarkan registrasi pembelian, bukan data langsung, popularitas BYD Atto3 tidak terbantahkan. Kehadiran BYD mencerminkan pergeseran menuju investasi mobil listrik yang terjangkau dan berteknologi tinggi.
Honda: Mencatat 3.039 unit, Honda mempertahankan posisinya dengan Honda HR-V e:HEV, menunjukkan bahwa segmen hibrida masih sangat diminati konsumen yang mencari transisi mulus menuju mobilitas berkelanjutan tanpa kekhawatiran infrastruktur pengisian daya.
Omoda & Jaecoo: Pendatang baru yang mengejutkan, merek di bawah naungan Chery ini mengumpulkan 2.678 unit, dengan Jaecoo 5 EV sebagai bintang utamanya. Ini adalah indikasi kuat bahwa merek Tiongkok terus menawarkan nilai dan inovasi yang sulit ditolak.
MG: Dengan 2.360 unit, MG terus memperkuat posisinya di pasar EV dengan MG S5 EV. Merek ini dikenal dengan strateginya yang agresif dalam harga dan fitur.
GAC (Aion): Meraup 2.187 unit, Aion dengan model Aion UT menunjukkan potensi besar. Aion adalah pemain lain dari Tiongkok yang berfokus penuh pada EV, menawarkan teknologi canggih dan desain modern.
Geely: Mengamankan 2.134 unit, Geely dengan Geely EX2 menampilkan daya saing yang kuat. Geely memiliki strategi unik dengan tidak bergantung pada subsidi pemerintah, melainkan fokus pada harga yang kompetitif sejak awal.
Deepal: Dengan 2.117 unit, Deepal dengan model Deepal S05 membuktikan bahwa segmen sedan listrik premium juga memiliki pasarnya. Deepal adalah merek lain di bawah naungan Changan yang menawarkan inovasi dan desain futuristik.
Great Wall Motor (GWM): Mengantongi 2.015 unit, GWM Tank 300 Diesel menunjukkan bahwa meskipun tren bergeser ke EV, segmen SUV tangguh dengan mesin konvensional tetap memiliki basis penggemar setia. GWM juga aktif di segmen EV dengan merek ORA.
Mitsubishi: Dengan 1.588 unit, Mitsubishi Xforce HEV menggenapi daftar sepuluh besar, menunjukkan bahwa merek Jepang ini masih relevan dengan tawaran hibridanya yang fokus pada performa dan kenyamanan.
Gejolak Harga dan Perang Diskon: Momen Krusial Akhir Tahun
Waktu penyelenggaraan Motor Expo 2025 sangat strategis, bertepatan dengan tenggat waktu berakhirnya program insentif EV pemerintah Thailand (EV3.0) pada 31 Desember 2025. Program ini memberikan subsidi sebesar 150.000 Baht per unit untuk mobil EV yang berpartisipasi. Setelah tanggal tersebut, subsidi untuk mobil impor yang berpartisipasi dalam program EV3.5 akan berkurang menjadi 50.000 Baht per unit, dan tarif Pajak Barang Mewah (Excise Tax) akan meningkat dari 2% menjadi 10%.
Situasi ini menciptakan tekanan besar bagi para pabrikan untuk segera menghabiskan stok kendaraan mereka. Kampanye penjualan agresif menjadi tak terhindarkan, dan konsumen adalah pihak yang paling diuntungkan. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan harga mobil EV terbaik dengan promo mobil listrik yang mungkin tidak akan terulang lagi.
BYD-Rever Group: Memimpin dengan penawaran garansi baterai seumur hidup – sebuah janji revolusioner senilai 50.000 Baht yang berlaku untuk BYD Dolphin dan BYD Atto 3. Tak hanya itu, BYD SEAL, yang diimpor, mendapatkan diskon fenomenal hingga 525.000 Baht untuk varian Dynamic, menjadikan harganya 799.000 Baht dari 1.325.000 Baht. Varian Premium bahkan mendapat diskon lebih besar. BYD SEALION 7 juga tak ketinggalan dengan potongan harga 175.000 Baht. Ini adalah penawaran yang sangat menggiurkan bagi calon pembeli.
MG: Meskipun menegaskan tidak akan menurunkan harga jual EV mereka lagi, MG tetap menawarkan harga spesial untuk model-model tertentu. NEW MG4 ELECTRIC XPOWER dihargai 849.000 Baht dari 1.119.900 Baht, sebuah diskon 279.000 Baht, meskipun terbatas hanya 90 unit. MG juga menawarkan paket menarik untuk MG IM6 dan model EV lainnya seperti MG4 Electric, MG ZS EV, dan MG EP PLUS. Ini menunjukkan strategi yang cerdas: menjaga harga dasar namun memberikan insentif besar pada stok tertentu.
GAC AION: Meluncurkan “Promo 4-in-1” untuk AION V dan AION UT. AION V turun harga menjadi 899.000 Baht dari 1.020.900 Baht. AION UT Standard kini 469.000 Baht dari 519.900 Baht. Selain garansi seumur hidup untuk baterai, motor penggerak, dan kotak kontrol, mereka juga memberikan diskon aksesori dan, yang paling menarik, gratis iPhone 17 senilai 43.900 Baht! Ini adalah contoh strategi bundle yang sangat efektif untuk menarik perhatian di pasar teknologi otomotif canggih.
Changan (Deepal): Dengan model Deepal S05, Changan menawarkan fasilitas uang muka 0%, cicilan mulai 2.990 Baht, dan diskon hingga 150.000 Baht, plus garansi baterai seumur hidup untuk pemesanan selama pameran.
Omoda & Jaecoo: Presiden Omoda & Jaecoo (Thailand), Cedric Chu, mengungkapkan bahwa mereka telah melampaui target penjualan tahun ini. Untuk mengakhiri tahun dengan gemilang, mereka menawarkan harga spesial untuk 3.000 unit Jaecoo 5 EV sebelum 2025 berakhir, dengan diskon signifikan. Jaecoo 6 EV dan Jaecoo 7 SHS juga mendapatkan potongan harga yang substansial.
Geely: Wakil Direktur Pelaksana Thonburi Auto (distributor Geely), Narong Sitalayarn, menyatakan bahwa Geely tidak akan bergabung dengan program subsidi pemerintah. Sebaliknya, mereka berfokus pada harga yang terjangkau sejak awal. Geely EX2 diluncurkan di Motor Expo dengan harga mulai 399.990 Baht untuk 2.000 unit pertama, menunjukkan kepercayaan diri pada strategi penetapan harga mereka.
Leapmotor Thailand (PNA): Menghadirkan model edisi terbatas C10 Limited Edition Kinetix Model seharga 928.000 Baht (hanya 100 unit) dan menawarkan paket perawatan 5 tahun/100.000 km senilai 20.000 Baht untuk setiap pemesanan.
Proyeksi Pasar Otomotif 2025-2026: Era EV yang Tak Terbendung
Pasar otomotif Thailand secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan prediksi kenaikan 3-4% menjadi 600.000 unit pada akhir tahun 2025. Namun, sorotan utama tetap pada segmen kendaraan listrik. Pongsak Lertruedeewatanavong, Wakil Direktur Pelaksana MG Sales (Thailand), memperkirakan penjualan mobil listrik akan mencapai lebih dari 100.000 unit pada tahun 2025 dan melonjak hingga 120.000 unit pada tahun 2026. Angka ini sejalan dengan tren global dan semakin mengukuhkan bahwa tren otomotif 2025 akan didominasi oleh elektrifikasi.
Wayne Zhou, Managing Director Great Wall Motor Thailand, memprediksi bahwa “perang harga” yang sengit pada tahun 2025 akan sedikit mereda pada tahun 2026. Ini disebabkan oleh dampak berakhirnya kebijakan subsidi pemerintah terhadap struktur biaya harga kendaraan. GWM sendiri berencana menyesuaikan harga ORA Good Cat pada tahun 2026, yang saat ini dimulai dari 599.000 Baht, namun akan diimbangi dengan manfaat tambahan seperti program bantuan cicilan dan asuransi gratis. Ini menunjukkan strategi penyesuaian pasar setelah fase awal penetrasi yang agresif.
Melampaui Diskon: Inovasi dan Ekosistem EV yang Holistik
Di luar perang harga, para pabrikan juga berinvestasi pada aspek-aspek lain yang krusial untuk adopsi EV jangka panjang. Garansi baterai seumur hidup, seperti yang ditawarkan BYD dan Aion, adalah jaminan penting bagi konsumen yang khawatir akan biaya penggantian baterai. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi juga menyoroti kemajuan dalam teknologi otomotif canggih dan daya tahan baterai.
Peningkatan infrastruktur pengisian daya juga menjadi kunci. Meskipun pameran berfokus pada penjualan, percakapan di balik layar di antara para eksekutif seringkali berkisar pada investasi stasiun pengisian cepat, layanan purnajual EV yang komprehensif, dan pengembangan ekosistem yang holistik untuk mendukung pertumbuhan mobilitas listrik. Perusahaan seperti MG, Aion, dan BYD secara agresif membangun jaringan dealer dan pusat layanan yang siap melayani kebutuhan kendaraan listrik.
Masa Depan Mobilitas: Lebih dari Sekadar Kendaraan
Motor Expo 2025 bukan hanya tentang mobil dan angka penjualan; ini adalah jendela menuju mobilitas masa depan. Fenomena ini mencerminkan pergeseran fundamental dalam cara kita memandang transportasi. Konsumen semakin cerdas, tidak hanya mencari kendaraan yang efisien secara bahan bakar, tetapi juga yang ramah lingkungan, terhubung, dan menawarkan pengalaman berkendara yang inovatif.
Kenaikan penjualan EV yang pesat, didukung oleh kebijakan pemerintah dan kompetisi harga yang sehat, akan membentuk lanskap industri otomotif di Asia Tenggara untuk tahun-tahun mendatang. Ini bukan hanya perubahan dalam produk, tetapi juga dalam model bisnis, infrastruktur, dan bahkan pola urbanisasi. Dengan teknologi baterai yang terus berkembang, jarak tempuh yang semakin panjang, dan waktu pengisian yang lebih singkat, hambatan utama adopsi EV perlahan mulai terkikis.
Kesimpulan dan Undangan
Motor Expo 2025 telah mengirimkan pesan yang jelas dan lantang: era kendaraan listrik telah tiba, dan merek-merek Tiongkok siap menjadi kekuatan dominan yang menantang hegemoni tradisional. Dengan strategi penetrasi pasar yang berani, harga yang kompetitif, dan inovasi yang tak henti, mereka berhasil merebut perhatian dan dompet konsumen. Di sisi lain, merek-merek Jepang dan Korea juga beradaptasi dengan menghadirkan model hibrida dan EV yang relevan. Ini adalah waktu yang sangat menarik untuk menjadi bagian dari industri otomotif.
Sebagai pengamat dan pelaku di bidang ini, saya yakin bahwa kita baru saja melihat puncak gunung es. Inovasi lebih lanjut dalam efisiensi baterai, perbandingan mobil EV yang semakin beragam, dan integrasi teknologi pintar akan terus membentuk pasar. Para konsumen yang cerdas dan visioner akan menjadi penerima manfaat utama dari persaingan sehat ini.
Apakah Anda siap menjadi bagian dari revolusi mobilitas ini? Jelajahi lebih jauh mengenai review mobil listrik terbaik yang sesuai dengan gaya hidup Anda, manfaatkan penawaran spesial yang mungkin masih tersedia, dan bergabunglah dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kunjungi dealer terdekat atau pantau perkembangan berita otomotif untuk mendapatkan informasi terbaru. Masa depan ada di tangan Anda, dan pilihan kendaraan Anda akan menjadi penentu penting.
Sorotan Motor Expo 2025: Gelombang Elektrifikasi Guncang Pasar Otomotif Indonesia, Siapa Jawara Sesungguhnya?
Sebagai seorang yang telah berkecimpung selama satu dekade di industri otomotif, saya menyaksikan langsung bagaimana setiap pameran menjadi barometer vital bagi kesehatan dan arah pasar. Thailand International Motor Expo 2025, yang ke-42 kalinya digelar, bukan sekadar pameran biasa; ia adalah titik balik, sebuah deklarasi tegas tentang masa depan otomotif di Asia Tenggara, khususnya dengan relevansi kuat bagi Indonesia. Gelombang elektrifikasi yang telah lama diramalkan kini tak terbendung, dan Motor Expo tahun ini menjadi panggung utamanya, mencetak rekor fantastis dengan 36.174 unit pesanan hanya dalam delapan hari pertama—angka yang mencerminkan pertumbuhan luar biasa 30-45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka-angka ini bukan sekadar statistik; ini adalah narasi tentang pergeseran preferensi konsumen, strategi agresif para pabrikan, dan dampak signifikan dari kebijakan pemerintah. Lebih dari 52% dari total pesanan didominasi oleh mobil listrik (EV), diikuti ketat oleh kendaraan hibrida (xEV), dan sisanya mesin pembakaran internal (ICE) serta plug-in hybrid (PHEV). Fenomena ini tidak hanya menyoroti minat yang melonjak terhadap kendaraan listrik Indonesia tetapi juga mengindikasikan bahwa segmen hibrida tetap menjadi jembatan penting menuju adopsi EV penuh. Mari kita bedah lebih dalam apa yang membuat Motor Expo 2025 begitu monumental dan siapa saja pemain kunci yang mendefinisikan tren otomotif 2025.
Motor Expo 2025: Sebuah Pameran yang Mendefinisikan Ulang Pasar
Digelar dari 28 November hingga 5 Desember, Motor Expo 2025 telah membuktikan diri sebagai ajang yang krusial. Mr. Chalatchai Paphatphong, Wakil Presiden Penyelenggara Motor Expo, dengan yakin menyatakan bahwa total pesanan tahun ini akan melampaui angka tahun sebelumnya, sebagian besar didorong oleh antisipasi berakhirnya insentif EV pemerintah dan kebutuhan pabrikan untuk membersihkan stok. Prediksi kenaikan 30-40% dari 54.513 unit mobil dan 7.982 unit sepeda motor yang terjual tahun lalu bukanlah isapan jempol belaka, melainkan analisis berbasis data yang solid.
Momen pameran ini bertepatan dengan tenggat waktu penting: 31 Desember 2025, akhir dari program insentif EV 3.0 Thailand yang memberikan potongan harga signifikan, hingga Rp 150.000.000 per unit untuk mobil listrik yang memenuhi syarat. Dengan transisi ke EV 3.5 pada 2026, di mana insentif akan menyusut menjadi Rp 50.000.000 dan bea cukai meningkat dari 2% menjadi 10%, para pabrikan berpacu dengan waktu. Hasilnya? Perang harga mobil listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya, diskon besar-besaran, dan penawaran fantastis untuk menarik konsumen agar segera melakukan pembelian. Ini adalah kesempatan emas bagi konsumen yang ingin beli mobil listrik dengan harga mobil listrik terbaik, dan pabrikan pun memanfaatkan momentum ini untuk mendorong penjualan dan mengamankan posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Data registrasi EV selama 11 bulan terakhir juga menguatkan tren ini, dengan 10.330 unit terdaftar, di mana Jaecoo memimpin dengan 2.498 unit, diikuti oleh BYD (1.885 unit), MG (1.265 unit), Aion (888 unit), dan Deepal (558 unit). Angka-angka ini menunjukkan pertumbuhan eksplosif dan menggarisbawahi dominasi pabrikan asal Tiongkok dalam segmen kendaraan listrik di kawasan ini. Pasar mobil listrik di Indonesia sendiri diperkirakan akan melampaui 100.000 unit pada tahun 2025 dan mencapai 120.000 unit pada tahun 2026, menandakan investasi mobil listrik sebagai tren yang tak bisa diabaikan.
Top 10 Jawara Motor Expo 2025: Siapa yang Mampu Memikat Konsumen?
Mari kita telusuri lebih dekat performa gemilang dari 10 pabrikan teratas yang berhasil mencatatkan pesanan terbanyak di Motor Expo 2025, serta model-model andalan mereka:
Toyota (6.013 unit): Toyota Yaris Cross
Toyota sekali lagi membuktikan kekuatan mereknya. Dengan Yaris Cross, Toyota menawarkan kombinasi sempurna antara efisiensi, gaya, dan keandalan yang menjadi ciri khasnya. Toyota Yaris Cross Hybrid secara khusus menarik perhatian berkat performa irit bahan bakar dan emisi rendah, menjadikannya pilihan ideal bagi konsumen yang mencari mobil hybrid yang praktis dan terjangkau. Kehadiran model ini menegaskan strategi Toyota yang masih kuat di segmen hibrida sebagai transisi menuju EV penuh.
BYD (3.154 unit): BYD Atto 3
BYD, raksasa mobil listrik dari Tiongkok, menunjukkan taringnya dengan Atto 3 sebagai bintang utama. Meski angka pesanan BYD dihitung berdasarkan rasio pendaftaran “Beli Mobil Menangkan Mobil”, dominasi mereka tak terbantahkan. BYD tidak hanya agresif dengan model Atto 3 dan Dolphin yang populer, tetapi juga dengan penawaran luar biasa untuk BYD Seal, M6, Sealion 7, dan Denza D9. Diskon hingga Rp 525.000.000 untuk BYD Seal Dynamic, serta garansi baterai seumur hidup untuk Dolphin dan Atto 3, adalah jurus ampuh yang sulit ditolak. Ini adalah strategi yang cerdas untuk mengukuhkan posisi mereka sebagai pemimpin dalam teknologi EV dan mobil listrik performa tinggi.
Honda (3.039 unit): Honda HR-V e:HEV
Honda mempertahankan posisinya sebagai favorit dengan HR-V e:HEV. Perpaduan desain sporty, interior nyaman, dan teknologi hibrida canggih menjadikan Honda HR-V e:HEV pilihan utama di segmen SUV kompak. Honda terus mengandalkan reputasi keandalan dan pengalaman berkendara yang superior untuk menarik perhatian konsumen.
Omoda & Jaecoo (2.678 unit): Jaecoo 5 EV
Omoda dan Jaecoo adalah pemain baru yang mencuri perhatian. Dengan Jaecoo 5 EV, mereka tidak hanya menawarkan harga kompetitif tetapi juga ambisi penjualan yang tinggi. Presiden Omoda & Jaecoo Thailand, Mr. Cedric Chui, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengirimkan lebih dari 12.000 unit dan menargetkan 14.000 unit pada akhir 2025. Promo mobil listrik khusus untuk Jaecoo 5 EV (Long Range Dynamic dan Long Range Max) serta Jaecoo 6 EV dan Jaecoo 7 SHS, dengan diskon hingga Rp 250.000.000, menjadi kunci keberhasilan mereka. Ini menunjukkan bahwa strategi mobil listrik harga terjangkau dengan fitur premium sangat diminati.
MG (2.360 unit): MG S5 EV
MG, merek asal Inggris yang kini di bawah payung Tiongkok, terus memperkuat portofolio EV-nya. Selain MG S5 EV, penawaran “The Last Offer” untuk MG4 Electric (mulai Rp 519.900.000), MG ZS EV (Rp 499.900.000), dan MG EP Plus (Rp 469.900.000) menunjukkan komitmen mereka terhadap harga mobil listrik yang agresif. Mereka juga memperkenalkan MG IM6 dengan harga Rp 1.299.900.000 dan MG4 Electric XPOWER edisi terbatas dengan diskon signifikan. MG menegaskan bahwa ini adalah harga final mereka, menyoroti pentingnya segera memanfaatkan kesempatan ini.
GAC Aion (2.187 unit): Aion UT
GAC Aion membuat gebrakan dengan “Promo Hemat 4 Kali Lipat” untuk Aion V dan Aion UT. Dengan Aion V seharga Rp 899.000.000 (dari Rp 1.020.900.000) dan Aion UT mulai dari Rp 469.000.000 (dari Rp 519.900.000), ditambah garansi baterai seumur hidup, motor penggerak, dan kotak kontrol, serta bonus iPhone 17 senilai Rp 43.900.000, Aion menunjukkan betapa agresifnya mereka dalam menarik konsumen mobil listrik. Mereka berhasil menarik perhatian dengan kombinasi harga, fitur, dan bonus yang tidak main-main.
Geely (2.134 unit): Geely EX2
Geely mengambil jalur yang berbeda. Mr. Narong Seetalarayan, CEO Thonburi Noistern Co., Ltd., importir Geely, secara tegas menyatakan tidak akan ikut serta dalam program insentif pemerintah. Sebaliknya, Geely fokus bekerja sama dengan prinsipal untuk menawarkan harga mobil listrik yang kompetitif langsung kepada konsumen. Geely EX2 yang dibanderol mulai dari Rp 399.990.000 untuk 2.000 unit pertama, menunjukkan kepercayaan diri mereka pada strategi penetapan harga yang transparan dan bersaing tanpa subsidi. Ini adalah pendekatan berani yang bisa menjadi model baru dalam pasar kendaraan listrik.
Deepal (2.117 unit): Deepal S05
Merek Changan, Deepal, menarik perhatian dengan Deepal S05. Mereka menawarkan kondisi finansial yang sangat menggiurkan: uang muka 0%, cicilan mulai dari Rp 2.990.000, dan diskon hingga Rp 150.000.000. Ditambah garansi baterai seumur hidup bagi pemesan selama Motor Expo, Deepal menunjukkan bahwa mereka siap bersaing habis-habisan di pasar mobil listrik Indonesia.
Great Wall Motor (2.015 unit): GWM Tank 300 Diesel
GWM, dengan Tank 300 Diesel-nya, menunjukkan bahwa segmen ICE yang tangguh masih memiliki tempat. Namun, Managing Director Great Wall Motor Thailand, Mr. Wayne Zhou, mengakui “perang harga” yang sengit pada tahun 2025 dan memprediksi bahwa intensitasnya akan berkurang pada tahun 2026 seiring berakhirnya insentif. Menariknya, GWM berencana menaikkan harga ORA Good Cat pada tahun 2026 (saat ini mulai Rp 599.000.000) tetapi akan menambahkan manfaat seperti program cicilan gratis Rp 5.000.000/bulan, asuransi 2 tahun, dan perawatan gratis 5 tahun. Ini menunjukkan adaptasi terhadap dinamika pasar dan fokus pada nilai jangka panjang.
Mitsubishi (1.588 unit): Mitsubishi Xforce HEV
Mitsubishi mengandalkan Xforce HEV, sebuah SUV hibrida yang menawan. Kehadiran Xforce HEV menegaskan komitmen Mitsubishi untuk menghadirkan teknologi ramah lingkungan dengan tetap mempertahankan ciri khas ketangguhan dan fungsionalitas. Ini adalah pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan mobil hybrid dengan desain modern dan performa yang handal.
Di luar sepuluh besar, Leapmotor juga membuat gebrakan dengan C10 Limited Edition Kinetix Model seharga Rp 928.000.000 untuk 100 unit pertama, serta kampanye perawatan 5 tahun/100.000 km bagi pelanggan yang memesan selama pameran. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan semakin ketat, dengan setiap merek mencoba menarik perhatian melalui penawaran yang unik.
“Perang Harga” dan Implikasinya: Antara Diskon Besar dan Keberlanjutan Pasar
Fenomena “perang harga” yang begitu terasa di Motor Expo 2025 adalah pedang bermata dua. Bagi konsumen, ini adalah surga. Promo mobil listrik, diskon mobil, dan penawaran bundling yang menggiurkan memungkinkan mereka mendapatkan kendaraan listrik impian dengan harga yang tak terduga. Ini mempercepat adopsi EV dan memberikan dorongan besar bagi ekosistem mobil listrik Indonesia.
Namun, bagi pabrikan, ini adalah ujian berat terhadap margin keuntungan dan keberlanjutan strategi jangka panjang. Dengan insentif pemerintah yang akan berakhir, tekanan untuk mempertahankan harga kompetitif akan tetap ada. Pabrikan yang berhasil menavigasi periode ini adalah mereka yang memiliki rantai pasokan yang efisien, skala produksi yang besar, dan inovasi yang berkelanjutan dalam teknologi baterai EV dan komponen lainnya. Kita akan melihat konsolidasi pasar dan mungkin perubahan strategi harga dari beberapa merek pada tahun 2026.
Melangkah ke Depan: Masa Depan Otomotif di Indonesia dan Asia Tenggara
Motor Expo 2025 telah menetapkan tolok ukur baru. Ini bukan lagi tentang apakah EV akan mendominasi, melainkan seberapa cepat dominasi itu akan terwujud. Pergeseran preferensi konsumen ke arah mobil listrik dan hibrida adalah tren yang tidak dapat dihindari, didorong oleh kesadaran lingkungan, efisiensi operasional, dan dorongan kebijakan.
Untuk pasar Indonesia, yang memiliki banyak kesamaan dengan Thailand dalam hal demografi dan aspirasi, pelajaran dari Motor Expo ini sangat relevan. Pertumbuhan infrastruktur EV seperti stasiun pengisian daya EV akan menjadi kunci. Kolaborasi antara pemerintah, pabrikan, dan penyedia energi akan menentukan seberapa cepat kita bisa mencapai ekosistem kendaraan listrik yang matang.
Pabrikan Tiongkok telah menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan, menawarkan mobil listrik canggih dengan harga bersaing. Namun, pemain tradisional seperti Toyota dan Honda tidak akan menyerah begitu saja; mereka akan terus berinovasi dan beradaptasi, menawarkan pilihan hibrida yang kuat dan secara bertahap memperluas lini EV mereka.
Penutup: Jangan Ketinggalan Era Baru Otomotif!
Motor Expo 2025 adalah cerminan masa depan yang telah tiba. Pergeseran ke elektrifikasi bukan lagi wacana, melainkan realitas yang bergerak cepat, didorong oleh inovasi, kebijakan, dan tentu saja, permintaan pasar. Sebagai seorang pengamat industri, saya meyakini bahwa tahun 2025 adalah momen krusial untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam revolusi ini.
Apakah Anda siap menjadi bagian dari gelombang elektrifikasi yang mengubah lanskap otomotif? Jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. Manfaatkan informasi dan tren dari Motor Expo 2025 untuk membuat keputusan cerdas dalam memilih kendaraan Anda. Kunjungi dealer terdekat, jelajahi berbagai model mobil listrik dan hibrida yang tersedia, dan rasakan sendiri inovasi yang ditawarkan. Masa depan otomotif sudah ada di depan mata Anda – jangan hanya menjadi penonton, jadilah bagian dari perubahan!

