Lihat versi lengkap di tengah situs web👇
Duel Puncak Raja Performa 2025: Siapa Yang Bertakhta?
Sebagai seseorang yang telah menghabiskan lebih dari satu dekade menyelami seluk-beluk industri otomotif, khususnya di segmen mobil performa tinggi, saya tahu betul bahwa setiap pergantian tahun membawa serta janji akan inovasi, kecepatan, dan sensasi berkendara yang tak tertandingi. Memasuki tahun 2025, gema persaingan di kancah mobil sport terbaik terasa semakin kencang. Kali ini, kami tidak hanya mencari yang tercepat, tetapi juga yang paling berkarakter, paling canggih, dan yang paling mampu membius pengemudinya. Ini bukan sekadar tes performa biasa; ini adalah duel puncak para raja performa 2025, sebuah narasi epik yang akan mengukir nama legenda baru.
Perjalanan kali ini dimulai dari sebuah lorong dingin Eurotunnel, menuju hamparan jalanan yang memabukkan di selatan Prancis. Saya, dengan senyum campur aduk di wajah, memacu sebuah Ariel Nomad terbaru. Sebuah mahakarya rekayasa yang baru untuk tahun 2025, dengan sisi terbuka yang seolah menantang setiap embusan angin dan butiran kerikil. Sensasi berkendara yang begitu mentah dan otentik ini adalah pengingat bahwa performa sejatinya tak selalu terbungkus dalam kemewahan. Di depan saya, Hyundai Ioniq 5 N melaju kencang, sebuah paradoks modern yang memimpin rombongan. Ini adalah mobil listrik pertama yang mendapatkan undangan ke ajang bergengsi ini, sebuah pertanda jelas bagaimana lanskap performa mobil terbaik telah berevolusi.
Evolusi Performa: Kontestan Pilihan 2025
Tahun 2025 menjadi saksi bisu pergeseran paradigma dalam dunia mobil performa. Dari mesin pembakaran internal yang murni hingga elektrifikasi agresif, setiap pabrikan berinovasi tanpa henti. Rentang harga dan filosofi di balik setiap model sangat beragam, mencerminkan keinginan pasar yang kompleks.
Di spektrum yang lebih terjangkau namun tak kalah memukau, kami membawa serta Volkswagen Golf GTI Clubsport terbaru. Sebuah hot hatch legendaris yang terus beradaptasi dengan pasar. Kemudian ada Toyota GR Yaris, monster reli jalanan yang mendapatkan peningkatan signifikan untuk tahun 2025, menjanjikan sensasi berkendara yang lebih liar. Ford Mustang GT juga hadir, mewakili otot Amerika yang tak lekang oleh waktu, dengan mesin V8 aspirasi natural yang menjadi nyanyian terakhir di era elektrifikasi.
Melangkah sedikit ke atas, BMW M4 CS hadir sebagai penyeimbang antara kegilaan M4 CSL dan keseharian M4 Competition, menawarkan mobil sport terbaik untuk harian dengan sentuhan trek. Dan tentu saja, Hyundai Ioniq 5 N, pionir mobil listrik performa yang berani menantang dominasi bensin dengan sensasi berkendara yang disimulasikan secara cerdas.
Di puncak piramida, para dewa kecepatan bersemayam. McLaren Artura Spider, sebuah supercar hybrid dengan atap terbuka yang menjanjikan performa tanpa kompromi, sekaligus mengatasi beberapa kekurangan model sebelumnya. Aston Martin Vantage terbaru, sebuah grand tourer yang kini lebih agresif dengan mesin V8 twin-turbo yang bertenaga. Dan yang terakhir, permata mahkota dari Stuttgart, Porsche 911 S/T. Sebuah formulasi paling murni dari 911 gen 992.1, menggabungkan mesin GT3 RS dengan transmisi manual dan estetika yang lebih sederhana. Ini adalah mobil balap legal jalanan yang dibanderol dengan harga fantastis, menjadikannya sebuah investasi mobil klasik modern di masa depan.
Setiap mobil ini adalah manifestasi dari visi insinyur yang berbeda, namun semuanya bertujuan sama: memuaskan dahaga akan kecepatan dan presisi.
Gelanggang Uji: Sirkuit Mireval dan Lintasan Dunia Nyata
Keesokan harinya, kami disambut oleh kemilau sirkuit uji Mireval, sebuah fasilitas milik Goodyear di selatan Prancis yang bagaikan jaringan arteri menuju laut Mediterania. Sirkuit ini, yang dirancang 50 tahun lalu untuk motorsport dan kemudian diakuisisi oleh Goodyear pada tahun 1984, adalah tempat yang sempurna untuk menguji ban performa tinggi dan kemampuan sejati setiap mobil. Bagian-bagian yang sangat cepat, tikungan-tikungan yang menuntut pengereman ekstrem, serta tanjakan teknis di akhir putaran, memastikan bahwa setiap aspek performa teruji secara menyeluruh. Ini adalah tempat di mana sembilan kontestan akan disaring menjadi tiga finalis.
Saya memulai dengan Toyota GR Yaris yang diremajakan. Dengan sistem penggerak semua roda yang mantap dan tenaga 276bhp, ia adalah “baby beast” yang memberi kepercayaan diri instan. Peningkatan 19bhp, bodi yang lebih kaku, dan posisi duduk yang lebih rendah membuat handling mobil sport ini terasa lebih presisi. Di tikungan, Yaris menari dengan gesit, remnya kuat, dan mesin tiga silindernya penuh semangat. Meskipun sedikit cenderung understeer di batasnya, ia adalah mobil yang sangat menyenangkan dan lincah, baik di sirkuit maupun di jalanan berkelok-kelok.
Selanjutnya, saya melompat ke BMW M4 CS. Dengan 544bhp dan bobot yang sedikit berkurang, perbedaan yang paling terasa adalah kemudi yang lebih tajam dan sasis yang lebih responsif. Teknologi mobil balap yang disematkan, seperti engine mount baru dan pengaturan camber yang lebih agresif, membuat M4 CS terasa jauh lebih terhubung dengan jalan. Di mode 4WD Sport, mobil ini menempel di aspal seperti lem, memberikan traksi luar biasa. Namun, ubah ke 2WD, dan ia akan melakukan drift dengan anggun. Ini adalah mobil serbaguna yang luar biasa, mampu menaklukkan sirkuit dan juga nyaman untuk perjalanan jarak jauh, sebuah definisi sempurna untuk mobil sport terbaik untuk harian.
Kontras yang mencolok datang dari Porsche 911 S/T. Mobil ini adalah esensi kemurnian. Dengan mesin GT3 RS yang lebih bertenaga, transmisi manual enam percepatan, dan tanpa rear-wheel steering, S/T adalah pengalaman mengemudi yang mentah dan tanpa filter. Setiap detail kecil, dari suara mesin flat-six yang mendesing hingga 9000rpm hingga kopling yang terasa sangat mekanis, menjerit “pengalaman murni.” Di sirkuit, ia bagaikan pisau bedah yang sangat presisi, membutuhkan konsentrasi penuh namun memberikan imbalan yang luar biasa dalam bentuk sensasi mengemudi yang tak tertandingi.
Volkswagen Golf GTI Clubsport juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dengan sports seat yang nyaman dan posisi mengemudi yang rendah, ia membangun fondasi yang kuat. Kemudi yang energik, mesin EA888 2.0-liter turbo yang bertenaga, dan transmisi DCT yang responsif membuatnya sangat menyenangkan. Meskipun handlingnya lebih ke arah kestabilan daripada kelincahan ekstrem, Golf ini sangat patuh saat melibas kerb dan mampu mempertahankan kecepatan tinggi di tikungan. Pengereman mobil sport ini juga patut diacungi jempol. Velg tempa Warmenau opsionalnya juga berkontribusi pada ketangkasan handling dengan mengurangi massa tanpa pegas.
Kemudian, ada Hyundai Ioniq 5 N. Mobil ini adalah kejutan terbesar. Dengan 641bhp, ia adalah mobil listrik performa yang sanggup mengimbangi banyak pesaing bertenaga bensin. Mode-mode berkendara seperti simulasi suara mesin dan perpindahan gigi N e-shift menciptakan pengalaman yang sangat imersif, seolah Anda mengendarai simulator balap yang ultra-realistis. Meskipun berbobot 2.2 ton, Ioniq 5 N mampu menyembunyikan bobotnya dengan cerdik, menunjukkan stabilitas luar biasa di trek dan kemampuan untuk beraksi lebih reaktif daripada Yaris atau Golf. Bahkan ada mode drift penuh yang secara harfiah dapat “menguapkan” ban. Ini adalah bukti bahwa masa depan mobil listrik performa akan sangat menyenangkan.
Ariel Nomad, di sisi lain, adalah mobil yang sangat berbeda. Dengan sasis tubular baja yang lebih kekar dan mesin Ford turbo 2.3-liter baru, ia adalah Atom yang “berpetualang”. Tenaga 260bhp (bisa ditingkatkan hingga 305bhp) di sasis yang setengah bobot Golf GTI berarti pukulan yang luar biasa. Meskipun pada awalnya terasa sedikit “lembek” dengan ban all-terrain, Nomad segera menunjukkan karakternya. Ia melibas kerb dengan indah, suspensi Öhlins yang disetel untuk jalan raya memberikan ride quality yang canggih, dan setiap kontrolnya terasa sangat mekanis dan presisi. Ini adalah mobil yang meminta kompromi, namun memberikan kegembiraan murni dalam setiap putaran.
Ford Mustang GT hadir sebagai penyeimbang, membawa muscle car penggerak roda belakang dengan V8 aspirasi natural dan transmisi manual ke dalam pertarungan. Untuk harga yang lebih terjangkau, ia menawarkan sensasi yang tak lekang oleh waktu. Meskipun terasa besar dan sedikit malas di kecepatan jelajah, kemudinya yang kini lebih tajam dan handling yang mengejutkan di sirkuit membuatnya sangat menarik. Di mode Track dengan adaptive dampers opsional, kontrol bodi mengencang, memungkinkan Anda mendorong V8-nya hingga batas maksimal.
Aston Martin Vantage terbaru adalah metamorfosis total. Hampir setiap panel baru, mesin Mercedes-AMG V8 twin-turbonya kini menghasilkan 656bhp yang luar biasa, perpindahan gigi lebih cepat, dan sasisnya mendapatkan kekakuan torsional tambahan. Ride quality yang mewah membuatnya superior untuk perjalanan jarak jauh dibandingkan 911 S/T. Di jalanan berkelok, kemudi yang bersih dan bodi yang stabil membuatnya epik. Di sirkuit, ia menjaga garis dengan baik melalui tikungan cepat, dan remnya memiliki daya tahan yang kuat. Vantage adalah perpaduan keanggunan dan kekuatan brutal, meskipun handlingnya terasa sedikit lebih “berat” dibandingkan McLaren atau Porsche yang lebih lincah.
McLaren Artura Spider adalah proposal yang lebih serius dan teknis. Dengan peningkatan 20bhp menjadi 690bhp, sistem peredam proaktif yang 90% lebih cepat, dan perpindahan gigi 25% lebih cepat, ia adalah evolusi dari supercar hybrid pertama McLaren. Handlingnya presisi seperti coupe, dan steering hidraulisnya mungkin adalah tolok ukur industri saat ini. Artura adalah mobil yang sangat cepat, seimbang, dan mengejutkan dalam hal pengampunan. Ini adalah pengalaman berkendara yang lebih halus dan tidak menakutkan dibandingkan 750S, namun tetap luar biasa imersif. Ini adalah mobil yang membuktikan teknologi mobil balap bisa hadir dalam paket yang lebih ramah pengguna.
Rahasia Goodyear: Bagaimana Ban Membentuk Performa
Selama pengujian ini, peran ban performa tinggi sangat krusial. Remi Granier, kepala fasilitas Goodyear Mireval, menjelaskan bagaimana ban dirancang untuk setiap kendaraan. Konsep “ban mobil listrik” khusus, misalnya, tidak berarti banyak bagi Goodyear, karena semua ban mereka dirancang dengan resistensi gulir yang rendah dan daya tahan yang cukup untuk mengatasi bobot EV yang lebih berat.
Goodyear membagi bannya menjadi tiga kategori: High Performance (HP), Ultra High Performance (UHP), dan Ultra Ultra High Performance (UUHP). Semakin ekstrem performa mobil, semakin asimetris pola tapak ban. Bagian bahu ban, misalnya, dirancang berbeda untuk memberikan kekakuan yang lebih besar saat pengereman keras, di mana distribusi tekanan bertumpu pada bahu ban. Ini adalah detail kecil yang secara signifikan memengaruhi pengereman mobil sport dan handling di batasnya. Setiap milimeter dalam konstruksi ban dan komposisi hingga 200 material berbeda dapat memengaruhi karakter mengemudi secara keseluruhan.
Tiga Menjadi Satu: Duel Final
Setelah dua hari yang intens di sirkuit dan jalan raya, para juri sepakat. McLaren Artura Spider dan Porsche 911 S/T harus melaju ke babak final. Pertanyaan tersisa adalah, siapa yang akan bergabung dengan mereka? Aston Martin Vantage sangat dekat, tetapi tidak dapat tampil secara konsisten seperti M4 atau Ioniq. Kami memulai pengujian ini dengan bertanya apakah mobil listrik dapat menandingi mobil sport bertenaga bensin terbaik… dan Ioniq 5 N nyaris berhasil. Jika ukurannya lebih kecil seperti i30 N dan bisa mengurangi bobot, mungkin ia akan masuk. Tapi kali ini, podium tetap menjadi milik bensin.
BMW M4 CS-lah yang berhasil merebut tempat ketiga, berkat perpaduan luar biasa antara performa trek dan kenyamanan jalan raya yang tak tertandingi.
Di ngarai-ngarai Lozère, di selatan Prancis, kami memulai babak final. Tiga mobil yang sangat berbeda, hanya satu pemenang. BMW M4 CS melawan McLaren Artura Spider melawan Porsche 911 S/T.
Saya memulai di M4 CS. Jika Anda membutuhkan mobil untuk melahap jarak jauh dalam segala cuaca, CS adalah jawabannya. Keamanan all-wheel drive, kenyamanan jok yang membalut, dan transmisi torque converter yang mudah, semuanya berkontribusi pada mobil yang sangat mudah untuk beradaptasi. Kemudi, throttle, dan transmisi di Sport Plus, tetapi damper di Comfort, menciptakan keseimbangan sempurna. Meskipun berbobot 1760kg, ia tidak goyah saat melibas tikungan cepat dan memberikan feedback yang membangun kepercayaan diri. Satu-satunya keluhan adalah kemudi yang terasa sedikit “kosong” di tengah, tidak setajam Artura atau 911.
Melangkah ke Artura, posisi duduk yang rendah dan kemudi yang dilapisi Alcantara adalah sebuah wahyu. Begitu memutar kemudi, bahkan saat diam, Anda bisa merasakan feedback yang melimpah. Di jalanan berkelok-kelok yang indah, Artura begitu memukau. Kemudi yang penuh feedback dan tanpa distorsi sungguh luar biasa. Mobil ini mengalir di tikungan, membiarkan bodi bergerak sedikit sebelum menemukan titik stabilnya, lalu melesat dengan kekuatan yang luar biasa. Namun, jika Anda harus sering menginjak rem dan masuk-keluar tikungan secara agresif, remnya, meskipun bertenaga, terasa kurang presisi di awal travel, sehingga sulit untuk memutar mobil dengan braking. Meskipun demikian, Artura berhasil memadukan ride quality dan handling yang brilian, sesuatu yang tidak dapat ditandingi oleh pesaingnya.
Kemudian, ada Porsche 911 S/T. Mobil yang berderu bahkan saat idle, seperti orang marah di antrean. Namun, lewat 5000rpm, mesin flat-six aspirasi naturalnya berubah menjadi monster, dengan suara dan kekasaran yang membuat mobil balap terlihat jinak. Di jalanan kosong di Prancis selatan, suara Porsche sangat memabukkan. Setiap perpindahan gigi ke bawah, dengan autoblip yang membuat rpm melonjak, adalah simfoni. Di jalanan berliku dengan tikungan tajam, 911 S/T memang tidak mudah, ia terus berderu dan meminta konsentrasi. Namun, saat jalanan terbuka, Porsche ini benar-benar bersinar. Sensasi rotasi dari distribusi bobot belakangnya yang unik terasa luar biasa, mengingatkan Anda pada teknik rekayasa di balik mobil ini tanpa terasa mengancam. Ini adalah mobil yang terus mengungkapkan dirinya secara bertahap, memberikan imbalan kepada pemiliknya setiap kali berkendara, tidak seperti M4 dan Artura yang lebih mudah diakses.
Sensasi cengkeraman hidung 911 S/T, misalnya. Pada awalnya, Anda mungkin ragu untuk masuk ke tikungan terlalu keras, namun semakin Anda memaksanya, semakin ia memberikan cengkeraman, sebuah tarian indah dengan tikungan.
Setelah 10 jam, pertarungan antara McLaren dan Porsche berakhir imbang, dengan BMW M4 CS di tempat ketiga. M4 CS memang luar biasa, tetapi tidak dapat terus memberikan imbalan seunik dua lainnya. Satu perjalanan terakhir dibutuhkan, saat matahari terbenam dan bayangan memanjang, dan suhu mulai turun. Saatnya Porsche.
Saat itulah keputusan menjadi bulat bagi saya. Momen ketika Anda melompat ke 911 S/T dan langsung merasakan presisi mengalir dari setiap titik sentuh. Itu instan dan terhubung, tanpa jeda sedikit pun; seperti mengendarai mobil balap yang dirancang khusus yang bereaksi instan begitu pikiran muncul di benak Anda. Meskipun jalanan berliku di samping gunung berhutan, dan kondisi cahaya yang redup, ini adalah pengalaman berkendara yang akan saya ingat selama bertahun-tahun. 911 S/T mendorong saya untuk menyelam lebih dalam ke cadangannya, dengan riang menyerap semua feedback.
Saya tahu betul opsi yang lebih masuk akal, tetapi saya sama sekali tidak dapat mengabaikan jalur yang sedang saya lalui. Rasanya begitu luar biasa.
Keluasan kemampuan Artura memang mencengangkan dan sangat patut diacungi jempol, tetapi tes ini bukan tentang itu. Ini adalah serangkaian kriteria yang lebih spesifik, tentang mencari mobil paling memuaskan tahun ini. Dan di sinilah dia, versi terbaik dari mobil sport terbaik 2025: Porsche 911 S/T.
Apakah Anda siap untuk merasakan sensasi performa sejati yang ditawarkan oleh para pahlawan otomotif ini? Kunjungi dealer terdekat Anda atau jadwalkan uji coba untuk merasakan langsung bagaimana inovasi 2025 akan mengubah pengalaman berkendara Anda. Bagikan pendapat Anda tentang mobil mana yang menjadi pilihan Anda di kolom komentar di bawah!
Piston di Kala Fajar: Pertarungan Pamungkas Para Jawara Performa Otomotif 2025
Dunia otomotif, bagi sebagian dari kita, bukan sekadar transportasi. Ia adalah kanvas ekspresi teknologi, engineering, dan hasrat murni akan kecepatan. Setiap tahun, para pabrikan berlomba menghadirkan masterpiece performa yang tak hanya memukau di atas kertas, tapi juga memacu adrenalin di balik kemudi. Untuk edisi 2025, kami, tim pakar yang telah menjejakkan kaki di berbagai lintasan balap dan jalanan menantang selama lebih dari satu dekade, kembali dengan misi: menguak siapa jawara sejati dari deretan mobil performa terbaru. Ini bukan sekadar tes biasa; ini adalah “Piston di Kala Fajar,” pertarungan epik yang memisahkan antara mobil performa biasa dengan legenda masa depan.
Sensasi mengemudi adalah konstruksi relatif. Saat ini, Anda bergabung dengan saya, baru saja menyelesaikan perjalanan ratusan kilometer melintasi benua Eropa menuju selatan Prancis. Di kaca spion, siluet Ariel Nomad 2025 yang serba baru tampak seperti penjelajah gurun yang tersesat, sementara di depannya, Hyundai Ioniq 5 N yang revolusioner melaju dengan tenang. Kontras yang luar biasa, bukan? Ariel, dengan sisi terbuka yang membuat setiap hembusan angin terasa personal, dan Ioniq 5 N, mobil listrik pertama yang berhasil menembus daftar undangan Sports Car Giant Test kami, menyingkirkan para raksasa EV lain sebelumnya.
Perjalanan ini adalah laboratorium hidup. Di satu sisi, ada Ariel Nomad, sebuah mesin purba yang memanifestasikan esensi berkendara murni—tanpa filter, tanpa kompromi, murni adrenalin. Mesin turbo Ford 2.3 liter barunya memuntahkan tenaga dengan buas, suspensi Öhlins-nya menyerap setiap anomali permukaan jalan dengan cerdas, dan kemudi mungilnya memberikan umpan balik yang presisi nyaris telepatik. Setiap perjalanan dengannya adalah pengalaman yang tak terlupakan, meskipun Anda harus siap dengan kacamata dan penutup telinga. Ini adalah mobil sport yang membangkitkan senyum di setiap wajah yang melihatnya.
Di sisi lain spektrum, Hyundai Ioniq 5 N menjadi simbol pergeseran paradigma. Sebuah mobil listrik berperforma yang mampu menandingi, bahkan mengungguli, banyak pesaun bertenaga bensin. Memang, tantangan pengisian daya di perjalanan panjang masih menjadi realitas, namun performanya di sirkuit Goodyear Mireval diprediksi akan menjadi tontonan. Ini adalah perwujudan dari bagaimana teknologi otomotif terbaru mengubah lanskap, membuktikan bahwa “ramah lingkungan” tak harus berarti “tanpa sensasi.”
Jajaran Kontestan: Kekuatan yang Beragam
Spektrum harga dan filosofi mobil dalam tes kami tahun ini sangatlah luas. Setengah dari sembilan kontestan memiliki rentang harga antara 40.000 hingga 70.000 Euro, bahkan beberapa dilengkapi kursi belakang dan bagasi hatchback yang fungsional. Golf GTI Clubsport, misalnya, menjadi salah satu mobil hot hatch terbaik 2025 dengan harga paling terjangkau, menawarkan kenyamanan dan kepraktisan tanpa mengorbankan kesenangan berkendara.
Namun, daftar kami tak berhenti di sana. Ada McLaren Artura Spider 2025 seharga 221.000 Euro, yang berjanji akan menyempurnakan pendahulunya yang brilian namun terkadang rewel. Kemudian ada Aston Martin Vantage baru seharga 165.000 Euro, sebuah supercar GT yang mengklaim dirinya sebagai mobil sport mesin depan, penggerak roda belakang definitif. Dan tentu saja, Porsche 911 S/T, sebuah permata langka senilai 231.600 Euro, yang memadukan jantung GT3 RS dengan bodi lebih kalem dan transmisi manual, menjadikannya salah satu investasi mobil koleksi paling menarik.
Tak lupa, di segmen yang lebih “terjangkau” namun penuh semangat, kami membawa serta Ford Mustang GT dan Toyota GR Yaris. Keduanya menawarkan dosis kesenangan yang melimpah di kisaran harga 45.000-55.000 Euro. Sementara itu, BMW M4 CS dengan harga 120.000 Euro menempatkan dirinya di tengah-tengah, mencari keseimbangan sempurna antara performa brutal dan kepraktisan.
Perjalanan kami melewati medan yang bervariasi—mulai dari jalan tol mulus, pedesaan sunyi, hingga pegunungan yang berliku tajam. Di sinilah setiap karakter mobil mulai terungkap. Hyundai Ioniq 5 N, dengan kabin yang luas dan tenang, mampu menipu indra dengan simulasi suara mesin dan perpindahan gigi yang realistis, mengubahnya dari SUV listrik menjadi hot hatch listrik yang lincah. Sementara itu, Golf GTI Clubsport terbaru memberikan gigitan sasis yang lebih bersih dan tenaga yang lebih bersemangat dari mesin 2.0 liter turbo empat silindernya, menjadikannya teman perjalanan yang menyenangkan.
Para Kontestan Utama dan Spesifikasinya:
McLaren Artura Spider (Harga: £221,500)
Powertrain: Baterai 7.4kWh, V6 twin-turbo 2993cc, PHEV, otomatis dual-clutch 8-percepatan, RWD.
Performa: 690bhp, 531lb ft, 0-100 km/jam dalam 3.0 detik, 330 km/jam.
Berat: 1457kg (kering).
Efisiensi: 58.9mpg, 108g/km CO2.
Status: Tersedia.
Porsche 911 S/T (Harga: £231,600)
Powertrain: Flat-six 3996cc, manual 6-percepatan, RWD.
Performa: 518bhp, 343lb ft, 0-100 km/jam dalam 3.7 detik, 299 km/jam.
Berat: 1380kg.
Efisiensi: 17.6mpg, 313g/km CO2.
Status: Tersedia.
BMW M4 CS (Harga: £120,345)
Powertrain: Straight-six twin-turbo 2993cc, otomatis 8-percepatan, AWD.
Performa: 544bhp, 479lb ft, 0-100 km/jam dalam 3.4 detik, 302 km/jam.
Berat: 1760kg.
Efisiensi: 27.7mpg, 232g/km CO2.
Status: Tersedia.
Toyota GR Yaris (Harga: £44,250)
Powertrain: Tiga silinder turbo 1618cc, manual 6-percepatan, AWD.
Performa: 276bhp, 288lb ft, 0-100 km/jam dalam 5.2 detik, 230 km/jam.
Berat: 1280kg.
Efisiensi: 32.1-32.5mpg, 197g/km CO2.
Status: Tersedia.
Hyundai Ioniq 5 N (Harga: £65,000)
Powertrain: Baterai 84kWh, motor listrik ganda, AWD.
Performa: 641bhp, 546lb ft, 0-100 km/jam dalam 3.4 detik, 259 km/jam.
Berat: 2235kg.
Efisiensi: 2.93 miles per kWh, jangkauan 447 km, 0g/km CO2.
Status: Tersedia.
Ariel Nomad (Harga: £67,992)
Powertrain: Empat silinder turbo 2267cc, manual 6-percepatan, RWD.
Performa: 260bhp, 284lb ft, 0-100 km/jam dalam 3.4 detik, 216 km/jam.
Berat: 715kg.
Status: Tersedia.
VW Golf GTI Clubsport (Harga: £42,155)
Powertrain: Empat silinder turbo 1984cc, otomatis dual-clutch 7-percepatan, FWD.
Performa: 296bhp, 295lb ft, 0-100 km/jam dalam 5.6 detik, 251 km/jam.
Berat: 1459kg.
Efisiensi: 37.4mpg, 171g/km CO2.
Status: Tersedia.
Aston Martin Vantage (Harga: £165,000)
Powertrain: V8 twin-turbo 3982cc, otomatis 8-percepatan, RWD.
Performa: 656bhp, 590lb ft, 0-100 km/jam dalam 3.5 detik, 325 km/jam.
Berat: 1605kg (kering).
Efisiensi: 23.3mpg, 274g/km CO2.
Status: Tersedia.
Ford Mustang GT (Harga: £55,725)
Powertrain: V8 5038cc, manual 6-percepatan, RWD.
Performa: 440bhp, 398lb ft, 0-100 km/jam dalam 5.3 detik, 249 km/jam.
Berat: 1808kg (est).
Efisiensi: 23.5mpg, 274g/km CO2.
Status: Tersedia.
Mireval: Arena Uji Sejati
Sirkuit Mireval, dengan latar belakang Mediterania yang memukau, adalah tempat sempurna untuk menguji batas performa mobil. Lintasan ini, yang telah digunakan untuk pengembangan ban selama puluhan tahun, menawarkan kombinasi tikungan cepat, pengereman keras, dan tanjakan teknis yang menantang.
Saya memulai dengan Toyota GR Yaris. Model 2025 ini mendapatkan peningkatan tenaga 19bhp menjadi 276bhp, sasis yang lebih kaku, dan posisi mengemudi yang lebih rendah—semua pembaruan yang signifikan. Langsung terasa kepercayaan diri yang ia berikan: kemudi yang akurat, rem yang kuat, dan sasis yang tenang saat melibas kerb. Mesin tiga silinder turbo mungilnya bersemangat dan siap diajak berputar hingga 6500rpm. Meskipun cenderung understeer di beberapa kondisi, di jalan raya, GR Yaris tak tergoyahkan, menawarkan cengkeraman AWD yang luar biasa dan kelincahan yang membuatnya menjadi mimpi buruk bagi banyak supercar di jalanan sempit. Ini adalah mobil reli homologasi dalam balutan sipil.
Selanjutnya, saya beralih ke BMW M4 CS. Dengan 544bhp, ia menawarkan tenaga yang luar biasa. Kemudi terasa lebih ringan dan responsif dibandingkan M4 Competition biasa, membuat sasis terasa lebih terhubung. Mesin twin-turbo enam silindernya memberikan dorongan tanpa henti, memungkinkan saya melesat di lintasan lurus dengan kecepatan yang menakutkan. Meskipun bobotnya 1760kg, M4 CS mampu melahap tikungan dengan presisi, terutama berkat sistem M xDrive yang canggih. Dalam mode 4WD Sport, ia menempel di lintasan seperti gurita, sementara mode 2WD memungkinkan drift yang mengagumkan. M4 CS benar-benar sebuah mobil serbaguna yang bisa melakukan semuanya, sepanjang tahun.
Porsche 911 S/T adalah pengalaman yang berbeda. Dengan mesin GT3 RS yang bertenaga, transmisi manual enam percepatan dengan rasio lebih pendek, dan tanpa rear-wheel steering, S/T adalah ekspresi paling ringan dan murni dari 992.1. Ini adalah road racer gaya lama. Di sirkuit, 911 S/T terasa luar biasa. Mesin flat-six-nya meraung hingga 9000rpm seperti mobil Le Mans, dan kemudi yang sangat tajam, meskipun tanpa rear-wheel steering, tetap memberikan kelincahan yang luar biasa. Ini adalah mesin yang menuntut Anda bekerja keras, namun imbalannya adalah pengalaman berkendara yang tak tertandingi.
Setelah adrenaline memuncak, saya beralih ke VW Golf GTI Clubsport. Model Mk8.5 ini adalah kejutan menyenangkan. Posisi mengemudi yang rendah, jok sport yang nyaman, dan kemudi yang energik menjadi fondasi yang kuat. Mesin 2.0 liter turbo EA888-nya kuat di putaran rendah dan bersemangat di putaran atas. Transmisi DCT yang responsif sangat cocok dengan powertrain 296bhp ini. Meskipun karakternya lebih stabil daripada adaptif, Clubsport memberikan kenyamanan yang luar biasa di atas kerb dan kelincahan yang memadai di tikungan cepat. Sebuah paket yang hebat, baik untuk pemula maupun pengemudi berpengalaman.
Hyundai Ioniq 5 N adalah game-changer. Dengan 641bhp, ia adalah salah satu mobil terkuat dalam pengujian ini. Mode-mode gaming-style seperti simulasi suara mesin dan N e-shift yang meniru transmisi dual-clutch 8-percepatan, secara mengejutkan berhasil memperdalam koneksi pengemudi. Meskipun bobotnya 2.2 ton, distribusi berat yang rendah dan wheelbase yang panjang memberikan stabilitas luar biasa di trek. Yang lebih mengesankan, Ioniq 5 N sangat menyenangkan dan bisa diajak drift dengan mudah, menghadirkan sensasi yang tak kalah seru dari hot hatch bertenaga bensin. Ini adalah bukti bahwa mobil listrik performa tinggi bukan lagi fantasi.
Ford Mustang GT hadir sebagai penyeimbang analog. Dengan mesin V8 5.0 liter naturally aspirated 440bhp dan transmisi manual, ia menolak zaman elektrifikasi. Kemudinya lebih tajam dari generasi sebelumnya, dan meskipun terasa sedikit empuk, dalam mode Track (dengan peredam adaptif opsional), kontrol bodi mengencang, memungkinkan saya untuk mendorongnya keras. Mustang GT memiliki keseimbangan yang jinak, pemaaf terhadap perpindahan berat yang besar, dan traksi yang cukup untuk melepaskan seluruh tenaga V8-nya. Di Mireval, ia adalah kesenangan murni, sebuah muscle car sejati yang tetap relevan.
Aston Martin Vantage baru, dengan mesin V8 twin-turbo 656bhp, adalah grand tourer yang juga mampu menjadi sports car sejati. Respons kemudi yang bersih, bodi yang datar saat menikung, dan performa yang melimpah menjadikannya luar biasa di jalan berliku. Di trek, Vantage terasa kokoh dan stabil, terutama di tikungan cepat. Meskipun ada sedikit rasa “berat” di rebound, secara keseluruhan, Vantage adalah mobil yang menyenangkan dan sangat mumpuni, menawarkan kombinasi kemewahan dan performa yang mengesankan.
Terakhir, Ariel Nomad. Sebuah track car yang diubah menjadi buggy off-road. Sasis baja tubular yang lebih tebal dan mesin turbo Ford 2.3 liter baru memberikan kekakuan dan tenaga yang luar biasa. Dengan tenaga Golf GTI di sasis yang separuhnya lebih ringan, Nomad melesat dengan kecepatan yang tak terduga. Meskipun awalnya terasa aneh dengan cengkeraman ban all-terrain, Nomad mampu melibas kerb dengan indah dan meluncur dengan progresif. Setiap kontrol terasa mekanis dan presisi. Meskipun menyenangkan, kompromi yang ditawarkannya membuatnya lebih cocok sebagai mobil akhir pekan yang ekstrem.
Wawasan Pakar Ban: Di Balik Cengkeraman Sempurna
Di balik setiap putaran cepat dan cengkeraman presisi, ada sains rumit di balik ban yang digunakan. Sebagai ahli yang telah menyaksikan evolusi ban selama bertahun-tahun, saya dapat mengatakan bahwa ban performa tinggi modern adalah keajaiban rekayasa.
Ban “Mobil Listrik” Adalah Evolusi, Bukan Revolusi: Meskipun beberapa merek memasarkan ban khusus EV, pada dasarnya, semua ban modern dirancang dengan rolling resistance yang rendah dan ketahanan aus yang lebih baik untuk mengakomodasi bobot ekstra dan torsi instan EV. Ini adalah bagian dari evolusi alami dalam desain ban, bukan kategori yang sepenuhnya terpisah.
Kualitas Air untuk Uji Basah: Pengujian ban basah dilakukan dalam kondisi kering terkontrol. Jumlah dan kualitas air harus menjadi faktor yang diketahui untuk mendapatkan evaluasi yang akurat. Curah hujan alami terlalu banyak memengaruhi parameter yang tidak dapat dikontrol.
Pola Tapak Asimetris untuk Performa: Ban performa tinggi, terutama untuk mobil sport terbaik, seringkali memiliki pola tapak asimetris. Ini karena setiap sisi ban—terutama bahu ban—memiliki fungsi berbeda untuk menahan pergerakan bodi mobil yang ekstrem. Semakin ekstrem mobilnya, semakin kaku konstruksinya, dan semakin berbeda pola di setiap sisi.
Kustomisasi adalah Kunci: Setiap pabrikan mobil memiliki daftar keinginan spesifik untuk ban yang akan dipasang pada model baru mereka. Mercedes mungkin menginginkan ban untuk jalanan terbuka, sementara Alfa Romeo menginginkan respons yang sangat langsung. Dengan hingga 15 kompon berbeda dan 200 material dalam satu ban, ruang lingkup variasi hampir tak terbatas.
Bahu Ban dan Pengereman: Bahu ban sangat krusial untuk pengereman yang efektif, terutama dalam kondisi kering. Saat mengerem keras, terjadi perpindahan beban dinamis ke bagian depan mobil, menempatkan tekanan lebih pada bahu ban saat suspensi terkompresi. Itulah mengapa ban musim panas memiliki lebih sedikit alur di bahu dibandingkan ban musim dingin, menghasilkan kekakuan lebih baik dan stabilitas pengereman yang superior.
Tiga Teratas: Perburuan Gelar Juara
Setelah berhari-hari melibas lintasan dan jalan raya, suara piston yang menderu dan bisikan torsi listrik akhirnya menyaring sembilan kontestan menjadi tiga finalis: BMW M4 CS, McLaren Artura Spider, dan Porsche 911 S/T. Sebuah trio yang sangat berbeda, namun masing-masing adalah mahakarya performa.
Saya memulai putaran terakhir di BMW M4 CS. Perpaduan cengkeraman empat roda, kenyamanan jok yang suportif, dan transmisi torque converter yang mulus menjadikannya grand tourer performa tinggi yang handal. Ada koneksi langsung dengan sasis yang membangun kepercayaan diri. M4 CS melahap tikungan dengan presisi, mudah diseimbangkan dengan rem ke arah apex. Meskipun bobotnya 1760kg, ia tak goyah di tikungan cepat bergantian. Ini adalah mobil yang mudah menyatu, dan Anda bisa langsung mendorongnya hingga batas. Satu-satunya kritik saya adalah kemudinya terasa sedikit samar di titik tengah dan lingkar kemudi yang terlalu tebal.
Beralih ke McLaren Artura Spider adalah pengalaman yang berbeda. Posisi duduk rendah, kokpit yang terfokus, dan pandangan ke depan yang jelas memberikan kesan imersi total. Kemudi hydraulic-assisted-nya adalah tolok ukur industri: akurat, penuh rasa, namun cukup terfilter untuk menghilangkan kebisingan yang tidak perlu. Artura bergerak di tikungan dengan gerakan pinggul yang indah, membiarkan bodi bergeser dan menemukan keseimbangan stabilnya sebelum melesat keluar. Kombinasi ride dan handling yang brilian ini adalah sesuatu yang tak tertandingi oleh rivalnya. Mesin V6 hybrid-nya memberikan dorongan tenaga yang progresif, bukan tendangan brutal, menjadikannya lebih mudah didekati namun tetap mematikan di lintasan. Satu-satunya kekurangan adalah rasa rem yang kurang halus di awal perjalanan pedal, meskipun sangat kuat saat ditekan keras.
Terakhir, Porsche 911 S/T. Dari suara idle mesin flat-six-nya yang kasar, sudah terasa jiwanya yang purba. Namun, setelah melewati 5000rpm, mobil ini berubah menjadi monster yang menghancurkan segalanya. Ini adalah mobil balap jalan raya yang sesungguhnya. Sensasi rotasi dari distribusi bobot yang condong ke belakang sangat luar biasa, mengingatkan Anda pada engineering di baliknya tanpa pernah mengancam. S/T terasa seperti titik puncak bagi Porsche, sebuah mobil yang terus mengungkap dirinya secara bertahap, memberikan penghargaan kepada pemiliknya setiap kali dikendarai. Semakin Anda menekannya ke apex, semakin banyak yang diberikannya, menciptakan tarian indah dengan tikungan. Respons kemudi instan, presisi di setiap titik sentuh, ini seperti mengendarai mobil balap yang bereaksi seketika pikiran memasuki kepala Anda.
Setelah berjam-jam membandingkan ketiga raksasa ini, keputusan menjadi sangat sulit. McLaren Artura Spider memukau dengan kemampuan serbagunanya yang luar biasa dan kenyamanan yang tak tertandingi di kelasnya. BMW M4 CS membuktikan dirinya sebagai daily driver performa tinggi yang brilian, mampu melahap jarak jauh dan menaklukkan sirkuit dengan sama baiknya. Namun, ada sesuatu yang membuat Porsche 911 S/T menonjol. Kedalaman karakternya, sensasi mekanisnya yang murni, dan keuletannya yang tak kenal lelah untuk memberikan umpan balik yang jujur kepada pengemudi.
Malam tiba, bayangan memanjang, dan suhu mulai turun. Ini adalah saat-saat terakhir bagi saya di balik kemudi 911 S/T. Jalan berliku di depan, tidak terlihat di tengah cahaya yang memudar. Namun, inilah perjalanan yang akan saya ingat selama bertahun-tahun. Porsche 911 S/T mendorong saya untuk menyelam lebih dalam dan lebih dalam ke dalam cadangan performanya, dengan gembira menyerap setiap umpan balik. Saya tahu pilihan yang lebih masuk akal, namun saya sama sekali tidak dapat mengabaikan jalan yang ada saat ini. Rasanya sangat luar biasa.
Tes ini bukan tentang mencari mobil paling serbaguna atau paling nyaman. Ini tentang menemukan mobil paling memuaskan di tahun ini, yang paling merayakan esensi berkendara performa. Dan di situlah Porsche 911 S/T berdiri tegak. Ini adalah versi terbaik dari mobil sport terbaik di tahun 2024, yang terus bersinar terang di tahun 2025.
Apakah Anda setuju dengan pilihan kami? Atau adakah mobil performa lain yang menurut Anda layak menyandang gelar jawara 2025? Bagikan pemikiran dan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah. Kami selalu antusias mendengar perspektif dari para penggemar otomotif seperti Anda. Dan jangan lupa untuk terus mengikuti situs kami untuk ulasan mendalam, test drive, dan berita otomotif terbaru lainnya yang akan membuat jantung Anda berdebar!

