Lihat versi lengkap di tengah situs web👇
25 Supercar Terhebat Abad ke-21: Evolusi Performa dan Kemewahan di Era 2025
Lanskap industri otomotif, terutama di segmen performa tinggi, telah mengalami transformasi seismik. Di tengah hiruk-pikuk inovasi mobil otonom, platform berbagi perjalanan yang semakin merajalela, dan model kepemilikan yang didorong aplikasi, ada kekhawatiran bahwa gairah sejati terhadap otomotif, esensi budaya mobil, mungkin meredup. Namun, asumsi bahwa generasi muda menjadi apatis terhadap mahakarya rekayasa otomotif adalah sebuah kekeliruan besar. Faktanya, kita berada di titik konvergensi menarik antara teknologi mutakhir dan tradisi klasik, antara analog dan kecerdasan buatan, dan tidak ada tempat di mana sinergi ini lebih jelas terlihat selain di dunia mesin berkinerja ultra-tinggi yang mendominasi pasar saat ini.
Sebagai seorang penjelajah dunia otomotif selama lebih dari satu dekade, saya telah menyaksikan langsung evolusi luar biasa yang membentuk kategori supercar dan hypercar. Dari raungan mesin naturally-aspirated yang memekakkan telinga hingga desisan senyap namun mematikan motor listrik, setiap era telah melahirkan ikon-ikon yang mendefinisikan ulang batas-batas kecepatan, desain, dan teknik. Daftar ini, yang telah kami perbarui untuk mencerminkan dinamika pasar 2025 dan antisipasi masa depan, adalah sebuah eksplorasi subyektif dari 25 supercar paling hebat yang lahir di abad ke-21.
Beberapa model di sini mungkin bukan yang tercepat dalam garis lurus atau yang paling lincah di tikungan, tetapi mereka telah memicu imajinasi kolektif kita, memperkenalkan tingkat inovasi baru yang mengubah permainan, atau sekadar menjadi mobil yang, secara jujur, membuat “anak kecil” di dalam diri kita ingin terus menggambarnya. Supercar-supercar ini bukan hanya kendaraan; mereka adalah pernyataan filosofis, karya seni kinetik, dan, yang terpenting, investasi masa depan yang akan menjadi klasik abadi. Mari kita selami perjalanan epik ini, merayakan keindahan, kekuatan, dan warisan yang diciptakan oleh para jenius otomotif.
McLaren F1 (1992-1998)
Meskipun secara teknis lahir di akhir abad ke-20, McLaren F1 adalah titik tolak yang tak terbantahkan, patokan untuk setiap supercar yang mengikutinya. Dengan kecepatan tertinggi 370 km/jam pada tahun 1992, itu adalah angka yang tak terpikirkan pada masanya. F1 adalah revolusi sejati: sasis monokok serat karbon yang super ringan, fokus obsesif pada pengurangan bobot, dan mesin V-12 BMW 6.1 liter bertenaga 627 hp yang dibuat khusus, mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 3,2 detik. Pada peluncurannya, harganya hampir $1 juta, sebuah jumlah yang menguras akal. Hari ini, jika salah satu dari 106 unit yang sangat langka ini muncul di pasar lelang eksklusif, bersiaplah untuk merogoh kocek sekitar $20 juta. Apakah ini supercar pamungkas? Bagi banyak kolektor dan penggemar, jawabannya adalah “ya” yang tegas. Di tahun 2025, F1 tetap menjadi permata paling berkilau dalam koleksi otomotif mana pun, sebuah bukti keunggulan rekayasa yang tak lekang oleh waktu.
Ferrari LaFerrari (2013-2016)
Tahun 2013 adalah momen penting bagi dunia supercar, menandai debut “Holy Trinity” yang terdiri dari McLaren, Porsche, dan Ferrari. Dari ketiganya, Ferrari LaFerrari memancarkan karisma yang paling memikat. Satu-satunya yang mempertahankan mesin V-12 naturally-aspirated yang meraung-raung, LaFerrari adalah perwujutan esensi nama Ferrari. Dengan 950 hp dari powertrain hybrid yang inovatif, hypercar ini tidak hanya menjadi puncak era modern tetapi juga salah satu “Prancing Horse” terhebat sepanjang masa. Di pasar 2025, LaFerrari terus menjadi incaran kolektor mobil mewah dan penggemar otomotif berkinerja tinggi, menjanjikan nilai investasi yang stabil dan sensasi berkendara yang tak tertandingi. Keunikan mesinnya, ditambah dengan desain ikoniknya, memastikan status legendarisnya di antara supercar-supercar lain di daftar ini.
McLaren P1 (2013-2015)
Sebagai anggota “Holy Trinity”, McLaren P1 mewakili kebangkitan pabrikan Inggris di kancah hypercar modern setelah kesuksesan legendaris F1. P1 menggabungkan konstruksi serat karbon canggih dengan sistem hybrid bertenaga 903 hp. Sasisnya yang ringan dan aerodinamika aktif membuatnya menjadi pesaing yang tangguh, tidak hanya di jalan raya tetapi juga di lintasan. Mampu melaju dari 0-100 km/jam dalam 2,8 detik dan mencapai kecepatan puncak 350 km/jam, P1 membuktikan bahwa McLaren mampu menciptakan mahakarya yang relevan dan mendominasi di era baru. Di tahun 2025, P1 masih dianggap sebagai salah satu pencapaian teknik terbaik McLaren, sebuah jembatan antara masa lalu yang gemilang dan masa depan yang berlistrik.
Porsche 918 Spyder (2013-2015)
Porsche 918 Spyder adalah game-changer sejati, menunjukkan potensi luar biasa dari teknologi plug-in hybrid di segmen supercar. Mesin V-8 naturally-aspirated 4.6 liter bertenaga 599 hp dipadukan dengan dua motor listrik, menghasilkan total output 877 hp dan torsi instan 1.280 Nm. Dirancang oleh desainer utama Porsche, Michael Mauer, 918 pertama kali diperkenalkan sebagai konsep pada 2010 dan mulai diproduksi pada akhir 2013 dengan MSRP awal $845.000. Seluruh alokasi 918 unit terjual habis pada akhir 2014, menunjukkan antusiasme besar para Porschephiles. Produksi berakhir pada pertengahan 2015, dan di tahun 2025, 918 Spyder tetap menjadi mobil kolektor yang sangat dicari, diakui sebagai perintis teknologi yang mengubah paradigma kinerja dan efisiensi di dunia supercar.
Ferrari SF90 Stradale (2020-Sekarang)
Meskipun dominasi mesin 12 silinder Ferrari mungkin perlahan memudar di tengah iklim “hijau” saat ini, SF90 Stradale bermesin delapan silinder lebih dari sekadar memberikan kompensasi. Diperkenalkan sebagai penghormatan jalan raya untuk mesin Formula 1 SF90 Ferrari, SF90 Stradale adalah hypercar tanpa kompromi yang membanggakan 1.000 hp dari tiga motor listrik dan V-8 twin-turbo. Kombinasi kinerja powertrain hybrid yang luar biasa dan tampilan yang dramatis menarik inspirasi dari model-model bermesin belakang terbaik Ferrari yang ada. SF90 Stradale adalah perwujudan transisi Ferrari ke era elektrifikasi tanpa kehilangan jiwa balapnya. Di tahun 2025, SF90 menjadi tolok ukur bagi hypercar hybrid, menawarkan performa brutal yang dipadukan dengan teknologi canggih, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang menginginkan sensasi berkendara mutakhir dari Maranello.
SSC Tuatara (2020-Sekarang)
Mengejar kecepatan 480 km/jam (300 mph) adalah target yang ditetapkan oleh SSC North America untuk hypercar SSC Tuatara-nya. Untuk mencapai ambisi tersebut, Tuatara yang berbody serat karbon – dinamai dari kadal berduri di Selandia Baru – membawa mesin V-8 twin-turbo 5.9 liter yang menghasilkan 1.726 hp. Produksi telah dimulai dengan target membangun 100 unit, masing-masing seharga $1,6 juta. SSC bukanlah pemain baru dalam bisnis kecepatan tinggi; pada 2007, Ultimate Aero mereka mencatat 412 km/jam. Pada 2021, Tuatara secara resmi mencatat kecepatan rata-rata 455 km/jam, dan kemudian 475 km/jam. Di tahun 2025, Tuatara terus menjadi penantang kecepatan puncak yang signifikan, membuktikan bahwa Amerika juga memiliki tempat di puncak piramida hypercar global, menjadikannya salah satu mesin paling didambakan bagi pencinta kecepatan ekstrem.
Aston Martin Valkyrie (2022-Sekarang)
Karya besar supercar dalam bentuk Aston Martin Valkyrie kini telah diproduksi. Model ini adalah patokan baru bagi Aston Martin dalam hal kinerja mobil produksi yang legal di jalan raya. Ini adalah hasil dari pemasangan mesin V-12 6.5 liter bertenaga 1.000 hp, bersama dengan sistem hibrida-listrik 160 hp yang dikembangkan Rimac, ke dalam monocoque karbon super ringan dan super kuat. Dan jika itu belum cukup mengesankan, ingatlah bahwa mobil ini dirancang oleh Adrian Newey, seorang bintang rock dalam desain Formula 1 dan kepala teknis Red Bull Racing saat ini. Produksi akan dibatasi hanya 150 unit, masing-masing berharga $3,2 juta. Di tahun 2025, Valkyrie tetap menjadi hypercar paling ekstrem dan berorientasi trek yang bisa Anda beli secara legal untuk jalan raya, sebuah perpaduan sempurna antara seni F1 dan kemewahan Aston Martin.
Rimac Nevera (2021-Sekarang)
Mobil-mobil revolusioner seringkali berasal dari tempat yang tidak terduga, dan Rimac Nevera telah memberikan pukulan telak ke mikrokosmos supercar. Sebagai permulaan, Nevera yang bertenaga baterai menghancurkan rekor pembakaran internal dengan menyalurkan 1.914 hp ke keempat rodanya, melampaui waktu 0-100 km/jam dari McLaren hingga Koenigsegg. Yang lebih mengejutkan, hypercar EV ini adalah buah karya Mate Rimac, seorang prodigy Kroasia berusia 33 tahun yang mendirikan perusahaannya pada tahun 2011. Dampak awal Rimac Nevera muncul dari statistik kinerjanya yang sensasional, tetapi warisan hypercar ini akan melampaui sekadar model. Pada 2021, startup Kroasia ini mengakuisisi saham mayoritas di Bugatti, menandai pertama kalinya merek supercar legendaris jatuh di bawah kendali startup EV. Di tahun 2025, Nevera adalah simbol masa depan hypercar, sebuah bukti nyata bahwa kendaraan listrik dapat mendominasi performa ekstrem.
Mercedes-AMG One (2022-Sekarang)
Bagaimana sebuah mobil yang baru saja masuk produksi dapat menduduki peringkat sebagai salah satu “yang terhebat” di abad ke-21? Karena kami sangat yakin bahwa pembalap Mercedes-AMG Formula 1 1.000 hp untuk jalan raya ini akan terus membuat takjub selama bertahun-tahun yang akan datang. Diperkenalkan pada tahun 2017 sebagai konsep Project One, monster jalan raya ini diganggu oleh tantangan teknis, tetapi memang banyak hal yang terjadi ketika Anda pada dasarnya membangun mobil Formula 1 yang dapat Anda bawa di jalan bebas hambatan. Ditenagai oleh V-6 turbo 1.6 liter yang didukung hibrida dan trio motor listrik, ia diharapkan dapat melaju dari 0 hingga 200 km/jam dalam waktu kurang dari 6 detik dan kecepatan tertinggi 350 km/jam. Tidak mengherankan, semua 275 unit dari $2,6 juta “tour de force” ini telah habis terjual. Di tahun 2025, AMG One adalah manifestasi tertinggi dari teknologi F1 yang disulap menjadi mobil jalan raya, sebuah mesin yang sangat kompleks namun brilian yang menunjukkan batas rekayasa otomotif modern.
Koenigsegg Jesko (2020-Sekarang)
Pada tahun 2017, Christian von Koenigsegg dari Swedia melihat Agera RS-nya menjadi mobil produksi tercepat di dunia dengan kecepatan puncak dua arah 447,2 km/jam. Penerus Agera, Jesko dengan sayap mega dan 1.660 hp – dinamai dari ayah Christian – mungkin memiliki apa yang diperlukan untuk melampaui kecepatan 490 km/jam Bugatti Chiron Super Sport. Teknologi canggih Jesko seharga $3 juta mencakup V-8 twin-turbo 5.0 liter yang meraung-raung, yang menampilkan crankshaft V-8 teringan di dunia, dengan bobot hanya 12,7 kg. Tidak heran jika semua 125 unit model yang dijadwalkan untuk produksi telah terjual di muka. Di tahun 2025, Jesko adalah puncak dari rekayasa Koenigsegg, sebuah hypercar yang menantang fisika dan menetapkan standar baru untuk kecepatan dan inovasi.
Pininfarina Battista (2021-Sekarang)
Nama Pininfarina adalah legenda di dunia otomotif. Dengan sedikit bantuan dari Mahindra Group India, yang menyelamatkan Pininfarina pada akhir 2015, dan para jenius listrik EV Kroasia di Rimac, muncullah hypercar sensasional Pininfarina Battista. Mengemas 1.900 hp dan torsi 2.300 Nm dari paket baterai lithium-ion 120 kWh dan empat motornya, coupe dua kursi listrik yang benar-benar cantik ini dapat melesat dari 0-100 km/jam dalam 1,8 detik, dan melaju 0-300 km/jam dalam 12 detik. Kecepatan puncaknya mencapai 350 km/jam. Jangkauannya lebih dari 370 km. Yang pertama dari 150 mobil yang dibangun – dengan harga mulai dari $2,2 juta masing-masing – telah dikirimkan. Di tahun 2025, Battista adalah perwujudan kemewahan listrik yang dikawinkan dengan desain Italia klasik, sebuah investasi yang menjanjikan dalam segmen mobil listrik ultra-eksklusif.
Lotus Evija (2023-Sekarang)
Ini adalah mobil jalan raya produksi massal paling bertenaga yang pernah dibuat. Ia mengemas 2.011 hp dan torsi 1.700 Nm yang menakjubkan. Itu cukup untuk melontarkan proyektil setinggi pinggul ini dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari tiga detik dan melesat dari 0-300 km/jam hanya dalam 9,1 detik. Kecepatan tertinggi? Itu dibatasi hingga 350 km/jam. Ini adalah Lotus Evija serba listrik dari pembuat mobil sport legendaris Inggris yang didirikan oleh visioner Colin Chapman pada tahun 1952. Evija baru – yang konon berarti “yang hidup” – semuanya menggunakan monocoque serat karbon, aerodinamika yang terinspirasi Le Mans, dan powertrain listrik canggih yang dikembangkan oleh para ahli teknis di Williams Advanced Engineering. Di tahun 2025, Evija adalah pernyataan ambisius Lotus di era listrik, menawarkan kinerja yang menakjubkan dan desain yang mencolok, menjaga filosofi ringan pendirinya tetap relevan.
Ferrari Daytona SP3 (2023-Sekarang)
Seri Icona model produksi terbatas menghormati masa lalu dengan membungkus fondasi modern dengan kulit retro-futuristik. Icona ketiga yang berasal dari Modena adalah Daytona SP3, yang mengingatkan pada Ferrari 330 P4 yang menempati posisi pertama, kedua, dan ketiga di 24 Hours of Daytona pada tahun 1967. Meskipun intake udara dan aerodinamikanya fungsional, semangat SP3 adalah murni nostalgia – khususnya V-12 naturally-aspirated-nya yang meraung hingga 9.500 rpm dan menghasilkan 829 tenaga kuda. Dari fender bengkak hingga bagian belakangnya yang dramatis, Daytona SP3 seharga $2,2 juta akan berfungsi sebagai seni kinetik ketika 599 pemiliknya menerima kuda spesial mereka. Di tahun 2025, Daytona SP3 adalah perayaan bagi puritan mesin V12, sebuah mobil yang menolak elektrifikasi demi pengalaman berkendara yang otentik dan tak terlupakan, menjadikannya sangat berharga bagi kolektor.
Hennessey Venom F5 Roadster (2022-Sekarang)
Kami menyukai Venom F5 Coupe bertenaga 1.817 hp yang luar biasa dari pembuat supercar Texas yang eksentrik, John Hennessey, dan timnya di Hennessey Special Vehicles. Ketika debut pada tahun 2021, Venom F5 cepat, ganas, dan dirancang untuk memecahkan batas 300 mph yang sulit dicapai. Meskipun belum mencapai target itu, kecepatan maksimum yang tercatat 437 km/jam menunjukkan potensinya. Sekarang giliran Venom F5 Roadster baru untuk mengejar 300 mph. Ditenagai oleh V-8 “Fury” twin-turbo 6.6 liter 1.817 hp yang sama dengan coupe, dan hanya berbobot 20 kg lebih berat, torpedo atap terbuka ini bisa memiliki patokan kecepatan itu. Panel atap serat karbon yang dapat dilepas, dengan berat hanya 8 kg, harus tetap terpasang agar Roadster dapat mendekati klub 300. Namun, bagi kami, keindahan Venom F5 Roadster ini adalah melepas atap dan mendengar guntur penuh dari delapan silinder saat meraung hingga garis merah 8.500 rpm. Hennessey berencana membangun 30 unit Roadster, masing-masing dengan harga $3 juta. Di tahun 2025, Venom F5 Roadster adalah bukti semangat Amerika dalam mengejar kecepatan tanpa batas, sebuah hypercar brutal yang memadukan kekuatan mentah dengan sensasi berkendara terbuka.
Lamborghini Sterrato (2023-Sekarang)
Ketika berbicara tentang supercar, lebih banyak biasanya lebih baik. Tetapi untuk edisi terakhir Huracán bertenaga V-10, Lamborghini memilih jenis kelebihan yang berbeda: ban bertekstur, peningkatan tinggi pengendaraan 4,3 cm, dan segala macam pelapis untuk melindungi coupe penggerak semua roda yang dilengkapi secara tangguh dari bahaya off-road. Intake udara yang terpasang di atap dan lampu tambahan di hidung mengingatkan pada overlander yang dimodifikasi dan pembalap reli, membawa sedikit sikap “go-anywhere” ke jajaran Lamborghini di tempat yang paling tidak Anda duga. Meskipun Sterrato mengorbankan 30 hp demi kemampuan berkendara di permukaan yang longgar (menurunkan total menjadi 601 hp), ban Bridgestone Dueler All-Terrain-nya memberikan sensasi yang berbeda dengan meluncur dan nge-drift melalui tikungan tajam. Saat Lamborghini memasuki era hybrid dan listrik, ia meninggalkan periode bertenaga bensin dengan ledakan berdebu yang menyenangkan. Di tahun 2025, Sterrato adalah sebuah anomali yang disambut baik, sebuah perayaan kegilaan Lamborghini yang sempurna sebelum transisi penuh ke listrik, menjadikannya mobil yang sangat dicari untuk mereka yang ingin memiliki sesuatu yang unik dan sangat menyenangkan.
Pagani Utopia (2023-Sekarang)
Horacio Pagani terkenal mendirikan atelier supercar dengan namanya setelah mantan majikannya, Lamborghini, menolak desakannya untuk memanfaatkan material serat karbon ringan. Model Pagani yang merupakan penerus Huayra ini merangkul pengurangan bobot tingkat selanjutnya melalui apa yang disebut merek tersebut sebagai sasis “Carbo-Titanium”, menggabungkan struktur karbon dan titanium dengan subframe krom yang menghasilkan bobot kering 1.280 kg. Utopia baru, nama model yang merujuk pada teks Thomas More tahun 1516, membawa mesin AMG V-12 852 hp milik Huayra yang menggerakkan roda belakang, dan gearbox manual yang tersedia. Pagani mengatakan bahwa 99 unit Utopia akan dibangun secara total saat memasuki produksi, mempertahankan bahwa tempat ideal sebenarnya disediakan untuk segelintir orang terpilih. Di tahun 2025, Pagani Utopia adalah ode untuk seni otomotif, sebuah karya yang menggabungkan desain abadi dengan rekayasa presisi, menjanjikan pengalaman berkendara analog yang murni di era yang semakin digital.
Lamborghini Revuelto (2024-Sekarang)
V-12 6.5 liter yang dipasang di tengah telah menjadi kartu panggil utama bagi flagship Lamborghini Murciélago dan Aventador, dan merek Italia ini memasuki elektrifikasi dengan mempertahankan mesin berkapasitas besar sebagai pusat powertrain hybrid barunya. Mesin pembakar bensin 814 hp ditambah dengan tiga motor listrik yang meningkatkan monster berbentuk baji ini menjadi 1.001 hp, output tertinggi dari plug-in hybrid mana pun. Hebatnya, angka empat digit ini dicapai tanpa bantuan turbocharger, yang dapat memiliki efek mereduksi suara knalpot. Dengan serangkaian pembaruan yang melengkapi Revuelto, dari kabin yang lebih luas hingga transmisi dual-clutch yang lebih halus yang telah lama ditunggu-tunggu, flagship baru Lamborghini ini seharusnya memberikan persaingan yang karismatik dan bising. Di tahun 2025, Revuelto adalah manifestasi baru dari semangat Lamborghini, sebuah hybrid yang membuktikan bahwa elektrifikasi tidak harus mengorbankan emosi dan suara mesin V12 yang ikonik.
Porsche 911 GT3 RS (2022-Sekarang)
Sejak diluncurkan pada tahun 1999, Porsche 911 GT3 yang terus berkembang telah layak mendapatkan gelar “mobil sport pamungkas.” Sebuah perjalanan yang mendebarkan di jalan dan sangat mampu di lintasan, GT3 adalah definisi sejati mobil pengemudi. GT3 RS terbaru hanya meningkatkan segalanya. Dengan sayap belakang yang menjulang tinggi yang menambahkan downforce besar untuk menikung seperti di atas rel, flat-six 4.0 liter naturally-aspirated yang menghasilkan 518 hp dan meraung hingga 9.000 rpm, ditambah suspensi yang sepenuhnya dapat disesuaikan dan “membaca pikiran”, RS adalah rudal lintasan dengan kemampuan langka untuk mengubah pengemudi yang baik menjadi hebat. Di tahun 2025, 911 GT3 RS tetap menjadi patokan untuk mobil performa berorientasi trek, sebuah bukti dedikasi Porsche pada pengalaman berkendara murni yang tak tertandingi di kelasnya, menjadikannya pilihan utama bagi puritan kecepatan.
Maserati MC20 Cielo (2023-Sekarang)
Sementara Maserati MC12 yang blak-blakan dari tahun 2005 bisa dibilang supercar sejati pertama merek Italia itu, itu sedikit lebih dari Ferrari Enzo yang disamarkan tipis, dibangun dalam jumlah yang sangat rendah untuk membawa Maserati kembali ke arena balap. Jauh lebih meyakinkan sebagai supercar sejati adalah MC20 bermesin tengah, dengan struktur serat karbon uniknya, V-6 twin-turbo 3.0 liter 621 hp (dikembangkan di dalam perusahaan), dan dinamika serta kelincahan supercar yang tepat. Diperkenalkan sebagai coupe dengan pintu gunting pada tahun 2020, Cielo atap terbuka terbaru bahkan lebih menarik perhatian. Keduanya menawarkan akselerasi yang sangat cepat, handling seperti mobil balap, dan kemampuan untuk menjadi pengemudi harian. Versi serba listrik akan segera hadir. Di tahun 2025, MC20 Cielo adalah simbol kebangkitan Maserati, perpaduan sempurna antara gaya Italia, performa canggih, dan kemungkinan elektrifikasi di masa depan, menjadikannya pilihan menarik di pasar supercar.
Zenvo Aurora (2025)
Merek Denmark Zenvo menamai roket terkuat terbarunya dari fenomena langit yang langka, aurora borealis. Pilihan yang bagus mengingat Aurora ini bertujuan untuk berakselerasi mendekati kecepatan cahaya, yah, sepertinya begitu. Ditenagai oleh V-12 6.6 liter quad-turbocharged yang didukung oleh dua motor listrik yang menghasilkan hingga 1.850 hp, mobil ini melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu sekitar 2,0 detik dengan kecepatan tertinggi 450 km/jam. Dua versi akan ditawarkan saat mobil ini masuk produksi pada tahun 2025; Agil yang berfokus pada lintasan, penggerak roda belakang, dan grand tourer Tur penggerak semua roda. Kami melihatnya sebagai pengganggu yang membayangi di pasar hypercar. Di tahun 2025, Zenvo Aurora diperkirakan akan mengguncang pasar dengan kombinasi performa ekstrem dan desain yang berani, menjadi sorotan bagi mereka yang mencari hypercar paling eksklusif dan mutakhir.
Gordon Murray T.50s Niki Lauda (2023-Sekarang)
Gordon Murray adalah jenius di balik mobil jalan raya McLaren F1 asli, tetapi juga di balik dominasi McLaren di Formula Satu pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Dan pria berusia 78 tahun itu belum selesai membuat mesin performa yang luar biasa. Contohnya: GMA T.50S Niki Lauda, supercar khusus trek yang lebih ringan dan lebih bertenaga daripada saudara kandungnya yang legal di jalan raya, T.50. Rudal serat karbon senilai $3,86 juta ini ditenagai oleh V-12 naturally-aspirated 3.9 liter dari Cosworth, dioptimalkan untuk menghasilkan 772 tenaga kuda. Dengan bobot hanya 872 kg, GMA menyatakan bahwa rasio power-to-weight per ton melebihi mobil LMP1 naturally-aspirated. Di tahun 2025, T.50s Niki Lauda adalah perayaan puncak rekayasa otomotif analog, sebuah mesin yang menantang digitalisasi demi pengalaman berkendara paling murni dan imersif di lintasan.
Ferrari 12Cilindri (2024-Sekarang)
Sementara sebagian besar strata supercar mencari cara agar hibridisasi berfungsi, para insinyur Ferrari tidak terkesan. Dengan demikian, penerus GT dari 812 Superfast, 12Cilindri, ditenagai oleh V-12 naturally-aspirated yang besar. Kepada para pahlawan di Maranello, kami mengatakan molto bene. Mesin 6.5 liter itu akan meraung hingga 9250 rpm dan memiliki 819 tenaga kuda dan torsi 678 Nm. Desainer internal Flavio Manzoni dan timnya layak mendapatkan tepuk tangan meriah untuk bentuk dan siluet keseluruhan 12Cilindri seharga $417.000-plus, yang terlihat lebih baik daripada coupe Daytona asli yang dihormatinya. Di tahun 2025, 12Cilindri adalah pernyataan berani Ferrari untuk mempertahankan V12 murni, sebuah mobil GT yang anggun namun bertenaga yang menolak tren elektrifikasi, menjadikannya pilihan yang sangat diinginkan bagi puritan Ferrari.
Lamborghini Sián FKP 37 (2020-2021)
Sián berarti “kilat” dalam bahasa Bolognese, dan ini adalah aplikasi yang tepat untuk V-12 hibrida dari Lamborghini, kendaraan listrik pertama dari merek Italia tersebut. (FKP 37 adalah penghormatan kepada mantan ketua grup Volkswagen Ferdinand Karl Piëch dan tahun kelahirannya.) Kombinasi V-12 6.5 liter dan motor listrik 25 kW menghasilkan 808 tenaga kuda, yang akan melontarkan penumpang ke 100 km/jam dalam waktu kurang dari 2,8 detik. Produksi Sián dibatasi hingga 63 unit untuk coupe dan 19 model roadster, semuanya terjual secara instan, dengan harga mulai sekitar $3,7 juta. Namun, beberapa ada di pasar dengan harga $5 juta. Di tahun 2025, Sián adalah jembatan Lamborghini menuju masa depan, sebuah koleksi langka yang menunjukkan bagaimana teknologi superkapasitor dapat mempertahankan karakter mesin V12 yang khas sambil merangkul elektrifikasi.
Bugatti Tourbillon (2025)
Penerus Chiron mengklaim serangkaian yang pertama dari Bugatti: V-16 pertama, Bugatti listrik pertama, dan Bugatti pertama di bawah kepemimpinan CEO baru Mate Rimac. Coupe seharga $4,6 juta-plus ini sebenarnya lebih kecil dan lebih ringan dari Chiron, relatif tidak pernah terdengar ketika mengubah kendaraan pembakaran menjadi hybrid, tetapi Rimac dan para insinyur serta desainer lainnya di Molsheim berhasil melakukannya melalui integrasi komponen yang lebih cerdas ke dalam sasis monocoque. Mengemas 1.800 tenaga kuda, kecepatan tertinggi Tourbillon, menurut perwakilan Bugatti dan materi pers, adalah 444 km/jam, tetapi perlu dicatat bahwa speedometer yang terinspirasi jam tangan Swiss mencapai 550 KPH – atau 550 km/jam. Harapkan lari kecepatan tinggi jauh di atas 300-an. Di tahun 2025, Bugatti Tourbillon adalah definisi ulang kemewahan dan kecepatan ekstrem di bawah kepemimpinan Rimac, sebuah hypercar hybrid yang akan menetapkan standar baru untuk era berikutnya, menjadikannya investasi yang sangat menjanjikan.
McLaren Speedtail (2020-2022)
Speedtail adalah McLaren kedua yang menawarkan tiga kursi, yang pertama adalah McLaren F1 yang revolusioner. Dengan hanya 106 unit yang diproduksi – masing-masing dijual setidaknya seharga $2,6 juta – hybrid bertenaga 1.035 tenaga kuda, 400 km/jam ini akan menarik perhatian baik saat diparkir di halaman kontes atau melaju di jalan bebas hambatan. (Dan itu akan menjadi buram: Speedtail akan melaju dari posisi diam ke 300 km/jam dalam 13 detik.) Keajaiban melimpah di Speedtail, dari aileron serat karbon fleksibel yang terintegrasi ke ekor clamshell, hingga toolkit emas 24K yang menjadi standar, tetapi opsi kustomisasi adalah tempat supercar ini bersinar. Misalnya, jika Anda ingin debu berlian yang dihancurkan disertakan dalam cat, McLaren akan melakukannya. Atau jika Anda ingin lencana platinum di depan, itu juga tersedia – dengan harga $56.000. Di tahun 2025, Speedtail adalah hyper-GT pamungkas, sebuah mahakarya rekayasa yang menggabungkan kecepatan luar biasa dengan kemewahan tak tertandingi dan personalisasi ekstrem, menjadikannya salah satu mobil paling istimewa dan paling dikoleksi.
Melangkah melalui daftar 25 supercar terhebat abad ke-21 ini adalah perjalanan yang memukau, sebuah eksplorasi batas-batas rekayasa, desain, dan ambisi manusia. Dari raungan mesin bensin murni yang nyaris punah hingga desisan motor listrik yang memimpin masa depan, setiap kendaraan ini menceritakan kisah tentang inovasi, keberanian, dan pengejaran kesempurnaan tanpa henti. Di tahun 2025, pasar supercar tidak hanya bertahan; ia berkembang, beradaptasi, dan terus memukau dengan perpaduan teknologi canggih dan tradisi yang kaya. Mobil-mobil ini bukan sekadar alat transportasi; mereka adalah investasi, karya seni, dan simbol aspirasi tertinggi.
Apakah Anda siap untuk merasakan langsung evolusi ini atau ingin menambahkan salah satu permata ini ke koleksi Anda? Jelajahi lebih lanjut ulasan mendalam kami atau hubungi konsultan otomotif kami untuk panduan eksklusif di dunia supercar yang selalu bergerak ini. Masa depan performa otomotif ada di sini, dan ini lebih menarik dari yang pernah kita bayangkan.
25 Supercar Legendaris Abad ke-21: Evolusi Performa dan Eksklusivitas Hingga 2025
Lanskap otomotif terus bergeser secara fundamental. Dari lonjakan kendaraan listrik, kematangan teknologi otonom, hingga model kepemilikan baru berbasis aplikasi, semua ini mengubah cara kita memandang mobilitas. Namun, di tengah hiruk pikuk inovasi yang berorientasi fungsional ini, ada satu segmen yang terus menyala dengan semangat yang tak tergoyahkan: dunia supercar dan hypercar. Ini adalah arena di mana batas-batas teknik, desain, dan performa didobrak tanpa henti, menciptakan mahakarya yang bukan sekadar alat transportasi, melainkan deklarasi seni, sains, dan adrenalin murni.
Sebagai seorang pengamat dan pakar industri otomotif selama lebih dari satu dekade, saya telah menyaksikan evolusi luar biasa dari mesin-mesin impian ini. Mereka adalah bukti bahwa cinta terhadap mobil, gairah akan kecepatan, dan obsesi terhadap kesempurnaan rekayasa tidak akan pernah pudar. Faktanya, persimpangan antara teknologi mutakhir dan tradisi analog justru telah melahirkan era keemasan baru bagi mobil-mobil ultra-performa.
Daftar 25 supercar dan hypercar terbaik abad ke-21 ini, diperbarui untuk mencerminkan dinamika pasar di tahun 2025, adalah sebuah eksplorasi subjektif namun didasari oleh pemahaman mendalam. Beberapa model di sini mungkin bukan yang tercepat dalam garis lurus atau paling lincah di sirkuit, namun mereka telah berhasil memantik imajinasi, memperkenalkan inovasi revolusioner, atau sekadar mewakili puncak kesempurnaan pada zamannya. Mereka adalah ikon yang mendefinisikan ulang makna performa, eksklusivitas, dan gairah, serta menjadi cetak biru bagi koleksi masa depan yang tak ternilai harganya. Mari selami kedalaman dunia adiwira otomotif ini.
McLaren F1
Meskipun secara teknis lahir pada akhir abad ke-20, tepatnya di tahun 1992, McLaren F1 tetap menjadi tolok ukur abadi dan landasan bagi semua supercar yang mengikutinya. Kecepatan puncaknya yang mencapai 371 km/jam pada masanya adalah angka yang menggelegar, belum pernah dicapai oleh mobil produksi massal lainnya. F1 dirancang oleh jenius Gordon Murray dengan fokus tunggal pada pengurangan bobot dan performa. Sasis serat karbon yang ringan, dipadukan dengan mesin BMW V-12 6.0 liter bertenaga 627 hp yang disesuaikan khusus, memungkinkannya melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 3,2 detik. Dengan harga peluncuran hampir satu juta dolar, F1 adalah kemewahan yang tak terjangkau. Kini, jika salah satu dari 106 unit yang sangat langka itu muncul di pasar lelang, Anda bisa mengharapkan banderol sekitar 20 juta dolar. F1 bukan sekadar mobil; ia adalah patokan yang mengabadikan definisi supercar sejati.
Ferrari LaFerrari
Tahun 2013 adalah momen penting bagi segmen supercar, dengan lahirnya “Holy Trinity” yang terdiri dari McLaren P1, Porsche 918 Spyder, dan Ferrari LaFerrari. Ketiganya mengadopsi skema powertrain hybrid, namun LaFerrari adalah satu-satunya yang mempertahankan mesin V-12 naturally aspirated yang bertenaga dan meraung buas. LaFerrari juga secara tidak resmi dianggap sebagai yang paling bertenaga dan karismatik di antara ketiganya. Dinamai untuk menyiratkan esensi dari merek Ferrari itu sendiri, hypercar bertenaga 950 hp ini akan dikenang tidak hanya sebagai puncak era tersebut, tetapi juga sebagai salah satu kuda jingkrak terhebat sepanjang masa. Integrasi teknologi hybrid dengan emosi V-12 tradisional menjadikannya mahakarya yang mendefinisikan ulang performa.
McLaren P1
Dalam trilogi hybrid legendaris tahun 2013, McLaren P1 hadir sebagai pendatang baru yang berani di tengah dua raksasa mapan. Namun, McLaren memiliki warisan F1 yang tak terbantahkan, dan P1 berhasil membangun ulang kejayaan itu. Mengandalkan konstruksi serat karbon canggih dan mesin hybrid 903 hp yang mengagumkan, P1 adalah pernyataan tegas dari pabrikan Inggris ini. Sasisnya yang ringan luar biasa dan aerodinamika aktifnya menciptakan pengalaman berkendara yang tak tertandingi di sirkuit maupun jalan raya. P1 adalah perpaduan sempurna antara performa brutal, teknologi mutakhir, dan desain yang memukau, menjadikannya pesaing serius bagi supercar mapan saat itu dan kini menjadi investasi supercar yang sangat dicari.
Porsche 918 Spyder
Porsche 918 Spyder adalah game changer sejati, sebuah demonstrasi potensi teknologi plug-in hybrid di strata supercar. Mesin V-8 naturally aspirated 4.6 liter bertenaga 599 hp ditambah dengan dua motor listrik, menghasilkan total output 877 hp dan torsi instan 944 ft-lbs. Dirancang oleh Michael Mauer, 918 Spyder pertama kali ditampilkan sebagai konsep pada Geneva Motor Show 2010. Produksi dimulai akhir 2013 dengan MSRP $845.000, dan seluruh 918 unit terjual habis sebelum akhir 2014, menunjukkan antusiasme tinggi dari para penggemar Porsche. Produksi berakhir pertengahan 2015, dan hingga kini, 918 tetap menjadi mobil koleksi yang sangat didambakan dan membuktikan bahwa performa dan efisiensi bisa berjalan beriringan.
Ferrari SF90 Stradale
Saat era V-12 alami Maranello mulai bergeser ke arah yang lebih efisien, SF90 Stradale dengan delapan silinder memberikan lebih dari sekadar kompensasi. Diberi nama sebagai penghormatan kepada mesin Formula 1 SF90 Ferrari, SF90 Stradale adalah hypercar tanpa kompromi yang membanggakan 1.000 hp dari kombinasi tiga motor listrik dan mesin V-8 twin-turbo. Perpaduan performa powertrain hybrid yang luar biasa dan tampilan dramatisnya menarik perhatian dari model-model bermesin belakang terbaik Ferrari. Dengan aksen scoop samping 488 dan hidung yang berteriak motorsport, mobil ini menyapa warisan balapnya: Scuderia Ferrari, 90 tahun. SF90 Stradale adalah masa depan Maranello, menyeimbangkan tradisi dengan inovasi.
SSC Tuatara
Mencapai kecepatan 480 km/jam—itulah target ambisius SSC North America dengan hypercar Tuatara-nya. Untuk mencapai ambisi ini, Tuatara yang dinamai dari kadal berduri di Selandia Baru, dibekali mesin V-8 twin-turbo 5.9 liter yang menghasilkan 1.726 hp. Produksi telah dimulai dengan target 100 unit, masing-masing dibanderol $1,6 juta. SSC bukanlah pemain baru dalam bisnis kecepatan ekstrem; pada 2007, Ultimate Aero mereka mencatat 412 km/jam. Tuatara berhasil merebut kembali rekor pada 17 Januari 2021 dengan kecepatan rata-rata 455 km/jam, dan baru-baru ini secara resmi mencatat 475 km/jam. Ini adalah pencarian tanpa henti untuk gelar mobil tercepat dunia.
Aston Martin Valkyrie
Kehebatan supercar kini terwujud dalam produksi Aston Martin Valkyrie, sebuah tolok ukur baru bagi pabrikan Inggris ini dalam hal performa mobil jalanan legal. Ini adalah hasil kolaborasi antara mesin V-12 6.5 liter 1.000 hp dengan sistem hybrid-elektrik 160 hp yang dikembangkan Rimac, semua dibaut ke dalam monocoque karbon super-kuat dan ringan. Yang lebih mengesankan, mobil ini dirancang oleh Adrian Newey, seorang legenda desain Formula 1 dan Chief Technical Officer Red Bull Racing. Produksi dibatasi hanya 150 unit, masing-masing dengan harga $3,2 juta, menjadikannya hypercar eksklusif yang sangat dicari.
Rimac Nevera
Mobil-mobil bersejarah seringkali berasal dari tempat yang tak terduga, dan Rimac Nevera telah memberikan pukulan telak ke mikrokosmos supercar. Sebagai permulaan, Nevera bertenaga baterai ini menghancurkan rekor mesin pembakaran internal dengan menyalurkan 1.914 hp ke keempat roda, mengalahkan waktu 0-100 km/jam dari McLaren hingga Koenigsegg. Lebih mengejutkan lagi, hypercar EV ini adalah gagasan dari Mate Rimac, seorang jenius Kroasia berusia 33 tahun yang mendirikan perusahaannya pada 2011. Dampak awal Rimac Nevera berasal dari statistik performanya yang sensasional, tetapi warisan hypercar ini akan melampaui sekadar model. Pada musim panas 2021, startup Kroasia ini membeli saham mayoritas di Bugatti, menandai pertama kalinya merek supercar legendaris berada di bawah kendali startup EV, sebuah tanda era baru di segmen supercar listrik.
Mercedes-AMG One
Bagaimana bisa sebuah mobil yang baru saja memasuki produksi dikategorikan sebagai salah satu “yang terhebat” abad ke-21? Karena kami sangat yakin bahwa Mercedes-AMG Formula 1 racer untuk jalan raya ini akan terus memukau selama bertahun-tahun mendatang. Diperkenalkan pada tahun 2017 sebagai konsep Project One, monster jalanan ini diguncang oleh tantangan teknis yang masif—karena pada dasarnya Anda sedang membangun mobil Formula 1 yang bisa dikendarai di jalan tol. Ditenagai oleh V-6 turbo 1.6 liter yang didukung hybrid dan tiga motor listrik, diperkirakan akan melaju dari 0-200 km/jam dalam waktu kurang dari 6 detik dan mencapai kecepatan puncak 350 km/jam. Tidak mengherankan, semua 275 unit mahakarya seharga $2,6 juta ini telah ludes terjual, mengukuhkan posisinya sebagai representasi mesin F1 jalan raya sejati.
Koenigsegg Jesko
Pada tahun 2017, Christian von Koenigsegg dari Swedia melihat Agera RS-nya menjadi mobil produksi tercepat di dunia dengan kecepatan puncak dua arah 447,2 km/jam. Penerus Agera, Jesko dengan sayap besar dan 1.660 hp—dinamai dari ayah Christian—memiliki semua yang diperlukan untuk melampaui rekor Bugatti Chiron Super Sport 490 km/jam. Teknologi Jesko senilai $3 juta ini mencakup mesin V-8 twin-turbo 5.0 liter yang meraung, menampilkan poros engkol V-8 teringan di dunia, dengan bobot hanya 12,7 kg. Tidak heran jika semua 125 unit model yang dijadwalkan untuk produksi telah terjual habis, menunjukkan permintaan tinggi untuk hypercar Swedia dengan teknologi canggih.
Pininfarina Battista
Nama Pininfarina adalah salah satu legenda dalam dunia otomotif. Kolaborasi studio Italia ini selama 62 tahun dengan Ferrari, misalnya, menciptakan ikon seperti 275 GTB, 365 GTB/4 Daytona, dan 308 GTS klasik dari Tom Selleck Magnum P.I. Dengan sedikit bantuan dari Mahindra Group India, yang menyelamatkan Pininfarina pada akhir 2015, dan para jenius EV Kroasia di Rimac, lahirlah hypercar Pininfarina Battista yang sensasional. Mengemas 1.900 hp dan torsi 1.696 ft-lbs dari paket baterai lithium-ion 120 kWh dan empat motornya, coupe dua kursi listrik yang benar-benar indah ini dapat melesat dari 0-100 km/jam dalam 1,8 detik, dan mencapai 0-300 km/jam dalam 12 detik. Kecepatan puncaknya mencapai 350 km/jam sebelum pembatas elektronik aktif, dan jangkauannya lebih dari 370 km. Unit pertama dari 150 mobil yang akan dibangun—masing-masing dengan harga mulai dari $2,2 juta—telah dikirim. Battista adalah perpaduan desain supercar Italia yang memukau dengan kekuatan mobil listrik performa tinggi.
Lotus Evija
Evija adalah mobil produksi seri paling bertenaga yang pernah dibangun. Ia mengemas 2.011 hp dan torsi 1.256 ft-lbs yang menakjubkan. Itu cukup untuk melontarkan proyektil setinggi pinggul ini dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari tiga detik dan melesatkannya dari 0-300 km/jam hanya dalam 9,1 detik. Kecepatan puncaknya dibatasi hingga 350 km/jam. Ini adalah Lotus Evija serba listrik dari pabrikan mobil sport Inggris yang didirikan oleh visioner Colin Chapman pada tahun 1952. Evija baru—yang konon berarti “yang hidup”—semuanya menggunakan monocoque serat karbon, aerodinamika terinspirasi Le Mans, dan powertrain listrik canggih yang dikembangkan oleh para ahli teknis di Williams Advanced Engineering. Dengan motor listrik yang luar biasa di setiap roda, dan paket baterai yang dipasang di tengah mencerminkan tradisi penempatan mesin tengah Lotus, jangkauan berkendara listrik murni adalah sekitar 400 km. Hubungkan ke pengisi daya 800 kW dan seluruh paket akan terisi ulang hanya dalam sembilan menit. Hanya 130 unit Evija yang akan dibangun, dengan pengiriman pertama pada awal 2023. Adapun harganya, diperkirakan sekitar $2,3 juta. Evija membuktikan bahwa Lotus Evija performa listrik adalah masa depan brand ini.
Ferrari Daytona SP3
Seri Icona dari model produksi terbatas memberikan penghormatan kepada masa lalu dengan membungkus fondasi modern dengan kulit retro-futuristik. Icona ketiga dari Modena adalah Daytona SP3, yang mengingatkan pada Ferrari 330 P4 yang finis pertama, kedua, dan ketiga di 24 Hours of Daytona pada tahun 1967. Meskipun intake udara dan aerodinamikanya fungsional, semangat SP3 murni nostalgis—khususnya V-12 naturally aspirated-nya yang berputar hingga 9.500 rpm dan menghasilkan 829 tenaga kuda. Dari fender yang membengkak hingga bagian belakang yang bergaris dramatis, Daytona SP3 seharga $2,2 juta ini akan berfungsi sebagai kinetic art saat 599 pemiliknya menerima tunggangan spesial mereka. Ini adalah Ferrari Icona yang merayakan keindahan mesin murni.
Hennessey Venom F5 Roadster
Kami menyukai Venom F5 Coupe bertenaga 1.817 hp yang luar biasa dari John Hennessey, pembuat supercar Texas yang eksentrik, dan timnya di Hennessey Special Vehicles. Ketika memulai debutnya pada tahun 2021, Venom F5 cepat, buas, dan dirancang untuk menembus batas 480 km/jam yang sulit dicapai. Meskipun belum mencapai target itu, kecepatan maksimum tercatat 437 km/jam menunjukkan potensinya. Kini giliran Venom F5 Roadster baru untuk mengejar 480 km/jam. Ditenagai oleh “Fury” V-8 twin-turbo 6.6 liter 1.817 hp yang sama dengan coupe, dan hanya berbobot 20 kg lebih berat, torpedo atap terbuka ini bisa memiliki patokan kecepatan itu dalam bidikannya. Hanya perlu diketahui bahwa panel atap serat karbon ringan yang dapat diangkat—beratnya hanya 8 kg—harus tetap terpasang agar Roadster bisa mendekati klub 480 km/jam. Namun, bagi kami, keindahan Venom F5 Roadster ini adalah melepas atap dan mendengar deru penuh delapan silinder saat meraung hingga batas 8.500 rpm-nya. Hennessey berencana membangun 30 unit Roadster, masing-masing dengan harga $3 juta. Ini adalah Hennessey kecepatan ekstrem dalam bentuk roadster hypercar.
Lamborghini Sterrato
Dalam dunia supercar, “lebih banyak” seringkali berarti “lebih baik”. Namun untuk edisi terakhir Huracán bertenaga V-10, Lamborghini memilih jenis “kelebihan” yang berbeda: ban kasar, peningkatan tinggi pengendaraan 1,7 inci, dan berbagai pelindung untuk melindungi coupe all-wheel-drive yang tangguh ini dari bahaya off-road. Intake udara yang dipasang di atap dan lampu tambahan di bagian depan mengingatkan pada overlander dan pembalap reli yang dimodifikasi, membawa sedikit sikap “go-anywhere” ke lini Lamborghini di tempat yang paling tidak Anda duga. Meskipun Sterrato mengorbankan 30 hp demi kemampuan berkendara di permukaan longgar (mengurangi total menjadi 601 hp), ban Bridgestone Dueler All-Terrain-nya memberikan jenis sensasi yang berbeda dengan meluncur, meluncur, dan melayang melalui tikungan sempit. Saat Lamborghini memasuki era hybrid dan elektrifikasinya, ia meninggalkan periode bertenaga bensin dengan ledakan berdebu yang menyenangkan. Lamborghini off-road ini adalah perpisahan unik untuk era V10 murni.
Pagani Utopia
Horacio Pagani terkenal mendirikan atelier supercar dengan namanya sendiri setelah mantan majikannya, Lamborghini, menolak desakannya untuk menggunakan material serat karbon ringan. Model Pagani Utopia, penerus Huayra, mengadopsi tingkat pengurangan bobot berikutnya melalui apa yang merek sebut sasis “Carbo-Titanium”, menggabungkan struktur karbon dan titanium dengan subframe krom yang menghasilkan bobot kering seringan 1.280 kg. Utopia baru, nama model yang merujuk pada teks Thomas More tahun 1516, mewarisi mesin V-12 AMG 852 hp Huayra yang menggerakkan roda belakang, dan pilihan gearbox manual. Sesuai dengan etos ringan, Pagani memberikan opsi otomatis unit kopling tunggal otomatis, yang kurang halus tetapi lebih ringan dari kopling ganda. Pagani mengatakan bahwa total 99 unit Utopia akan dibangun saat mulai diproduksi, mempertahankan bahwa tempat ideal memang disediakan untuk beberapa orang terpilih. Utopia adalah Pagani eksklusif, perpaduan seni dan craftsmanship hypercar.
Lamborghini Revuelto
Mesin V-12 6.5 liter yang dipasang di tengah telah menjadi kartu panggil raksasa untuk flagship Murciélago dan Aventador Lamborghini, dan merek Italia ini memasuki era elektrifikasi dengan mempertahankan mesin berkapasitas besar sebagai inti dari powertrain hybrid barunya. Menambah mesin bensin 814 hp adalah tiga motor listrik yang mengangkat monster berbentuk baji ini menjadi 1.001 hp, output terbesar dari plug-in hybrid mana pun. Yang menarik, angka empat digit ini dicapai tanpa bantuan turbocharger, yang dapat memiliki efek mengurangi suara knalpot yang mendebarkan. Dengan serangkaian pembaruan yang melengkapi Revuelto, dari kabin yang lebih luas hingga transmisi kopling ganda yang lebih halus yang telah lama ditunggu, flagship baru Lamborghini ini seharusnya memberikan persaingan yang karismatik dan bertenaga. Revuelto adalah masa depan Lamborghini V12 hybrid.
Porsche 911 GT3 RS
Sejak diluncurkan pada tahun 1999, Porsche 911 GT3 yang terus berkembang telah secara tepat mendapatkan gelar “mobil sport terbaik”. Sebuah sensasi di jalan dan sangat mumpuni di lintasan, GT3 adalah definisi sebenarnya dari mobil pengemudi. GT3 RS terbaru hanya meningkatkan segalanya hingga level ekstrem. Dengan sayap belakang yang menjulang tinggi menambah downforce besar untuk menikung seperti di atas rel, mesin flat-six 4.0 liter naturally aspirated yang menghasilkan 518 hp dan meraung hingga 9.000 rpm, ditambah suspensi yang sepenuhnya dapat disetel dan ‘membaca pikiran’, RS adalah rudal lintasan dengan kemampuan langka untuk mengubah pengemudi yang baik menjadi hebat. Ini adalah Porsche GT3 RS track yang murni.
Maserati MC20 Cielo
Meskipun Maserati MC12 dari tahun 2005 adalah supercar sejati pertama merek Italia ini, itu hanyalah Ferrari Enzo yang disamarkan tipis, dibangun dalam jumlah ultra-rendah untuk membawa Maserati kembali ke lintasan balap. Yang jauh lebih meyakinkan sebagai supercar sejati adalah MC20 bermesin tengah, dengan struktur serat karbonnya yang unik, V-6 twin-turbo 3.0 liter 621 hp (dikembangkan secara internal), dan dinamika serta kelincahan supercar yang tepat. Diperkenalkan sebagai coupe dengan pintu gunting pada tahun 2020, Cielo atap terbuka terbaru bahkan lebih menarik perhatian. Keduanya menawarkan akselerasi yang sangat cepat, handling seperti mobil balap, dan kemampuan untuk menjadi pengemudi harian. Nantikan versi serba listrik yang akan segera hadir. MC20 adalah inovasi Maserati yang menandai kebangkitan kembali merek ini.
Zenvo Aurora
Merek Denmark Zenvo menamai roket terbarunya dan paling ampuh ini dengan nama fenomena langit langka, aurora borealis. Pilihan yang baik mengingat Aurora ini bertujuan untuk berakselerasi mendekati kecepatan cahaya, yah, sepertinya begitu. Ditenagai oleh V-12 6.6 liter quad-turbocharged yang didukung oleh dua motor listrik menghasilkan hingga 1.850 hp, mobil ini melesat dari 0-100 km/jam tepat di sekitar 2,0 detik dengan kecepatan puncak 450 km/jam. Dua versi akan ditawarkan saat mobil ini mulai diproduksi pada tahun 2025; Agil yang fokus pada lintasan dengan penggerak roda belakang, dan Tur grand tourer dengan penggerak semua roda. Kami melihatnya sebagai Zenvo hypercar mewah yang akan menjadi pengganggu di pasar hypercar.
Gordon Murray T.50s Niki Lauda
Gordon Murray adalah jenius di balik mobil jalanan McLaren F1 asli, tetapi juga di balik dominasi McLaren di Formula One pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Dan pria berusia 78 tahun ini belum selesai membuat mesin performa tinggi yang mengagumkan. Contohnya: GMA T.50S Niki Lauda, supercar khusus lintasan yang lebih ringan dan lebih bertenaga daripada saudaranya yang legal di jalan raya, T.50. Rudal serat karbon senilai $3,86 juta ini ditenagai oleh V-12 3.9 liter naturally aspirated dari Cosworth, dioptimalkan untuk menghasilkan 772 tenaga kuda. Dengan bobot hanya 872 kg, GMA menyatakan bahwa rasio power-to-weight per ton melebihi mobil LMP1 naturally aspirated. Ini adalah Gordon Murray T.50 yang didedikasikan untuk performa lintasan murni.
Ferrari 12Cilindri
Sementara sebagian besar strata supercar sedang mencari cara agar hibridisasi berfungsi, insinyur Ferrari tidak terkesan. Oleh karena itu, penerus GT dari 812 Superfast, 12Cilindri, ditenagai oleh V-12 naturally aspirated yang besar. Untuk para pahlawan di Maranello, kami katakan molto bene. Mesin 6.5 liter itu akan berputar hingga 9250 rpm dan memiliki 819 tenaga kuda serta torsi 500 lb-ft. Desainer internal Flavio Manzoni dan timnya layak mendapatkan standing ovation untuk bentuk dan siluet keseluruhan 12Cilindri seharga $417.000-plus, yang terlihat lebih baik daripada coupe Daytona asli yang menjadi penghormatan. Ferrari 12Cilindri V12 adalah perayaan mesin murni.
Lamborghini Sián FKP 37
Sián berarti “kilat” dalam bahasa Bolognese, dan ini adalah aplikasi yang pas untuk V-12 hybrid dari Lamborghini ini, kendaraan listrik pertama dari merek Italia tersebut. (FKP 37 adalah penghormatan kepada mantan ketua grup Volkswagen Ferdinand Karl Piëch dan tahun kelahirannya.) Kombinasi V-12 6.5 liter dan motor listrik 25 kW menghasilkan 808 tenaga kuda, yang akan melontarkan penumpang hingga 100 km/jam dalam waktu kurang dari 2,8 detik. Produksi Sián dibatasi 63 unit untuk coupe dan 19 model roadster, yang semuanya terjual seketika, dengan harga mulai sekitar $3,7 juta. Namun, beberapa di antaranya ada di pasar dengan harga $5 juta. Sián adalah Lamborghini Sián superkapasitor yang menjembatani masa lalu dan masa depan.
Bugatti Tourbillon
Penerus Chiron mengklaim serangkaian hal pertama bagi Bugatti: V-16 pertama, Bugatti listrik pertama, dan Bugatti pertama di bawah kepemimpinan CEO baru Mate Rimac. Coupe seharga $4,6 juta-plus ini sebenarnya lebih kecil dan lebih ringan dari Chiron, hal yang relatif jarang terjadi saat mengubah kendaraan pembakaran menjadi hybrid, tetapi Rimac dan insinyur serta desainer lainnya di Molsheim berhasil melakukannya melalui integrasi komponen yang lebih cerdas ke dalam sasis monocoque. Mengemas 1.800 tenaga kuda, kecepatan tertinggi Tourbillon, menurut perwakilan Bugatti dan materi pers, adalah 444 km/jam, tetapi harap dicatat bahwa speedometer yang terinspirasi jam tangan Swiss mencapai 550 KPH—atau 550 km/jam. Harapkan lari kecepatan tinggi jauh di atas 500 km/jam. Tourbillon adalah Bugatti V16 hybrid yang menetapkan standar baru.
McLaren Speedtail
Speedtail adalah McLaren kedua yang menawarkan tiga kursi, yang pertama adalah McLaren F1 yang revolusioner. Dengan hanya 106 unit yang diproduksi—masing-masing dijual setidaknya $2,6 juta—hybrid 1.035 tenaga kuda, 402 km/jam ini akan menarik perhatian baik saat diparkir di halaman concours atau melesat melewati Anda di jalan tol. (Dan itu akan menjadi buram: Speedtail akan melaju dari berhenti total hingga 300 km/jam dalam 13 detik.) Keajaiban melimpah di Speedtail, mulai dari aileron serat karbon fleksibel yang terintegrasi ke bagian belakang cangkang kerang, hingga perangkat alat emas 24K yang datang standar, tetapi opsi kustomisasi adalah tempat supercar ini bersinar. Misalnya, jika Anda ingin debu berlian yang dihancurkan disertakan dalam cat, McLaren akan melakukannya. Atau jika Anda ingin lencana platinum di bagian depan, itu juga tersedia—seharga $56.000. Speedtail adalah McLaren Speedtail aero yang memadukan kecepatan dan kemewahan.
Penutup
Daftar 25 supercar dan hypercar luar biasa ini membuktikan bahwa di tengah arus perubahan industri otomotif, gairah akan performa ekstrem dan desain visioner tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Setiap mesin di sini adalah bukti kejeniusan rekayasa, keberanian desain, dan semangat pantang menyerah dalam mengejar kesempurnaan. Mereka bukan hanya kendaraan, melainkan investasi supercar yang berharga, ikon budaya, dan jembatan menuju masa depan otomotif.
Dari raungan V-12 naturally aspirated yang memekakkan telinga hingga desisan motor listrik yang senyap namun mematikan, dari sasis serat karbon yang ringan hingga aerodinamika aktif yang cerdas, mobil-mobil ini adalah kanvas tempat seni, sains, dan emosi menyatu. Mereka terus-menerus mendefinisikan ulang apa yang mungkin, mendorong batas-batas fisika dan imajinasi manusia.
Apakah Anda siap merasakan denyut nadi inovasi dan adrenalin yang ditawarkan oleh mesin-mesin luar biasa ini? Bergabunglah dengan kami dalam menjelajahi masa depan otomotif. Bagikan pandangan Anda tentang mahakarya abad ke-21 ini di kolom komentar, atau mungkin, wujudkan impian Anda untuk memiliki salah satunya, karena warisan performa dan eksklusivitas ini akan terus berlanjut.

