Lihat versi lengkap di tengah situs web👇
25 Supercar Terhebat Abad ke-21: Evolusi Performa dan Kemewahan di Tahun 2025
Industri otomotif selalu berada dalam pusaran perubahan yang dinamis, dan dekade terakhir ini telah menyaksikan transformasi seismik. Di tengah pergeseran menuju otonomi, platform berbagi perjalanan, serta model kepemilikan yang digerakkan aplikasi, mungkin ada kekhawatiran bahwa gairah murni terhadap mobil bisa memudar. Namun, sebagai seorang veteran yang telah menjejaki seluk-beluk dunia supercar selama lebih dari satu dekade, saya dapat meyakinkan Anda: api semangat otomotif tak pernah padam. Justru sebaliknya, kita berada di titik konvergensi antara teknologi mutakhir dan tradisi klasik, antara analog dan kecerdasan buatan, yang menghasilkan mesin-mesin berperforma ultra-tinggi yang lebih memukau dari sebelumnya.
Di tahun 2025 ini, pasar supercar terus berevolusi dengan kecepatan yang mencengangkan. Merek-merek legendaris berlomba memperkenalkan inovasi, dari elektrifikasi yang memecahkan rekor hingga desain yang futuristik, sembari tetap menghormati warisan mereka. Ini bukan hanya tentang kecepatan tertinggi atau waktu akselerasi tercepat; ini tentang mahakarya teknik yang memicu imajinasi, menetapkan standar baru untuk kemewahan dan performa, serta menjadi investasi mobil kolektor yang tak ternilai di masa depan. Daftar ini, yang telah saya revisi berdasarkan pengamatan dan analisis pasar terkini, menghadirkan 25 supercar paling agung abad ke-21—setidaknya hingga saat ini. Setiap pilihan adalah refleksi dari dampaknya pada budaya otomotif, terobosannya dalam teknologi, atau sekadar kemampuannya membuat kita, para pencinta kecepatan, ingin menggambarnya di setiap kesempatan. Yakinlah, anak-anak muda saat ini akan memiliki “klasik masa depan” untuk diimpikan.
McLaren F1
Sebagai penanda sejarah dan titik tolak yang tak terbantahkan, McLaren F1, meskipun secara teknis lahir di akhir abad ke-20 (1990-an), adalah fondasi dari semua yang mengikutinya. Kecepatan puncaknya yang mencapai 371 km/jam pada tahun 1992 adalah sesuatu yang luar biasa, mengubah definisi “mobil produksi tercepat di dunia.” Dengan sasis serat karbon yang sangat ringan, fokus ekstrem pada pengurangan bobot, dan mesin V-12 BMW 6.0 liter bertenaga 627 hp yang dibuat khusus, F1 mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 3,2 detik. Pada peluncurannya, harganya nyaris $1 juta—angka yang juga “mind-blowing.” Hari ini, jika salah satu dari 106 unit yang sangat langka ini muncul di pasar lelang, Anda bisa berharap membayar sekitar $20 juta. Bagi banyak purist, termasuk saya, ini adalah supercar paling murni dan “ultimate” yang pernah ada. Keberadaannya di sini sebagai tolok ukur adalah pengakuan tak terbantahkan atas kehebatannya.
Ferrari LaFerrari
Tahun 2013 adalah momen yang mengesankan bagi dunia supercar, menandai debut “Trinitas Suci” dari McLaren, Porsche, dan tentu saja, Ferrari. Setiap model menawarkan individualitas yang kuat, namun ketiganya berbagi konfigurasi powertrain hibrida. Di antara ketiganya, Ferrari LaFerrari menonjol dengan mesin V-12 atmosferisnya yang bertenaga dan bersuara merdu—sebuah orkestra mekanis yang sulit dilupakan. LaFerrari juga menjadi yang paling bertenaga dan, setidaknya secara tidak resmi, paling karismatik di antara kelompok “Holy Trinity” tersebut. Namanya sendiri, “LaFerrari,” menyiratkan esensi tertinggi dari merek Prancing Horse. Dengan kekuatan 950 hp, hypercar ini mungkin akan dikenang bukan hanya sebagai puncak era elektrifikasi awal, tetapi juga sebagai salah satu kuda jingkrak paling agung sepanjang masa. Desainnya yang aerodinamis dan performa brutalnya menjadikannya sebuah ikon sejati.
McLaren P1
Sebagai salah satu anggota “Trinitas Suci” tahun 2013, McLaren P1 menghadapi tantangan unik. Sementara Ferrari dan Porsche memiliki sejarah panjang dalam membuat supercar, McLaren, meski legendaris dengan F1-nya di era 90-an, adalah pemain yang relatif baru di kancah hypercar modern. P1 dibangun di atas fondasi konstruksi serat karbon canggih yang diadaptasi dari model-model McLaren yang lebih “mudah dijangkau.” Namun, P1, sebagai flagship, mengklaim 903 hp dan sasis yang luar biasa ringan, menjadikannya pesaing yang sangat tangguh di antara para pemain supercar mapan pada masanya. Ini adalah pernyataan tegas bahwa McLaren telah kembali, tidak hanya untuk bersaing, tetapi juga untuk mendominasi. Perpaduan desain yang agresif dan teknologi balap Formula 1 membuatnya sangat menarik bagi para kolektor mobil performa tinggi.
Porsche 918 Spyder
Porsche 918 Spyder benar-benar mengubah permainan, menunjukkan potensi besar teknologi plug-in hybrid di kancah supercar. Mesin V-8 4.6 liter atmosferis dengan 599 hp dipadukan dengan dua motor listrik, menghasilkan total output 877 hp dan torsi instan 944 ft-lbs. Dirancang oleh desainer kepala Porsche, Michael Mauer, 918 pertama kali dipamerkan di Geneva Motor Show 2010 sebagai konsep untuk mengukur minat pasar. Produksinya dimulai akhir 2013 dengan MSRP dasar $845.000. Seluruh alokasi 918 unit terjual habis pada akhir 2014, menunjukkan antusiasme VIP Porschephiles untuk mendapatkan Porsche jalan raya paling bertenaga yang pernah dibuat. Produksi berakhir pertengahan 2015, dan 918 tetap menjadi investasi mobil kolektor yang sangat diminati hingga hari ini, sebuah bukti visi ke depan Porsche.
Ferrari SF90 Stradale
Di tengah meningkatnya fokus pada keberlanjutan, dominasi mesin V12 Maranello mungkin mulai memudar, namun SF90 Stradale dengan mesin V8-nya lebih dari sekadar memenuhi ekspektasi. Sebagai penghormatan jalan raya terhadap mesin Formula 1 SF90 Ferrari, SF90 Stradale adalah hypercar tanpa kompromi, membanggakan 1.000 hp dari tiga motor listrik dan mesin V-8 twin-turbo. Kombinasi performa powertrain hibrida yang luar biasa dan tampilan yang dramatis menarik inspirasi dari model-model mesin belakang terbaik Ferrari yang sudah ada. Desainnya menyiratkan sentuhan scoop samping 488 dan garis keturunan balap merek—bagian depan secara jelas meneriakkan semangat motorsport, yang diabadikan oleh nama mobil ini: Scuderia Ferrari, 90 tahun. Ini adalah salah satu mobil performa tinggi yang menunjukkan masa depan elektrifikasi Ferrari.
SSC Tuatara
Mencapai 480 km/jam (300 mph) adalah target ambisius bagi SSC North America yang berbasis di Washington State untuk hypercar SSC Tuatara terbarunya. Untuk mencapai angka itu, Tuatara—dinamai dari kadal berduri di Selandia Baru—menggendong mesin V-8 twin-turbo 5.9 liter yang menghasilkan 1.726 hp. Produksi telah dimulai dengan tujuan membangun 100 unit, masing-masing seharga $1,6 juta. SSC bukanlah pemain baru di bisnis kecepatan tinggi; pada tahun 2007, Ultimate Aero mereka mencatat 412 km/jam. Pada 17 Januari 2021, SSC Tuatara mengambil kembali rekor kecepatan rata-rata 455,3 km/jam, diverifikasi oleh Racelogic. Lebih baru lagi, ia secara resmi mencatat 474 km/jam. Hypercar ini terus membuktikan bahwa inovasi dan kecepatan adalah darah daging dari pabrikan Amerika ini.
Aston Martin Valkyrie
Kehebatan supercar kini terwujud dalam produksi Aston Martin Valkyrie. Model ini menetapkan tolok ukur baru bagi produsen mobil ini dalam hal performa mobil produksi yang legal di jalan raya. Inilah yang terjadi ketika Anda memasangkan mesin V-12 6.5 liter bertenaga 1.000 hp, bersama dengan sistem hibrida-listrik Rimac 160 hp, ke dalam monokok karbon yang ringan dan sangat kuat. Dan jika itu belum cukup mengesankan, ingatlah bahwa mobil ini dirancang oleh Adrian Newey, seorang bintang rock dalam desain Formula 1 dan Chief Technical Officer untuk Red Bull Racing. Produksi akan dibatasi hingga 150 unit, masing-masing berharga $3,2 juta. Valkyrie adalah perpaduan sempurna antara seni dan sains, sebuah mahakarya teknik otomotif yang menjanjikan pengalaman berkendara yang tak tertandingi.
Rimac Nevera
Mobil-mobil bersejarah seringkali berasal dari tempat yang tidak terduga, tetapi Rimac Nevera telah memberikan pukulan dahsyat pada mikrokosmos supercar. Sebagai permulaan, Nevera bertenaga baterai menghancurkan rekor pembakaran internal dengan menyalurkan 1.914 hp ke keempat roda, melampaui waktu 0-100 km/jam dari segalanya mulai dari McLaren hingga Koenigsegg. Lebih mengejutkan lagi, hypercar EV ini adalah gagasan jenius muda Kroasia berusia 33 tahun, Mate Rimac, yang mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2011. Dampak awal Rimac Nevera muncul dari statistik performanya yang sensasional, tetapi warisan hypercar ini akan melampaui sekadar model. Pada musim panas 2021, startup Kroasia ini mengakuisisi saham mayoritas di Bugatti, menandai pertama kalinya merek supercar legendaris berada di bawah kendali startup EV—dan kemungkinan besar bukan yang terakhir. Ini adalah masa depan hypercar listrik terbaik.
Mercedes-AMG One
Bagaimana bisa sebuah mobil yang baru saja memasuki produksi dianggap sebagai salah satu “supercar hebat” abad ke-21? Karena kami sangat yakin bahwa Mercedes-AMG Formula 1 jalan raya bertenaga 1.000 hp ini akan terus memukau selama bertahun-tahun mendatang. Diperkenalkan pada tahun 2017 sebagai konsep Project One, monster jalan raya ini diganggu oleh tantangan teknis, tetapi memang banyak yang terjadi ketika Anda pada dasarnya membangun mobil Formula 1 yang bisa Anda bawa ke jalan tol. Ditenagai oleh V-6 turbo 1.6 liter hybrid-boosted dan trio motor listrik, ia diharapkan mencapai 0-200 km/jam dalam waktu kurang dari 6 detik dan kecepatan tertinggi 350 km/jam. Tidak mengherankan, semua 275 unit dari $2,6 juta “tour de force” ini telah terjual habis. Mercedes-AMG One adalah bukti komitmen pada performa ekstrem.
Koenigsegg Jesko
Pada tahun 2017, Christian von Koenigsegg dari Swedia melihat Agera RS-nya menjadi mobil produksi tercepat di dunia dengan kecepatan tertinggi dua arah 447,2 km/jam. Penerus Agera, Jesko dengan sayap besar dan 1.660 hp—dinamai setelah ayah Christian—mungkin memiliki apa yang diperlukan untuk melampaui angka 490,4 km/jam milik Bugatti Chiron Super Sport. Teknologi Jesko seharga $3 juta untuk kecepatan tinggi mencakup mesin V-8 twin-turbo 5.0 liter yang meraung, yang menampilkan crankshaft V-8 teringan di dunia, hanya seberat 12,7 kg. Tidak heran jika semua 125 unit model yang dijadwalkan untuk produksi telah terjual di muka. Koenigsegg Jesko adalah simbol ambisi tak terbatas dalam rekayasa kecepatan, menjanjikan kecepatan maksimal mobil sport yang belum pernah ada sebelumnya.
Pininfarina Battista
Nama otomotif tidak ada yang lebih legendaris dari Pininfarina. Asosiasi studio Italia selama 62 tahun dengan Ferrari, misalnya, menciptakan ikon seperti 275 GTB, 365 GTB/4 Daytona, dan klasik Tom Selleck Magnum P.I., 308 GTS. Dengan sedikit bantuan dari Mahindra Group India, yang menyelamatkan Pininfarina pada akhir 2015, dan para jenius listrik EV Kroasia di Rimac, lahirlah hypercar Pininfarina Battista yang sensasional. Mengemas 1.900 hp dan torsi 1.696 ft lbs dari paket baterai lithium-ion 120 kWh dan empat motornya, coupe dua kursi listrik yang benar-benar cantik ini dapat melesat dari 0-100 km/jam dalam 1,8 detik, dan mencapai 0-300 km/jam dalam 12 detik. Kecepatan maksimalnya akan mencapai 350 km/jam sebelum pembatas elektronik aktif. Dan jangkauannya lebih dari 370 km. Yang pertama dari 150 mobil yang dibangun—dengan harga mulai dari $2,2 juta—telah dikirim. Ini adalah puncak desain dan performa hypercar listrik.
Lotus Evija
Ini adalah mobil jalan raya produksi massal paling bertenaga yang pernah dibuat. Ia mengemas kekuatan luar biasa 2.011 hp dan torsi 1.256 ft-lbs. Itu cukup untuk melontarkan proyektil setinggi pinggul ini dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari tiga detik dan melesat dari 0-300 km/jam hanya dalam 9,1 detik. Kecepatan tertinggi? Itu dibatasi hingga 350 km/jam. Ini adalah Lotus Evija serba listrik dari pembuat mobil sport Inggris yang legendaris yang didirikan oleh visioner Colin Chapman pada tahun 1952. Evija baru—yang konon berarti “yang hidup”—sepenuhnya monokok serat karbon, aerodinamika yang terinspirasi Le Mans, dan powertrain listrik canggih yang dikembangkan oleh para ahli teknis di Williams Advanced Engineering. Dengan motor listrik yang sangat kuat di setiap roda, dan paket baterai yang dipasang di tengah yang menggemakan tradisi penempatan mesin tengah Lotus, jangkauan berkendara listrik murni sekitar 400 km. Hubungkan ke pengisi daya 800 kW dan seluruh paket akan terisi ulang hanya dalam sembilan menit. Hanya 130 unit Evija yang akan dibangun, dengan pengiriman pertama pada awal 2023. Mengenai harga, harapkan untuk membayar sekitar $2,3 juta.
Ferrari Daytona SP3
Seri Icona dari model produksi terbatas memberikan penghormatan kepada masa lalu dengan membungkus fondasi modern dengan kulit retro-futuristik. Icona ketiga dari Modena adalah Daytona SP3, yang mengingatkan pada Ferrari 330 P4 yang finis pertama, kedua, dan ketiga di 24 Hours of Daytona pada tahun 1967. Meskipun intake udara dan aerodinamikanya fungsional, semangat SP3 adalah nostalgia murni—khususnya V-12 atmosferisnya yang berputar hingga 9.500 rpm dan menghasilkan 829 hp. Dari fender yang membengkak hingga bagian belakang yang dramatis, Daytona SP3 seharga $2,2 juta akan berfungsi sebagai seni kinetik ketika 599 pemiliknya menerima kendaraan istimewa mereka. Desain supercar ikonik ini adalah perpaduan sempurna antara masa lalu dan masa kini.
Hennessey Venom F5 Roadster
Kami menyukai Venom F5 Coupe bertenaga 1.817 hp yang luar biasa dari pembuat supercar Texas yang berani, John Hennessey dan timnya di Hennessey Special Vehicles. Ketika debutnya pada tahun 2021, Venom F5 cepat, buas, dan dirancang untuk menembus batas 480 km/jam (300 mph) yang sulit dicapai. Meskipun belum mencapai target itu, kecepatan maksimum 437 km/jam yang tercatat jelas menunjukkan potensinya. Sekarang giliran Venom F5 Roadster baru untuk mengejar 300 mph. Ditenagai oleh mesin V-8 “Fury” twin-turbo 6.6 liter 1.817 hp yang sama dengan coupe, dan hanya berbobot 20 kg lebih berat, torpedo terbuka ini bisa memiliki tolok ukur kecepatan itu dalam bidikannya. Hanya perlu diketahui bahwa panel atap serat karbon ringan yang dapat diangkat—yang hanya berbobot 8 kg—harus tetap terpasang agar Roadster bisa mendekati klub 300 mph. Namun, bagi kami, keindahan Venom F5 Roadster ini adalah melepaskan atapnya dan mendengar gemuruh penuh dari delapan silinder itu saat meraung hingga garis merah 8.500 rpm. Hennessey berencana membangun 30 unit Roadster, masing-masing dengan harga $3 juta. Ini adalah salah satu mobil performa tinggi paling menarik.
Lamborghini Sterrato
Dalam dunia supercar, “lebih banyak” biasanya berarti “lebih baik.” Namun untuk edisi terakhir Huracán bertenaga V-10, Lamborghini memilih jenis “lebih” yang berbeda: ban kasar, peningkatan tinggi pengendaraan 4,3 cm, dan berbagai lapisan pelindung untuk melindungi coupe all-wheel-drive yang tangguh ini dari bahaya off-road. Intake udara yang dipasang di atap dan lampu tambahan di bagian depan mengingatkan pada overlander yang dimodifikasi dan pembalap reli, membawa sedikit sikap “go-anywhere” ke jajaran Lamborghini di mana Anda paling tidak mengharapkan. Meskipun Sterrato mengorbankan 30 hp demi kemampuan berkendara di permukaan yang longgar (mengurangi total menjadi 601 hp), ban Bridgestone Dueler All-Terrain-nya memberikan sensasi yang berbeda dengan meluncur, melayang, dan drifting melalui tikungan tajam. Saat Lamborghini memasuki era hibrida dan elektrifikasi, ia meninggalkan periode bertenaga bensin dengan ledakan yang menyenangkan dan berdebu.
Pagani Utopia
Horacio Pagani terkenal mendirikan atelier supercar dengan namanya setelah mantan majikannya, Lamborghini, menolak desakannya untuk menggunakan material serat karbon ringan. Model penerus Pagani Huayra ini merangkul pengurangan bobot tingkat lanjut melalui apa yang merek sebut sasis “Carbo-Titanium,” menggabungkan struktur karbon dan titanium dengan subframe krom yang menghasilkan bobot kering hanya 1.280 kg. Utopia baru, nama model yang merujuk pada teks Thomas More tahun 1516, mengusung mesin V-12 AMG 852 hp dari Huayra yang menggerakkan roda belakang, dan pilihan gearbox manual. Mengikuti etos pengurangan bobotnya, Pagani memberikan opsi otomatis unit kopling tunggal otomatis, yang kurang halus tetapi lebih ringan daripada kopling ganda. Pagani mengatakan bahwa 99 unit Utopia akan dibangun secara total ketika memasuki produksi, mempertahankan bahwa tempat ideal sebenarnya dicadangkan untuk segelintir orang terpilih. Ini adalah investasi mobil kolektor dengan fitur canggih mobil premium yang tak tertandingi.
Lamborghini Revuelto
Mesin V-12 6.5 liter yang dipasang di tengah telah menjadi kartu panggil yang besar untuk flagship MurciĂ©lago dan Aventador Lamborghini, dan merek Italia ini memasuki elektrifikasi dengan mempertahankan mesin berkapasitas besar sebagai inti dari powertrain hibrida barunya. Melengkapi mesin bensin 814 hp adalah tiga motor listrik yang meningkatkan monster berbentuk baji ini menjadi 1.001 hp, output terbesar dari plug-in hybrid mana pun. Yang penting, angka empat digit ini dicapai tanpa bantuan turbocharger, yang dapat memiliki efek “buzzkill” mengurangi nada knalpot. Dengan serangkaian pembaruan yang melengkapi Revuelto, mulai dari kabin yang lebih luas hingga transmisi dual-clutch yang lebih halus yang telah lama ditunggu-tunggu, flagship baru Lamborghini ini seharusnya memberikan persaingan yang karismatik dan bertenaga. Ini adalah mesin V12 supercar yang beradaptasi dengan teknologi hibrida, menetapkan tolok ukur baru untuk performa hypercar modern.
Porsche 911 GT3 RS
Sejak diluncurkan pada tahun 1999, Porsche 911 GT3 yang terus berkembang telah dengan tepat mendapatkan gelar “ultimate sports car.” Sebuah sensasi di jalan dan sangat mumpuni di lintasan, GT3 adalah definisi sejati dari mobil pengemudi. GT3 RS terbaru hanya meningkatkan segalanya menjadi level 11. Dengan sayap belakang yang menjulang tinggi yang menambahkan downforce besar untuk menikung seperti di atas rel, mesin flat-six 4.0 liter atmosferis yang menghasilkan 518 hp dan meraung hingga 9.000 rpm, ditambah suspensi yang sepenuhnya dapat diatur dan “membaca pikiran,” RS adalah rudal lintasan dengan kemampuan langka untuk mengubah pengemudi yang baik menjadi hebat. Ini adalah mobil performa tinggi yang menjadi standar bagi siapa saja yang mencari presisi dan kesenangan mengemudi murni.
Maserati MC20 Cielo
Meskipun Maserati MC12 tahun 2005 adalah supercar sejati pertama merek Italia ini, itu hanyalah Ferrari Enzo yang samar-samar, dibangun dalam jumlah sangat rendah untuk membawa Maserati kembali ke lintasan balap. Jauh lebih meyakinkan sebagai supercar sejati adalah MC20 bermesin tengah, dengan struktur serat karbon uniknya, V-6 twin-turbo 3.0 liter 621 hp (dikembangkan di rumah), dan dinamika serta kelincahan supercar yang tepat. Diperkenalkan sebagai coupe dengan pintu gunting pada tahun 2020, Cielo open-top terbaru bahkan lebih menarik perhatian. Keduanya menawarkan akselerasi yang sangat cepat, handling seperti mobil balap, dan kemampuan untuk menjadi mobil harian. Nantikan versi serba listrik yang akan segera hadir, yang menjanjikan teknologi otomotif terkini.
Zenvo Aurora
Merek Denmark Zenvo menamai roket terbarunya dan paling ampuh ini setelah fenomena langit langka, aurora borealis. Pilihan yang bagus mengingat Aurora ini bertujuan untuk berakselerasi mendekati kecepatan cahaya—yah, sepertinya begitu. Ditenagai oleh V-12 6.6 liter quad-turbocharged yang didongkrak oleh dua motor listrik yang menghasilkan hingga 1.850 hp, mobil ini melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu sekitar 2,0 detik dengan kecepatan tertinggi 450 km/jam. Dua versi akan ditawarkan ketika mobil ini masuk produksi pada tahun 2025; Agil yang berfokus pada lintasan dengan penggerak roda belakang, dan Tur grand tourer all-wheel-drive. Kami melihatnya sebagai pengganggu yang mengancam di pasar hypercar, menetapkan standar baru untuk kecepatan maksimal mobil sport.
Gordon Murray T.50s Niki Lauda
Gordon Murray adalah jenius di balik mobil jalan raya McLaren F1 asli, tetapi juga di balik dominasi McLaren di Formula Satu pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Dan pria berusia 78 tahun ini belum selesai membuat mesin performa yang memukau. Contohnya: GMA T.50S Niki Lauda, sebuah supercar khusus lintasan yang lebih ringan dan lebih bertenaga daripada saudara kandungnya yang legal di jalan raya, T.50. Rudal serat karbon seharga $3,86 juta ini ditenagai oleh V-12 3.9 liter atmosferis dari Cosworth, dioptimalkan untuk menghasilkan 772 hp. Dengan bobot hanya 873 kg, GMA menyatakan bahwa rasio power-to-weight per ton melebihi mobil LMP1 atmosferis. Ini adalah persembahan kepada kejeniusan rekayasa dan warisan balap Niki Lauda, sebuah mesin yang dirancang untuk performa puncak.
Ferrari 12Cilindri
Sementara sebagian besar strata supercar mencari cara agar hibridisasi berfungsi, insinyur Ferrari tidak terkesan. Oleh karena itu, penerus GT dari 812 Superfast, 12Cilindri, ditenagai oleh V-12 atmosferis besar. Kepada para pahlawan di Maranello, kami mengatakan molto bene. Mesin 6.5 liter itu akan berputar hingga 9250 rpm dan memiliki 819 hp dan torsi 500 lb-ft. Desainer internal Flavio Manzoni dan timnya layak mendapatkan standing ovation untuk bentuk dan siluet keseluruhan dari 12Cilindri seharga $417.000 lebih, yang terlihat lebih baik daripada coupe Daytona asli yang menjadi penghormatannya. Ini adalah pernyataan keberanian Ferrari untuk mempertahankan mesin V12 murni di era elektrifikasi.
Lamborghini Sián FKP 37
“Sián” berarti “kilatan petir” dalam dialek Bolognese, dan ini adalah aplikasi yang tepat untuk V-12 hibrida dari Lamborghini ini, kendaraan listrik pertama dari merek Italia tersebut. (FKP 37 adalah penghormatan kepada mantan ketua grup Volkswagen Ferdinand Karl PiĂ«ch dan tahun kelahirannya.) Kombinasi V-12 6.5 liter dan motor listrik 25 kW menghasilkan 808 hp, yang akan melesatkan penumpang ke 100 km/jam dalam waktu kurang dari 2,8 detik. Produksi Sián dibatasi hingga 63 unit untuk coupe dan 19 model roadster, yang semuanya terjual seketika, dengan harga mulai sekitar $3,7 juta. Namun, beberapa ada di pasar seharga $5 juta, menjadikannya salah satu mobil eksklusif dan investasi mobil kolektor yang paling dicari.
Bugatti Tourbillon
Penerus Chiron mengklaim serangkaian “pertama” Bugatti: V-16 pertama, Bugatti listrik pertama, dan Bugatti pertama di bawah kepemimpinan CEO baru Mate Rimac. Coupe seharga $4,6 juta lebih ini sebenarnya lebih kecil dan lebih ringan dari Chiron, relatif tidak pernah terdengar saat mengubah kendaraan pembakaran menjadi hibrida, tetapi Rimac dan para insinyur serta desainer lainnya di Molsheim berhasil melakukannya melalui integrasi komponen yang lebih cerdas ke dalam sasis monokok. Mengemas 1.800 hp, kecepatan tertinggi Tourbillon, menurut perwakilan Bugatti dan materi pers, adalah 444 km/jam, tetapi perlu dicatat bahwa speedometer yang terinspirasi jam tangan Swiss mencapai 550 KPH—atau 550 km/jam. Harapkan kecepatan tinggi di atas 480 km/jam. Ini adalah mahakarya yang mendefinisikan ulang kemewahan dan performa hypercar di era hibrida.
McLaren Speedtail
Speedtail adalah McLaren kedua yang menawarkan tiga kursi, yang pertama adalah McLaren F1 yang revolusioner. Dengan hanya 106 unit yang diproduksi—masing-masing dijual seharga setidaknya $2,6 juta—hibrida 1.035 hp, 400 km/jam ini akan menarik perhatian baik saat diparkir di halaman concours atau melesat melewati Anda di jalan tol. (Dan itu akan menjadi buram: Speedtail akan melaju dari berhenti total hingga 300 km/jam dalam 13 detik.) Keajaiban melimpah di Speedtail, mulai dari aileron serat karbon fleksibel yang terintegrasi ke bagian belakang cangkang kerang, hingga perangkat alat emas 24K yang datang sebagai standar, tetapi opsi kustomisasi adalah tempat supercar ini bersinar. Misalnya, jika Anda ingin debu berlian yang dihancurkan disertakan dalam cat, McLaren akan melakukannya. Atau jika Anda ingin lencana platinum di bagian depan, itu juga tersedia—seharga $56.000. Speedtail bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang seni dan personalisasi tingkat tertinggi.
Penutup
Daftar 25 supercar terhebat abad ke-21 ini mencerminkan puncak inovasi, desain, dan rekayasa otomotif. Dari ledakan kekuatan hibrida hingga keanggunan mesin V-12 atmosferis, setiap kendaraan mewakili narasi unik tentang ambisi manusia untuk melampaui batas. Mereka bukan sekadar moda transportasi; mereka adalah karya seni bergerak, investasi yang bijak, dan simbol kehebatan teknologi otomotif terkini. Seiring kita melangkah lebih jauh di tahun 2025, satu hal yang pasti: gairah terhadap mobil performa tinggi akan terus berkobar, dan merek-merek ini akan terus memimpin jalan.
Jika Anda terinspirasi oleh mahakarya-mahakarya ini dan ingin mengetahui lebih banyak tentang masa depan otomotif atau bahkan mempertimbangkan investasi supercar kolektor, jangan ragu untuk menjelajahi lebih lanjut. Dunia supercar adalah dunia yang penuh keajaiban dan peluang, dan saya di sini untuk berbagi pengalaman dan wawasan saya.
25 Supercar Paling Fenomenal Abad ke-21: Revolusi Performa dan Gaya di Era Modern (Analisis Pakar Otomotif 2025)
Sebagai seseorang yang telah mengarungi dunia otomotif selama lebih dari satu dekade, menyaksikan langsung evolusi yang luar biasa dalam segmen supercar dan hypercar adalah sebuah kehormatan. Abad ke-21 telah menjadi panggung bagi pergeseran paradigma yang seismik, di mana inovasi teknologi berpadu dengan tradisi untuk menghasilkan mahakarya yang tak hanya memacu adrenalin tetapi juga mendefinisikan ulang batas-batas kinerja. Pada tahun 2025 ini, lanskap supercar semakin dinamis, dengan elektrifikasi, material canggih, dan desain futuristik yang menjadi inti setiap kreasi.
Dahulu, industri otomotif dihadapkan pada kekhawatiran bahwa generasi muda akan kehilangan minat pada mobil sebagai objek gairah, tergantikan oleh kenyamanan ride-sharing atau kendaraan otonom. Namun, fenomena supercar membuktikan sebaliknya. Setiap peluncuran baru, setiap rekor kecepatan yang dipecahkan, atau setiap desain ikonik yang muncul, selalu berhasil membangkitkan kekaguman dan memicu imajinasi. Ini bukan sekadar transportasi; ini adalah seni bergerak, puncak rekayasa, dan manifestasi dari ambisi manusia yang tak terbatas.
Daftar ini adalah hasil perenungan mendalam, bukan hanya berlandaskan kecepatan semata, melainkan juga dampak, inovasi, dan jejak abadi yang ditinggalkan oleh mobil-mobil ini dalam budaya otomotif. Mereka adalah calon klasik masa depan, investasi yang menarik, dan, dalam beberapa kasus, objek impian yang kita gambar di benak kita. Mari kita telusuri 25 supercar paling fenomenal yang telah mewarnai abad ke-21 hingga saat ini, yang tak hanya cepat tetapi juga merevolusi cara kita memandang mobil performa tinggi.
McLaren F1 (Sang Peletak Dasar Legenda)
Meskipun secara teknis lahir di akhir abad ke-20 (1992), McLaren F1 adalah patokan mutlak yang membentuk semua supercar setelahnya. Pada tahun 2025, warisannya masih sangat kuat. Dengan sasis serat karbon yang ringan, fokus tanpa kompromi pada pengurangan bobot, dan mesin BMW V-12 6.0 liter bertenaga 627 hp yang disetel khusus, F1 mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam 3,2 detik dan mencapai kecepatan puncak 370 km/jam – angka yang gila pada masanya. Harganya yang hampir $1 juta saat peluncuran kini melonjak menjadi lebih dari $20 juta di pasar kolektor, menjadikannya salah satu investasi supercar paling menguntungkan. F1 bukan hanya mobil, melainkan deklarasi filosofi rekayasa yang mendahulukan pengemudi dan kinerja murni, menjadikannya sebuah legenda otomotif yang tak lekang oleh waktu.
Ferrari LaFerrari (Mahkota Hibrida V-12)
Tahun 2013 menjadi saksi lahirnya “Holy Trinity” supercar hibrida. Di antara ketiganya, Ferrari LaFerrari menonjol dengan mesin V-12 aspirasi alami yang menggelegar – sesuatu yang semakin langka di era 2025. Dengan total daya 950 hp dari kombinasi mesin pembakaran internal dan motor listrik, LaFerrari adalah mobil hybrid performa yang tak hanya bertenaga tetapi juga sarat emosi. Namanya sendiri, yang berarti “Sang Ferrari”, menegaskan ambisi Maranello untuk menciptakan esensi merek mereka dalam bentuk mobil. Desain agresif namun elegan, suara mesin yang memekakkan telinga, dan kelangkaannya (hanya 499 unit coupe) menjadikannya salah satu supercar terbaik abad 21 dan terus mempertahankan nilai yang tinggi di pasar otomotif premium.
McLaren P1 (Kehebatan Hibrida dari Woking)
Bersama LaFerrari, McLaren P1 juga hadir pada tahun 2013 sebagai bagian dari Holy Trinity, menandai kembalinya McLaren ke kancah hypercar sebagai pendatang baru relatif (setelah F1). Mengandalkan konstruksi serat karbon canggih dan powertrain hibrida V8 twin-turbocharged yang menghasilkan 903 hp, P1 adalah master aerodinamika supercar yang inovatif. Dengan sayap belakang aktif dan sistem DRS seperti Formula 1, P1 tidak hanya cepat di lintasan tetapi juga secara visual memukau. Keseimbangan antara bobot ringan dan tenaga yang masif menjadikannya lawan tangguh bagi rival-rivalnya, membentuk standar baru untuk mobil listrik performa tinggi dengan bantuan hybrid.
Porsche 918 Spyder (Plug-in Hybrid yang Mengubah Permainan)
Porsche 918 Spyder adalah game-changer sesungguhnya, menunjukkan potensi teknologi plug-in hybrid di segmen supercar. Bermesin V-8 4.6 liter aspirasi alami bertenaga 599 hp yang disokong dua motor listrik, total output mencapai 877 hp dan torsi instan 1280 Nm. Dirancang oleh Michael Mauer, 918 Spyder memulai debutnya sebagai konsep pada tahun 2010 dan menjadi produksi pada akhir 2013 dengan harga MSRP $845.000. Seluruh 918 unit terjual habis dengan cepat, membuktikan betapa antusiasnya para kolektor terhadap hypercar tercepat 2025 yang juga inovatif. Hingga 2025, 918 Spyder tetap menjadi mobil kolektor yang sangat dicari, menunjukkan visi Porsche dalam teknologi otomotif masa depan.
Ferrari SF90 Stradale (Era Baru Ferrari Berdaya 1.000 HP)
Di tengah desakan untuk keberlanjutan, Ferrari SF90 Stradale (2019) adalah deklarasi bahwa performa tetap menjadi prioritas utama Maranello. Sebagai tribut jalan raya untuk mesin Formula 1 SF90, SF90 Stradale adalah hypercar yang tidak malu-malu, menghasilkan 1.000 hp dari kombinasi tiga motor listrik dan mesin V-8 twin-turbo. Ini adalah mobil Ferrari produksi massal pertama yang mencapai empat digit tenaga kuda, menandai transisi signifikan. Tampilan dramatisnya, dengan aerodinamika yang terinspirasi balap, menegaskan DNA Scuderia Ferrari. SF90 Stradale adalah puncak dari desain hypercar ikonik dan performa hybrid modern, menetapkan standar baru untuk V8 Ferrari di era 2025.
SSC Tuatara (Pengejar Angka 500 Km/Jam)
Dari Washington State, SSC North America hadir dengan Tuatara, sebuah hypercar yang dirancang khusus untuk memecahkan batas kecepatan 500 km/jam. Dengan bodi serat karbon yang aerodinamis dan mesin V-8 twin-turbo 5.9 liter yang menghasilkan 1.726 hp, Tuatara adalah kuda jantan Amerika yang ambisius. SSC bukanlah pemain baru dalam perlombaan kecepatan; Ultimate Aero mereka pernah memegang rekor. Pada tahun 2021, Tuatara berhasil mencatatkan kecepatan rata-rata 455,3 km/jam (282,9 mph), dan kemudian 474,7 km/jam (295 mph), menegaskan posisinya sebagai salah satu hypercar tercepat 2025. Dengan target produksi 100 unit seharga $1,6 juta, Tuatara adalah bukti gairah tanpa batas untuk kecepatan absolut.
Aston Martin Valkyrie (Mobil F1 untuk Jalan Raya)
Valkyrie adalah puncak dari kolaborasi antara Aston Martin dan desainer Formula 1 legendaris Adrian Newey dari Red Bull Racing. Mesin V-12 6.5 liter aspirasi alami bertenaga 1.000 hp yang dipadukan dengan sistem hibrida Rimac 160 hp, semuanya terpasang pada monocoque karbon super ringan dan kuat. Hasilnya adalah hypercar legal jalan raya yang performanya mendekati mobil balap F1. Desainnya yang ekstrem, didikte oleh aerodinamika, sungguh revolusioner. Dengan produksi terbatas 150 unit dan harga $3,2 juta, Valkyrie adalah manifestasi dari teknologi otomotif masa depan dan desain radikal, sebuah mahakarya rekayasa yang akan menjadi koleksi langka di tahun-tahun mendatang.
Rimac Nevera (Gelombang Listrik yang Mengguncang Industri)
Rimac Nevera adalah supercar listrik yang telah mengguncang fondasi industri otomotif. Dari Kroasia, kreasi Mate Rimac ini mengirimkan 1.914 hp ke keempat rodanya, memecahkan rekor akselerasi yang dipegang mobil bermesin pembakaran internal mana pun. Dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 2 detik, Nevera tidak hanya cepat, tetapi juga menjadi simbol mobil listrik performa tinggi yang superior. Dampak Nevera melampaui statistik performa; pada tahun 2021, Rimac mengakuisisi saham mayoritas Bugatti, menandai pertama kalinya merek supercar legendaris jatuh di bawah kendali startup EV. Ini adalah pergeseran paradigma yang mendefinisikan masa depan supercar terbaik abad 21.
Mercedes-AMG One (F1 di Tangan Anda)
Bagaimana sebuah mobil yang baru masuk produksi bisa menjadi “terhebat” abad ke-21? Karena Mercedes-AMG One adalah Formula 1 untuk jalan raya. Diperkenalkan sebagai konsep Project One pada 2017, pengembangan monster jalan raya ini penuh tantangan teknis. Namun, pada akhirnya, ia berhasil memadukan mesin V-6 turbo 1.6 liter hybrid-boosted dari mobil F1 Lewis Hamilton dengan tiga motor listrik untuk menghasilkan lebih dari 1.000 hp. Kemampuannya untuk mencapai 0-200 km/jam dalam waktu kurang dari 6 detik dan kecepatan tertinggi 350 km/jam sangat mengesankan. Semua 275 unit seharga $2,6 juta telah terjual, membuktikan keinginan akan teknologi otomotif masa depan yang ekstrem dan pengalaman berkendara supercar yang tak tertandingi.
Koenigsegg Jesko (Kecepatan Absolut ala Swedia)
Christian von Koenigsegg dari Swedia telah lama menjadi pemain kunci dalam perebutan rekor kecepatan. Setelah Agera RS memecahkan rekor pada 2017, Jesko hadir sebagai penerusnya. Dinamai untuk menghormati ayah Christian, Jesko memiliki sayap besar, mesin V-8 twin-turbo 5.0 liter bertenaga 1.660 hp, dan poros engkol V-8 paling ringan di dunia (hanya 12,7 kg). Dirancang untuk kecepatan puncak dan performa lintasan yang ekstrem, Jesko adalah kandidat kuat untuk mengalahkan rekor 490 km/jam Bugatti Chiron Super Sport. Semua 125 unit Jesko senilai $3 juta telah terjual pre-order, menegaskan posisinya sebagai salah satu hypercar tercepat 2025 dan simbol rekayasa presisi.
Pininfarina Battista (Elegansi Italia, Kekuatan Listrik Kroasia)
Nama Pininfarina adalah sinonim dengan desain otomotif Italia yang legendaris. Dengan bantuan Mahindra Group dan kejeniusan EV dari Rimac, lahirlah Pininfarina Battista (2020). Mengemas 1.900 hp dan 2.300 Nm torsi dari baterai lithium-ion 120 kWh dan empat motornya, coupe dua tempat duduk listrik yang cantik ini mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam 1,8 detik dan 0-300 km/jam dalam 12 detik, dengan kecepatan tertinggi 350 km/jam dan jangkauan lebih dari 370 km. Battista adalah perpaduan sempurna antara desain hypercar ikonik Italia dan mobil listrik performa tinggi, dengan 150 unit yang dihargai mulai dari $2,2 juta.
Lotus Evija (Filosofi Ringan dalam Bentuk EV)
Dari pembuat mobil sport legendaris Inggris, Lotus, hadir Evija (2019) – mobil jalan raya produksi massal paling bertenaga yang pernah ada. Dengan tenaga 2.011 hp dan torsi 1.700 Nm dari motor listrik di setiap roda, serta baterai yang dipasang di tengah, Evija adalah proyeksi filosofi ringan Colin Chapman ke era listrik. Mampu mencapai 0-100 km/jam dalam kurang dari 3 detik dan 0-300 km/jam dalam 9,1 detik, dengan kecepatan puncak 350 km/jam, Evija adalah bukti bahwa mobil listrik performa tinggi dapat mewarisi semangat balap Lotus. Hanya 130 unit yang akan dibangun, dengan harga supercar terbaru sekitar $2,3 juta.
Ferrari Daytona SP3 (Nostalgia V-12 Futuristik)
Sebagai bagian dari seri Icona yang eksklusif, Ferrari Daytona SP3 (2021) adalah ode pada balap ketahanan tahun 1967 di Daytona, di mana Ferrari 330 P4 finis 1-2-3. Menggabungkan sasis modern dengan kulit retro-futuristik, SP3 ditenagai oleh mesin V-12 aspirasi alami yang menggelegar hingga 9.500 rpm dan menghasilkan 829 hp. Dalam dunia yang bergerak menuju elektrifikasi, mesin V12 murni ini adalah pernyataan berani dari Ferrari. Dengan fender bengkak dan bagian belakang yang dramatis, Daytona SP3 senilai $2,2 juta adalah seni kinetik yang akan dinikmati oleh 599 pemiliknya, menjaga api legenda otomotif tetap menyala.
Hennessey Venom F5 Roadster (Sensasi Kecepatan Angin Terbuka)
Hennessey Special Vehicles dari Texas selalu identik dengan kekuatan brutal dan kecepatan luar biasa. Venom F5 Coupe (2021) bertenaga 1.817 hp dirancang untuk memecahkan batas 500 km/jam. Kini hadir Venom F5 Roadster, dengan mesin V-8 twin-turbo “Fury” 6.6 liter yang sama dan hanya lebih berat 20 kg. Meskipun atap serat karbon ultra-ringan harus tetap terpasang untuk mencapai kecepatan ekstrem, kesenangan sejati Roadster adalah merasakan desingan angin dan raungan 8.500 rpm mesin V8-nya. Hennessey berencana membangun 30 unit Roadster seharga $3 juta, menawarkan pengalaman berkendara supercar yang tak terlupakan dengan atap terbuka.
Lamborghini Sterrato (Supercar Off-Road yang Gila)
Di edisi terakhir Huracán bermesin V-10, Lamborghini (2022) memilih jalur yang tak terduga: Sterrato. Dengan ban knobby, peningkatan tinggi pengendaraan 4,3 cm, dan cladding pelindung, ini adalah supercar off-road yang membawa sikap go-anywhere ke lini Lamborghini. Meskipun Sterrato mengorbankan 30 hp demi kendali di permukaan yang longgar (turun menjadi 601 hp), ban Bridgestone Dueler All-Terrain-nya menawarkan sensasi baru saat meluncur dan melayang di tikungan. Saat Lamborghini memasuki era hibrida dan elektrifikasi, Sterrato adalah perpisahan yang liar dan berdebu untuk periode bertenaga bensin murni, menunjukkan bahwa supercar terbaik abad 21 bisa datang dalam bentuk apa pun.
Pagani Utopia (Ringan, Elegan, dan V-12 Manual)
Horacio Pagani selalu memegang teguh filosofi ringan dan perhatian terhadap detail artistik. Utopia (2022), penerus Huayra, membawa ringan ke level berikutnya dengan sasis “Carbo-Titanium” yang menggabungkan serat karbon dan titanium, menghasilkan bobot kering hanya 1.280 kg. Ditenagai oleh mesin AMG V-12 6.0 liter twin-turbo 852 hp yang menggerakkan roda belakang, Utopia menawarkan opsi transmisi manual yang langka di era modern. Ini adalah penghormatan pada seni otomotif dan kenikmatan berkendara analog. Dengan hanya 99 unit yang akan dibangun, Utopia adalah mahakarya eksklusif yang benar-benar menjadi surga bagi segelintir orang.
Lamborghini Revuelto (V-12 Hybrid Flagship Baru)
Lamborghini Revuelto (2023) adalah penerus Aventador dan Murciélago, menandai era baru elektrifikasi Lamborghini tanpa mengorbankan tradisi V-12 yang menggelegar. Mesin V-12 6.5 liter yang dipasang di tengah dengan 814 hp kini ditingkatkan oleh tiga motor listrik, menghasilkan total 1.001 hp. Ini adalah plug-in hybrid paling bertenaga dari Lamborghini, dan yang terpenting, mencapai empat digit tenaga tanpa turbocharger, menjaga suara knalpot V-12 tetap murni. Dengan kabin yang lebih luas dan transmisi kopling ganda yang mulus, Revuelto adalah supercar mewah yang bertenaga dan karismatik, siap menghadapi persaingan di pasar otomotif premium Indonesia dan global.
Porsche 911 GT3 RS (Mesin Lintasan Utama)
Sejak diluncurkan pada 1999, Porsche 911 GT3 secara konsisten mendapatkan gelar “mobil sport terbaik”. Generasi terbaru, GT3 RS (2022), meningkatkan segalanya ke level ekstrem. Dengan sayap belakang masif yang menghasilkan downforce luar biasa untuk menikung bagai di atas rel, mesin flat-six 4.0 liter aspirasi alami yang menghasilkan 518 hp dan meraung hingga 9.000 rpm, serta suspensi yang dapat disesuaikan, RS adalah rudak lintasan yang mampu mengubah pengemudi baik menjadi hebat. Ini adalah inti dari pengalaman berkendara supercar yang murni, terfokus pada pengemudi, dan salah satu supercar terbaik abad 21 untuk lintasan balap.
Maserati MC20 Cielo (Kebangkitan Maserati yang Anggun)
Maserati MC20 (2020) menandai kebangkitan merek Italia ini sebagai pembuat supercar sejati. Dengan struktur serat karbon unik, mesin V-6 twin-turbo 3.0 liter “Nettuno” 621 hp yang dikembangkan sendiri, dan dinamika berkendara yang gesit. Versi atap terbuka, MC20 Cielo (2022), bahkan lebih memukau. Keduanya menawarkan akselerasi yang sangat cepat, handling layaknya mobil balap, dan kemampuan untuk digunakan sehari-hari. MC20 Cielo adalah simbol desain hypercar ikonik Maserati yang modern dan berkelas, menandakan masa depan cerah bagi merek ini. Versi mobil listrik performa tinggi juga akan segera hadir.
Zenvo Aurora (Disruptor Denmark dengan Tenaga Monster)
Zenvo Aurora (2024), dari merek Denmark, dinamai sesuai fenomena alam aurora borealis, merefleksikan kecepatannya yang tampak mendekati cahaya. Ditenagai oleh mesin V-12 6.6 liter quad-turbocharged yang didukung oleh dua motor listrik, menghasilkan hingga 1.850 hp, Aurora mampu mencapai 0-100 km/jam dalam sekitar 2,0 detik dengan kecepatan tertinggi 450 km/jam. Akan ada dua versi yang ditawarkan saat produksi pada tahun 2025: Agil yang berfokus pada lintasan (RWD) dan Tur yang merupakan grand tourer all-wheel-drive. Zenvo Aurora diposisikan sebagai disruptor yang menjanjikan di pasar hypercar tercepat 2025.
Gordon Murray T.50s Niki Lauda (Kemurnian Aerodinamika dan Pengemudi)
Gordon Murray, otak di balik McLaren F1, kembali dengan GMA T.50s Niki Lauda (2021). Ini adalah supercar khusus lintasan yang lebih ringan dan bertenaga dari saudara jalan rayanya, T.50. Ditenagai oleh mesin V-12 3.9 liter aspirasi alami dari Cosworth yang menghasilkan 772 hp, dan dengan bobot hanya 870 kg, rasio power-to-weight mobil ini melampaui mobil LMP1 aspirasi alami. T.50s Niki Lauda adalah perayaan filosofi ringan dan fokus pada pengemudi, dengan kipas aerodinamika khas Murray yang menghasilkan downforce masif. Ini adalah salah satu legenda otomotif yang dirancang untuk pengalaman berkendara supercar paling murni.
Ferrari 12Cilindri (Pemberontakan V-12 di Era Hybrid)
Ketika sebagian besar industri beralih ke hibridisasi, Ferrari (2024) dengan bangga memperkenalkan 12Cilindri – penerus 812 Superfast – yang ditenagai oleh mesin V-12 besar aspirasi alami. Mesin 6.5 liter ini meraung hingga 9.250 rpm, menghasilkan 819 hp dan 678 Nm torsi. Ini adalah deklarasi bahwa mesin V12 murni masih memiliki tempat di hati Maranello dan para penggemarnya. Desainnya, yang memberikan penghormatan pada coupe Daytona asli, adalah mahakarya modern yang seharga $417.000 lebih. 12Cilindri adalah simbol perlawanan yang elegan, salah satu supercar terbaik abad 21 yang merayakan warisan V-12.
Lamborghini Sián FKP 37 (Kilat Hibrida Pertama)
Sián, yang berarti “kilat” dalam dialek Bolognese, adalah kendaraan listrik pertama dari Lamborghini (2019). (FKP 37 adalah penghormatan kepada mantan ketua grup Volkswagen, Ferdinand Karl PiĂ«ch, dan tahun kelahirannya.) Kombinasi mesin V-12 6.5 liter dan motor listrik 25 kW menghasilkan 808 hp, melesatkan pengemudi dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 2,8 detik. Sián juga menggunakan teknologi superkapasitor inovatif untuk penyimpanan energi. Produksinya sangat terbatas (63 unit coupe dan 19 roadster), semuanya terjual habis dengan harga mulai sekitar $3,7 juta, menjadi supercar mewah yang sangat dicari di pasar sekunder.
Bugatti Tourbillon (V-16 Hibrida di Bawah Mate Rimac)
Penerus Chiron, Bugatti Tourbillon (2024), menandai serangkaian “pertama” bagi Bugatti: V-16 pertama, Bugatti listrik pertama, dan Bugatti pertama di bawah kepemimpinan CEO baru Mate Rimac. Coupe senilai $4,6 juta ini sebenarnya lebih kecil dan lebih ringan dari Chiron, sebuah prestasi luar biasa saat mengubah kendaraan pembakaran menjadi hibrida. Mengemas 1.800 hp dari mesin V-16 hibrida, kecepatan puncaknya dilaporkan 444 km/jam, tetapi speedometer yang terinspirasi jam tangan Swiss menunjukkan hingga 550 km/jam, mengisyaratkan potensi kecepatan yang lebih tinggi lagi. Tourbillon adalah teknologi otomotif masa depan Bugatti yang mewah dan tak tertandingi, siap mendominasi era 2025.
McLaren Speedtail (Hyper-GT yang Berorientasi Kustomisasi)
Speedtail (2018) adalah McLaren kedua yang menawarkan tiga kursi, yang pertama adalah F1 yang revolusioner. Dengan hanya 106 unit yang diproduksi, masing-masing dijual seharga setidaknya $2,6 juta, hyper-GT 1.035 hp yang mampu mencapai 402 km/jam ini akan selalu mencuri perhatian. Speedtail adalah mahakarya aerodinamika, mampu melesat dari 0-300 km/jam dalam 13 detik. Keajaiban Speedtail terletak pada opsi kustomisasi yang tak terbatas, mulai dari sisipan debu berlian pada cat hingga emblem platinum seharga $56.000. Ini bukan hanya tentang kecepatan, tetapi tentang kemewahan, personalisasi, dan desain hypercar ikonik yang melampaui batas imajinasi.
Masa Depan yang Membara, Penuh Adrenalin
Abad ke-21 telah membuktikan bahwa meskipun lanskap otomotif terus berubah, gairah terhadap supercar dan hypercar tidak pernah pudar, justru berevolusi. Dari mesin V-12 aspirasi alami yang menggelegar hingga motor listrik super bertenaga, dari aerodinamika yang menantang gravitasi hingga material karbon fiber ultra-ringan, setiap mobil dalam daftar ini adalah bukti kecerdikan dan keberanian manusia. Mereka bukan hanya kendaraan, melainkan ekspresi seni, ilmu pengetahuan, dan ambisi yang tak terbatas.
Pada tahun 2025 dan seterusnya, kita akan terus menyaksikan lebih banyak inovasi, lebih banyak rekor yang dipecahkan, dan tentu saja, lebih banyak supercar terbaik abad 21 yang akan muncul. Mobil-mobil ini adalah simbol kemajuan, sekaligus penjaga tradisi yang berharga.
Bagaimana dengan Anda? Apa supercar abad ke-21 favorit Anda, dan mengapa? Bagikan pandangan Anda, atau lebih baik lagi, impikan untuk merasakan sendiri adrenalin dan kemewahan yang ditawarkan oleh mahakarya-mahakarya otomotif ini di lintasan atau jalan raya. Masa depan otomotif tak pernah se-mencengangkan ini!

